3 Bahaya Menghirup Bau Bensin bagi Kesehatan, Jangan Disepelekan

Bahaya menghirup bau bensin bagi kesehatan berkaitan dengan kandungannya

oleh Husnul Abdi diperbarui 29 Okt 2019, 10:30 WIB
Diterbitkan 29 Okt 2019, 10:30 WIB
Bahaya Menghirup Bau Bensin bagi Kesehatan
Bahaya Menghirup Bau Bensin bagi Kesehatan (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Bahaya menghirup bau bensin bagi kesehatan perlu diperhatikan oleh setiap orang. Hal ini karena memang banyak orang yang menyukai bau bensin. Namun, terlalu sering menghirup bau bensin dapat menyebabkan berbagai penyakit berbahaya.

Bensin mengandung banyak sekali racun. Oleh karena itu, efek menghirup bensin dengan sengaja tidak bisa disepelekan dan sangat berbahaya untuk kesehatan tubuh. Sering menghirup bensin dapat dapat merusak paru-paru.

Bahaya menghirup bau bensin bagi kesehatan berkaitan dengan kandungannya. Mengandung sekitar 150 bahan kimia yang berbeda, kandungan senyawa seperti alkena, benzena, toluena, metana, dan xilena merupakan senyawa hidrokarbon yang dapat menjadi racun bagi tubuh jika masuk ke dalam aliran darah.

Selain itu, bensin juga melepas berbagai bahan kimia berbahaya saat dibakar, seperti karbon monoksida. Karbon monoksida merupakan gas yang tidak berwarna dan berbau yang sangat mematikan jika dihirup dalam konsentrasi tinggi dan dalam waktu yang cukup lama.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (29/10/2019) bahaya menghirup bau bensin bagi kesehatan.


Tubuh Rusak Permanen

Ilustrasi Otak
Ilustrasi Otak (iStockPhoto)

Bahaya menghirup bau bensin yang pertama adalah dapat membuat tubuh rusak permanen. Dilansir dari Livestrong, menghirup bau dari bensin ataupun bahan kimia lainnya bisa mengakibatkan kerusakan berbahaya yang sulit untuk dipulihkan.

Contohnya adalah timbulnya penyakit degeneratif, kerusakan otak, kelemahan otot, dan kerusakan sumsum tulang belakang. Bahkan beberapa penderitanya bisa mengalami kerusakan pada indra penciuman dan pendengaran.


Kerusakan Saraf

Kerusakan Saraf
Kerusakan Saraf (Sumber foto: medicalherald.com)

Selain itu, menghirup bau bensin yang dilakukan berulang kali dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan sistem saraf. Kerusakan sistem saraf dalam jangka panjang ini juga dapat menyebabkan kejang otot dan tremor yang kemudian memengaruhi kemampuan seseorang untuk berjalan, membungkuk, dan berbicara.

Selain itu, menurut National Institute on Drug Abuse, lama kelamaan residu uap bensin yang menumpuk dalam tubuh bisa merusak mielin, selubung tipis yang melindungi serabut saraf otak. Akibatnya, Anda akan mengalami kesulitan dalam mengingat dan melakukan percakapan seperti biasanya.


Mati Lemas

Ilustrasi-Serangan-Jantung
Ilustrasi Serangan jantung (iStockphoto)

Bahkan jika kamu telah melakukan kebiasaan menghirup bensin dalam waktu yang lama hingga bertahun-tahun, hal ini dapat menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena residu uap yang melemahkan kerja saraf akan memengaruhi fungsi jantung, paru, dan otak. Pasalnya, kerja organ-organ vital dalam tubuh manusia sangat bergantung pada sistem saraf.

Ketika paru-paru tidak bisa lagi menghirup jumlah oksigen seperti seharusnya, hal ini bisa meningkatkan risiko mati lemas secara tiba-tiba karena kamu perlahan berhenti bernapas. Kerja jantung pun ikut melambat di waktu yang bersamaan hingga akhirnya berhenti.


Gejala yang Muncul saat Menghirup Bensin

Saat seseorang menghirup bensin, ada berbagai gejala yang biasanya muncul, seperti:

- Sakit kepala

- Pusing

- Mual

- Muntah

- Linglung (tidak bisa berpikir jernih)

- Iritasi hidung dan tenggorokan

- Sulit bernapas

- Muka memerah

- Batuk atau mengi

- Penglihatan kabur

- Badan lemas

Ketika kamu mengalami berbagai gejala tersebut saat menghirup bensin, sebaiknya segera menjauh dari sumber bau dan carilah udara segar di ruangan terbuka.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya