Liputan6.com, Jakarta Di tengah menghadapi pandemi Corona Covid-19 di Indonesia, tak sedikit lembaga-lembaga swadaya dan masyarakat memberikan bantuannya. Mulai dari galang donasi hingga membuat perlengkapan tim medis seperti alat pelindung diri atau APD, masker hingga face shield.
Tak hanya dari pemerintah dan lembaga swadaya, baru-baru ini netizen dibuat salut dengan aksi bocah berusia 9 tahun yang turut membantu tim medis. Ia adalah Hafidh, seorang bocah yang masih duduk di bangku sekolah dasar mendatangi Polsek Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung.
Advertisement
Baca Juga
Diunggah di laman Instagram @polsekdayeuhkolot1 pada Kamis (16/4/2020), menuliskan bagaimana bocah yang ditemani ibunya itu hendak menyumbangkan sejumlah uang untuk membantu tim medis melawan Corona Covid-19 yang kini tengah dihadapi.
Tampak dalam sebuah video Kapolsek Dayeuhkolot Komisaris Polisi Sudrajat menyambut baik kedatangan ibu dan anak itu. Sudrajat menyebut Hafidh saat ini sedang belajar di rumah karena kebijakan pemerintah terkait pandemi virus Corona Covid-19 yang terus mewabah di Indonesia. Unggahan ini tentu saja viral dan membuat netizen salut akan tindakan yang dilakukan bocah berusia 9 tahun itu.
Sumbang Pakai Uang Koin
Dilansir dari akun Instagram @polsekdayeuhkolot1 oleh Liputan6.com, Jumat (17/4/2020) diketahui Hafidh ditemani ibunya, Rikoh Rotikoh, mendatangi Polsek Dayeuhkolot di Kabupaten Bandung. Bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 di SDN Pasigaran 3 Dayeuhkolot ini membawa kaleng biskuit yang berisikan pecahan uang koin senilai Rp 453.300 untuk disalurkan membantu membeli APD (alat pelindung diri), pada Kamis (16/04/2020).
Inisiatifnya menyumbangkan tabungan miliknya setelah pemilik nama lengkap Moch. Hafidh itu diliburkan sekolah dikarenakan pandemi virus Corona Covid-19. Ia melihat pemberitaan di televisi jika terjadi kelangkaan dan mahalnya masker beserta APD yang digunakan dan dibutuhkan tenaga medis saat ini.
Dari pemberitaan yang ramai di media, anak dari Ruhiyatna yang berprofesi sebagai tukang servis televisi dan Rikoh Rotikoh yang berprofesi sebagai pedagang bakso ayam tersebut membawa tabungannya berupa pecahan koin. Uang tersebut merupakan pemberian ibunya yang dikumpulkan selama 9 bulan dengan menyisihkan sisa uang jajannya setiap hari.
Advertisement
Tabungan dari Uang Jajan Senilai Rp 2.000
Melihat pemberitaan langkanya peralatan tim medis, Hafidh pun sempat bertanya pada ibunya soal APD.
"Moch.Hafidh sempat menanyakan kepada saya apa dan untuk apa APD tersebut dan saya menjelaskan kepada Moch. Hafidh bahwa APD adalah Alat Pelindung Diri yang sangat dibutuhkan oleh tenaga medis dalam menangani pasien Virus Corona kemudian Moch. Hafidh mengungkapkan ingin membantu membeli APD dengan menyumbangkan tabungannya yang Moch. Hafidh kumpulkan selama 9 bulan yang awalnya tabungan tersebut dikumpulkan untuk membantu biaya pernikahan kakaknya," kata Rikoh Rotikoh, dikutip dari Instagram @polsekdayeuhkolot1.
"Saya hanya memberikan uang jajan sehari Rp 2000, untuk Moch.Hafidh, sewaktu akan memberikan uang tabungannya Moch. Hafidh mengatakan wabah virus Corona yang menimpa Indonesia ingin segera berakhir supaya bisa bersekolah dan bermain kembali dengan teman-temannya," lanjut ibu Hafidh.
Diapresiasi Ridwan Kamil
Aksi inspirasi dan bikin salut oleh Hafidh yang masih berusia 9 tahun tersebut pun telah sampai di telinga Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Lewat laman Instagram pribadinya @ridwankamil mengunggah foto Hafidh dan menuliskan keterangan panjang.
"BERITA INSPIRATIF. Hafidz, anak SD usia 9 tahun, berinisiatif menyumbangkan uang jajannya selama sekolah di rumah untuk membantu pemerintah melawan covid. Sumbangan ia serahkan ke Polsek Dayeuhkolot, Kab Bandung. Hafidz, anak pedagang bakso yang juga terdampak ekonomi karena covid ini, memilih menjadi individu tangan di atas, ketimbang tangan di bawah," tulis Ridwan Kamil.
Gubernur Jawa Barat yang akrab disapa Kang Emil ini pun memberikan apresiasinya kepada bocah yang masih duduk di bangku kelas 3 SD itu. Hafidh merupakan sosok inspiratif yang menunjukkan jika Corona Covid-19 merupakan masalah yang harus dihadapi bersama.
"Ia paham, masalah covid adalah urusan dan tanggung jawab bersama bukan hanya pemerintah. Semoga keteladanannya, menjadi inspirasi anak-anak seusianya yang lebih mampu dan menginspirasi para dewasa lebih peduli. Sungguh, ahlaknya benar-benar mencerminkan namanya. Ia sudah hafidz dalam ukhuwah insaniyah. Karena hari ini PEMBATASAN SOSIAL harus bergeser menjadi SOLIDARITAS SOSIAL," tutupnya.
Advertisement