Viral Dukhan dan Suara Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini 4 Faktanya

Deretan fakta dukhan dan suara dentuman di pertengahan Ramadhan.

oleh Loudia Mahartika diperbarui 08 Mei 2020, 12:20 WIB
Diterbitkan 08 Mei 2020, 12:20 WIB
Viral Dukhan dan Suara Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini 4 Faktanya
Deretan fakta dukhan dan suara dentuman di pertengahan Ramadhan. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa waktu lalu publik ramai memperbincangkan soal kemunculan dukhan dan suara dentuman misterius. Dukhan memiliki arti kabut. Dalam Al Quran disebutkan bahwa Ad-Dukhan surat ke-44 memiliki arti kabut tebal yang menyelimuti dunia ini.

Masyarakat diramaikan dengan fenomena Dukhan ini setelah seorang pengguna Facebook mengunggah tulisan kemunculan Dukhan yang terjadi pada 15 Ramadhan 1441 H. Dalam tulisan di Fcebook itu pula, disebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada malam Jumat atau hari Jumat pertengahan Ramadhan ini.

Hal itu pun kemudian viral dan banyak dibahas oleh masyarkat di media sosial. Ramai diperbincangkan, beberapa para peneliti mulai dari Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional atau LAPAN hingga para tokoh MUI pun memberikan penjelasan mereka masing-masing.

Berikut ini 4 fakta viralnya Dukhan dan suara dentuman di pertengahan Ramadhan yang ramai dibicarakan, dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Jumat (8/5/2020). 

1. Viral Pernyataan Kemunculan Dukhan di Facebook

Viral Dukhan dan Suara Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini 4 Faktanya
Viral kabar Dukhan dan suara keras akan muncul pada pertengahan atau 15 Ramadan 1441 H yang jatuh, pada Jumat 8 Mei 2020.

Viral isu Dukhan (kabut tebal yang menyelimuti dunia ini) akan terjadi pada 15 Ramadan 1441 H awalnya diunggahan di akun Facebook Rahma Rumatela, pada 4 Mei 2020.

"Terjadinya dukhan😱 😱( kabut ) 😫😯Bulan 5 tgl 8 hari jum'at 2020 15 ramadhan pada pertengahan puasa akan terjadinya bala yg jelas bala yg di turunkan oleh allah dari atas langit . Kalau tak percaya buka " al- Qur'an " yg artinya ." maka tunggulah langit membawa asab yg nyata " ( Q .s . AD - Dukhan ayat 10 ) .Kami sudah siap menunggu bala yg di turunkan oleh allah .Kami tlh melafaikan sedikit do'a waktu tibanya kejadian tersebut .* Do'a nya *Subahanal kuddus 3xRabbunal kuddus 3xIaa ilaha illa anta subhanaka Inni kuntu minazzalimin."

Pemilik akun itu menyebutkan untuk membaca surat tersebut ketika terjadi suatu fenomena besar.

"Do'a ini dibacakan ketika bala akan tiba ,,, ketika bala tiba , masuklah ke dlm rmh , tutup pintu dan jendela supaya asab yg jatuh dri langit gk masuk ke dlm rmh , lalu berhadap ke kiblat , sujut , tutup telinga , lalu berselimut dan baca ayat yg di atas .

Kalo km ingin menolong umat islam kirimlah ke semua org ,,, klo km bener2 umat islam pasti kamu krm ke semua org ,, banyak orang yg baca lebih baik .. semoga kerena ada nya teks ini bisa menolong org islam " ammiin "

Allahuwalam...🙏 🙏" lanjutnya.

Selain itu ada juga akun Facebook Rangga Lawe yang turut menyebarkan informasi serupa dengan kemasan video yang diunggah pada 5 Mei 2020.

2. Peneliti LAPAN: Tidak Ada Dalil Agama

Viral Dukhan dan Suara Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini 4 Faktanya
Peneliti Sains Antarikasa LAPAN Abdul Rachman, MSI

Dari informasi yang beredar di media sosial, disebutkan bahwa kiamat akan terjadi pada malam Jumat atau hari Jumat pertengahan Ramadhan. Bentuknya berupa meteor atau benda langit menabrak bumi.

Menurut peneliti sains antariksa Lembaga Antariksa dan Penerbangan Nasional (LAPAN), Abdul Rachman mengatakan tidak ada dalil agama yang mengindikasikan bahwa ad-dukhan akan terjadi pada 15 Ramadhan kali ini.

"Hadis yang dijadikan dalil dukhan pada 15 Ramadhan adalah hadis palsu. Lagipula, berdasarkan pengamatan dan permodelan asteroid dan komet tidak ada indikasi bahwa akan ada tabrakan dengan Bumi dalam waktu dekat ini, bahkan hingga 100 tahun ke depan," ujarnya.

Abdul Rachman yang sedang menempuh studi doktoral di Jurusan Astronomi, University of Bern, menegaskan bahwa benda langit seperti meteor memang bisa mengakibatkan kerusakan di permukaan Bumi dari skala kecil hingga besar, bahkan mengakibatkan kepunahan global. "Ini bisa terjadi kapan saja, maka kita sebagai orang beriman harus bersiap menghadapinya," kata Abdul Rahman pada Selasa (5/5/2020).

 

3. Pernyataan dari MUI

Viral Dukhan dan Suara Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini 4 Faktanya
Gedung MUI. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Hal senada juga dilontarkan oleh Sekretaris Jenderal Majelis Ulama Indonesia, Anwar Abbas. Ia mengatakan fenomena Dukhan (bahasa Arab: kabut/asap tebal) sebagai petanda hari akhir yang disebut-sebut pada 15 Ramadhan Hijriah, Jumat (8/5), sejatinya tidak dapat dibenarkan karena waktu pasti kiamat hanya Allah SWT yang tahu.

Dikutip dari Antara, Ketua Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Buya Anwar, mengajak umat Islam dan masyarakat untuk selalu mempersiapkan diri dengan amalan baik. Sehingga, kapan pun kiamat itu terjadi akan siap karena tidak ada petunjuk tanggal pasti hari akhir.

Anwar Abbas pun mengajak umat dan masyarakat untuk tidak panik dengan viralnya soal dukhan serta terus fokus untuk memperbaiki diri dan melakukan segala urusan secara seimbang.

"Kiamat itu urusan Allah dan bukan urusan kita. Jadi mari kita urusi apa yang menjadi tugas kita dan jangan kita urusi apa yang menjadi urusan Allah," katanya pada Rabu, (6/5/2020). 

4. Ustaz Abdul Somad: Hadis Palsu

Viral Dukhan dan Suara Dentuman di Pertengahan Ramadhan, Ini 4 Faktanya
Ustaz Abdul Somad (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Ramai diperbincangkan, Ustaz Abdul Somad (UAS) juga turut memberikan penjelasan. Menurutnya kabar tersebut merupakan sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Abdillah al-Hakim terdapat dalam Kitab al-Fitan karya Nu'aim ibn Hamad. Hadis yang sama juga dapat ditemukan dalam kitab Akhbar Ashbahan.

Hadis itu memang menyebutkan, pada tanggal 15 Ramadhan malam Jumat, akan terjadi suara keras yang mengejutkan. Suara atau tiupan itu akan membangunkan orang-orang yang tertidur, mengejutkan orang yang terjaga, membuat para perempuan keluar dari tempat pingitannya. Hadis itu juga menyatakan, pada tanggal tersebut akan terjadi banyak gempa bumi.

UAS mencontohkan, Imam al-'Uqaili dalam kitab ad-Dhu'afa' al-Kabir, Juz IV, halaman 52 mengatakan bahwa hadis tersebut tidak ada dasar sanadnya dari periwayat yang tepercaya (tsiqah). Hadis itu tidak pula dari riwayat yang kuat. Imam Ibnu al-Jauzi berkata dalam Kitab al-Maudhu'at Juz III, halaman 191, hadis itu hadis palsu. Begitu pula menurut Imam ad-Dzahabi, hadis itu hadis palsu.

Kesimpulannya, hadis mengenai huru-hara pada pertengahan Ramadhan adalah hadis yang palsu. Oleh karena itu, hadis itu tak bisa dijadikan sebagai hujjah.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya