5 Makanan Khas Zaman Penjajahan, Intip Resep Lezatnya

Makanan khas zaman penjajahan ini terbuat dari singkong dan jagung.

oleh Laudia Tysara diperbarui 29 Nov 2023, 15:45 WIB
Diterbitkan 10 Agu 2020, 20:30 WIB
Ilustrasi jagung | FRANK MERIÑO dari Pexels
Ilustrasi jagung | FRANK MERIÑO dari Pexels

Liputan6.com, Jakarta Tak banyak orang yang mengetahui makanan khas zaman penjajahan ini. Makanan ini disebut-sebut mengiringi proses perjuangan para pahlawan saat memerdekakan negara Indonesia.

Makanan khas zaman penjajahan ini identik dengan kesederhanaan. Beberapa orang menyebutnya “makanan wong ndeso” karena bahan pembuatannya hanya dari singkong dan jagung.

Alih-alih hanya membicarakannya, coba intip resep lezat makanan khas zaman penjajahan ini. Mudah dibuat dan memakannya akan mengingatkanmu pada para pejuang yang gugur di medan perang.

Berikut Liputan6.com ulas makanan khas zaman penjajahan dan resepnya dari berbagai sumber, Senin (10/8/2020).

 

Nasi Goreng Tiwul

Ilustrasi nasi goreng tiwul | Fimela.com
Ilustrasi nasi goreng tiwul | Fimela.com

Nasi tiwul adalah makanan khas zaman penjajahan yang wajib dicoba. Nasi goreng ini terbuat dari bahan dasar singkong, bukan nasi. Jepang tak menyukainya, tetapi para pejuang negeri begitu menikmatinya. Murah, nikmat, dan mengenyangkan.

Bahan-Bahan:

- 1 piring nasi tiwul

- 4 siung bawang putih, cincang atau geprek

- 1 butir telur

- Garam secukupnya

- Lada bubuk secukupnya

- Penyedap rasa secukupnya

- Minyak goreng secukupnya

Langkah-Langkah:

1. Masukkan minyak goreng pada wajan, panaskan dengan api sedang. Kocok lepas telur, kemudian goreng pada wajan.

2. Orak arik hingga matang, kemudian sisihkan.

3. Tumis bawang putih pada wajan yang sama dengan sedikit minyak, tumis hingga beraroma wangi.

4. Kemudian masukkan nasi tiwul, garam, lada, penyedap rasa.

5. Aduk semua bahan menjadi satu hingga rata.

6. Tes rasa, jika dirasa sudah pas, nasi goreng tiwul bisa langsung di sajikan.

7. Jangan lupa beri taburan bawang goreng supaya aromanya lebih nikmat.

Leughok

Ilustrasi leughok | Istimewa
Ilustrasi leughok | Istimewa

Leughok merupakan makanan khas zaman penjajahan yang berasal dari Aceh. Makanan ini dulunya bekal para pejuang tanah Aceh. Makanan ini terbuat dari remasan pisang kepok dan sagu. Sangat mengenyangkan dan efektif menunda rasa lapar saat sedang berperang. Leughok biasanya disajikan dengan dibungkus daun pisang.

Bahan-Bahan :

- 2 sisir Pisang Wak/Pisang Klotok (pilih pisang yang matang sekali)

- 100 gram Tepung Beras Putih Rose Brand

- 1 buah Kelapa (setengah tua)

- Gula Pasir secukupnya

- Garam secukupnya

- Daun Pisang secukupnya

- Lidi/Tusuk Gigi

Langkah-Langkah :

1. Siapkan daun pisang yang telah dirobek-robek sama ukurannya.

2. Kupas pisang dari kulitnya lalu pisangnya dihaluskan dengan ulekan atau ditumbuk-tumbuk dengan bawah gelas.

3. Jika sudah halus tambahkan tepung, sedikit saja garam dan gula secukunya.

4. Lalu aduk agar semuanya tercampur rata.

5. Ambil daun pisang yang sudah dirobek-robek tadi, tindihkan menjadi 2 lapis.

6. Tuangkan adonan pisang secukupnya, sesuai ukuran leughok yang diinginkan.

7. Lalu dibungkus dengan cara digulung dan kedua ujungnya ditusuk dengan lidi/tusuk gigi, lakukan terus sampai adonannya habis.

8. Jika sudah lalu dikukus selama 30 menit.

9. Sambil menunggu leughoknya matang, ambil kelapanya lalu parut.

10. Jika sudah diparut tambahkan sedikit saja garam dan gula sesuai manis yang diinginkan, lalu aduk rata.

11. Jika leughoknya sudah matang, angkat, lalu potong sesuai selera.

12. Taburi kelapa di atasnya atau lumuri seluruhnya leughok dengan kelapa, sesuai selera.

Nasi Jagung

Ilustrasi nasi jagung | Istimewa
Ilustrasi nasi jagung | Istimewa

Nasi jagung adalah makanan khas zaman penjajahan yang teksturnya hampir mirip dengan tiwul. Jagung dijadikan bahan utama karena beras sulit didapat para pejuang saat sedang dijajah. Apalagi bagi para pejuang di tanah Madura, jagung begitu melimpah ruah.

Bahan-Bahan:

- 250 gram jagung meniran/tumbukan

- 150 gram beras

- 1 ½ sendok teh garam

- 750 ml air

- 600 ml santan (dihangatkan)

Langkah-Langkah:

1. Rendamlah jagung meniran bersama beras dan garam menggunakan air yang sudah disediakan.

2. Kemudian rebuslah campuran beras dan jagung tadi hingga air habis meresap, lalu segera angkat.

3. Masukkan nasi jagung ke dalam kukusan atau panci kukus yang sebelumnya sudah dipanaskan.

4. Siram nasi jagung tersebut menggunakan santan hangat, lalu lanjutkan mengukus nasi jagung hingga matang dan segera angkat.

5. Jika sudah berarti nasi jagung sudah siap disajikan selagi panas dengan lauk pauk yang anda siapkan.

6. Akan lebih nikmat jika dicampur sambal dan lalapan.

Perkedel Jagung

Ilustrasi perkedel jagung | sajiansedap.grid.id
Ilustrasi perkedel jagung | sajiansedap.grid.id

Selain nasi jagung, makanan khas zaman penjajahan yang terbuat dari jagung adalah perkedel. Berbeda dengan nasi jagung yang jarang sekali diolah, perkedel jagung masih kerap jadi santapan harian. Namun tetap saja, tak banyak yang mengetahui bahwa perkedel jagung merupakan makanan khas zaman penjajahan.

Bahan-Bahan:

- 5 sendok makan tepung terigu

- 3 buah jagung manis, disisir

- 3 batang daun seledri, dirajang halus

- 1 batang daun bawang, dirajang halus

- 1 sendok makan tepung beras

- Garam secukupnya

- Gula secukupnya

- Air secukupnya

- Minyak goreng secukupnya

Bumbu halus perkedel:

- 3 siung bawang merah

- 2 siung bawang putih

Langkah-Langkah:

1. Ulek kasar jagung sisir atau bisa diproses mengunakan chopper dengan hasil yang masih agak kasar.

2. Campur jagung dengan semua bahan lainnya, kemudian tuang air sedikit demi sedikit. Jangan sampai adonan terlalu encer atau terlalu bantat.

3. Setelah itu, bumbui adonan dengan menggunakan garam dan gula secukupnya.

4. Ambil satu sendok makan adonan lalu tuang melebar di pinggiran wajan yang sudah diisi minyak panas.

5. Goreng sampai bakwan berwarna kuning keemasan.

Soto Tangkar

Soto
Ilustrasi Soto Tangkar (sumber: iStockphoto)

Soto tangkar adalah makanan khas zaman penjajahan yang cukup menyegarkan. Pada mulanya, soto tangkar ini dibuat oleh para pejuang dari tanah Betawi. Soto ini dibuat karena kolonial Belanda selalu menyantap bagian daging sapinya saja. Sementara bagian sapi yang lain seperti kepala, jeroan, dan kulit diolah oleh para pejuang pada masanya.

Bahan-Bahan:

- 600 g daging iga sapi, potong ukuran 6 cm

- 500 ml air

- 3 lembar daun salam

- 7 lembar daun jeruk

- 3 batang serai, memarkan

- 200 ml santan kental

- 100 ml susu rendah lemak

Bumbu Halus:

- 10 butir bawang merah

- 5 siung bawang putih

- 2 cm kunyit, bakar

- 4 butir kemiri

- 1 sdm ketumbar butiran

- 1 sdt merica

- 1 sdm garam

- 3 cm lengkuas

Bahan Pelengkap:

- 3 buah tomat, potong-potong

- 1 batang daun bawang, iris

- 3 sdm bawang merah goreng

- 4 buah jeruk limau, ambil airnya

Langkah-Langkah:

1. Rebus iga sapi hingga mendidih, biarkan api tetap menyala. Sisihkan.

2. Panaskan minyak, tumis bumbu halus, masukkan lengkuas, daun salam, daun jeruk, dan serai, aduk hingga harum. Angkat.

3. Masukkan ke dalam kaldu iga.

4. Tambahkan santan, susu, dan penyedap.

5. Masak hingga iga empuk. Angkat.

6. Sajikan soto tangkar bersama pelengkapnya.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya