Liputan6.com, Jakarta Penyebab rambut rontok perlu dikenali agar dapat ditangani dengan tepat. Sebenarnya, kerontokan rambut merupakan kondisi yang umum terjadi pada semua orang. Kondisi rambut rontok ini dalam dunia medis disebut juga sebagai alopesia.
Kondisi ini masih dianggap normal bila rambut rontok tidak lebih dari 100 helai per hari. Namun, jika kerontokan rambut lebih dari 100 helai per hari dan tidak terkendali, kamu patut waspada. Hal ini bisa jadi merupakan tanda awal kebotakan.
Advertisement
Baca Juga
Penyebab rambut rontok bisa beragam, dari masalah fisik hingga emosional. Rambut rontok yang tidak normal biasanya dapat dikenali dari kondisi rambut berguguran yang mendadak lebih banyak dari biasanya. Meski demikian, gejala pada tiap jenis kerontokan juga berbeda-beda.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (16/9/2020) tentang penyebab rambut rontok.
Penyebab Rambut Rontok
Penyebab rambut rontok perlu dikenali agar kamu bisa melakukan tindakan pencegahan dan juga untuk mengatasinya. Ada banyak hal yang bisa menjadi penyebab rambut rontok, baik karena fisik maupun masalah emosional. Berikut beberapa penyebab rambut rontok yang harus kamu ketahui:
- Penuaan atau aging
- Riwayat keluarga
- Stres fisik dan emosional
- Perubahan hormonal seperti hamil, pubertas dan menopause
- Kadar vitamin yang rendah
- Kekurangan protein karena diet ketat
- Peyakit tiroid, diabetes, dan sindrom down
- Anemia karena kekurangan zat besi
- Penyakit autoimun seperti alopesia areata
- Efek samping obat-obatan, seperti pemakaian pil KB, vitamin A dosis tinggi, obat antidepresan, dan obat hormonal.
- Mengalami demam tinggi.
- Berat badan turun 9 kg atau lebih.
- Baru sembuh dari sakit.
- Penggunaan produk perawatan rambut berbahan keras, seperti cat rambut, bleaching rambut, atau kebiasaan menggunakan pemanas rambut.
- Kemoterapi
Advertisement
Jenis Kerontokan Rambut
Setelah mengetahui penyebab rambut rontok, kamu juga perlu mengenali jenis rambut rontok dan juga penyebabnya. Penentuan diagnosis rambut rontok dilakukan dengan pemeriksaan kulit kepala.
Ada beberapa cara untuk menggolongkan jenis kerontokan rambut. Cara paling mudah adalah dengan membedakan area rambut yang rontok sebagai berikut:
Rambut rontok sebagian (patchy hair loss)
Penyebab rambut rontok sebagian ini biasanya dapat terjadi karena:
- Alopesia areata, kebotakan terjadi dimulai dengan menyerupai area lingkaran kecil. Atau ada pula yang berbentuk seperti koin yang bisa diakobatkan oleh penyakit autoimun.
- Alopesia traksi, kerontokan yang menyebabkan rambut menipis karena efek terlalu sering atau terlalu kuat kucir ekor kuda atau kepang.
- Trichotillomanis, kerontokan karena kebiasaan memutar atau menarik rambut
- Tinea capitis, kerontokan karena infeksi jamur
- Sifilis sekunder
Rambut rontok secara menyeluruh (diffuse hair loss)
Penyebab rambut rontok secara menyeluruh ini biasanya dapat terjadi karena:
- Alopesia pola, merupakan pola bentuk M pada pria dan penipisan menyeluruh pada wanita.
- Alopesia karena obat.
- Kurang nutrisi atau malnutrisi protein.
- Alopesia karena penyakit sistemik, seperti kanker, penyakit endokrin, dan gangguan kesehatan lain.
- Telogen effluvium, kerontokan cepat setelah melahirkan, demam, penurunan berat badan yang drastis, stres, dan sejenisnya.
Cara Mengatasi Rambut Rontok
Setelah mengelai berbagai penyebab rambut rontok dan juga jenis-jenisnya, kamu sudah bisa mengambil tindakan untuk mengatasinya. Beberapa jenis rambut rontok, seperti telogen effluvium, tidak membutuhkan pengobatan khusus. Hal ini karena kerontokan bisa berhenti sendiri dan rambut mulai tumbuh dalam waktu enam bulan kemudian. Kerontokan juga dapat berhenti ketika kondisi stres penyebab kerontokan telah mereda.
Penuhi Asupan Nutrisi
Asupan nutrisi, seperti seng, vitamin B, asam folat, zat besi dan kalsium, adalah jenis asupan yang baik dan dianjurkan untuk mengatasi rambut rontok. Beberapa studi menunjukkan asupan vitamin D juga berdampak positif. Vitamin biotin bahkan diketahui dapat merangsang pertumbuhan rambut.
Obat-obatan
Masalah rambut rontok dapat juga diatasi dengan konsumsi obat-obatan, seperti propecia (finasteride) dan rogaine (minoxidil), ataupun dengan metode implan atau trasnplantasi rambut. Rogaine dapat digunakan oleh pria dan wanita. Namun, perlu diingat bahwa obat-obatan tersebut harus diminum terus untuk mendapatkan efeknya. Bila konsumsi obat dihentikan, rambut bisa rontok kembali.
Sedangkan, rambut rontok karena masalah autoimun, seperti alopesia areata, biasanya perlu diobati dengan steroid, baik suntikan, krim, gel, atau salep. Terapi imun juga dapat dilakukan dengan cara merangsang pertumbuhan rambut dengan menyebabkan reaksi alergi yang disengaja pada daerah kulit yang terkena.
Advertisement
Cara Mencegah Rambut Rontok
Sebenarnya, sebelum mengalami rambut rontok kamu bisa mencegahnya terjadi. Hal ini tentunya dengan menjauhi penyebab rambut rontok dan mengikuti berbagai anjuran dalam menjaga kesehatan rambut. Ikuti beberapa cara berikut untuk mencegah rambut rontok:
- Lakukan perawatan rambut dengan baik, seperti pemberian vitamin rambut
- Cuci rambut dan jaga kebersihan rambut secara rutin
- Asupan nutrisi yang baik dan seimbang
- Pengendalian stress dengan baik
- Pengobatan terhadap masalah medis penyebab kerontokan rambut