7 Contoh Makanan Junk Food di Indonesia, Bisa Memicu Penyakit Kanker

Jangan terlena dengan rasa yang enak, makanan berikut ini tak baik jika dikonsumsi berlebihan.

oleh Mardella Savitri Murtisari diperbarui 06 Okt 2020, 19:40 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2020, 19:40 WIB
Jeroan babat
Ilustrasi/copyright shutterstock.com

Liputan6.com, Jakarta Istilah junk food atau makanan sampah mungkin sudah sangat familiar di telinga anda. Jika mendengar istilah ini, tentu makanan yang terlintas biasanya adalah pizza, burger, dan makanan fast food lainnya. Padahal sebenarnya banyak contoh makanan junk food di Indonesia yang kerap di konsumsi oleh masyarakat. 

Sebaiknya ketika mendengar istilah junk food, jangan sampai terkecoh. Menurut WHO, junk food tidak hanya mengikat makanan fast food saja, melainkan makanan tidak sehat lainnya yang mengandung lemak dan zat-zat yang bisa berbahaya ketika dikonsumsi secara berlebihan. Salah satu contoh makanan junk food di Indonesia adalah gorengan.

Gorengan merupakan salah satu makanan pelengkap atau snack yang cukup digemari di Tanah Air. Ternyata dalam gorengan ini mengandung banyak lemak jahat yang bisa membahayakan dan memicu penyakit kanker. Selain itu, sebenarnya masih ada banyak contoh makanan junk food di Indonesia.

Agar bisa hidup lebih sehat dan menghindari makanan junk food, maka simak artikel ini. Berikut ini merupakan ulasan tentang contoh makanan junk food di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber oleh Liputan6.com, Selasa (6/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Gorengan

Tahu goreng
ilustrasi/copyright pixabay.com/focusonpc

Gorengan merupakan salah satu makanan yang paling digemari oleh masyarakat Indonesia. Namun, ternyata makanan ini tidak baik jika dikonsumsi secara berlebihan. Dalam gorengan, terdapat kalori, kandungan lemak atau minyak, dan oksidanya tinggi. Sehingga dikonsumsi secara terus-menerus dapat menyebabkan kegemukan, penyakit jantung koroner.

Dalam proses penggorengan yang kurang higenis banyak zat karsinogenik yang terbentuk, dimana telah dibuktikan bahwa terdapat mereka yang kerap mengonsumsi makanan gorengan memiliki kecenderungan lebih tinggi terkena penyakit kanker ketimbang orang-orang yang tidak mengonsumsi gorengan.

Sehingga, gorengan merupakan salah satu contoh makanan junk food di Indonesia yang patut dihindari atau dikurangi konsumsinya. Jika makan hanya sesekali tidak apa-apa, tapi jangan makan gorengan setiap hari karena memiliki resiko menimbulkan penyakit kanker.


Makanan kaleng

Ilustrasi Makanan Kaleng
Ilustrasi Makanan Kaleng Credit: pexels.com/EdwinJoseVega

Selanjutnya, makanan yang diolah menjadi makanan kalengan. Baik itu dalam bentuk buah, sayur, daging, dan lain sebagainya, tidak baik jika dikonsumsi secara rutin. Hal ini lantaran sudah banyak kandungan gizi dan vitamin yang rusak ketika berada dalam proses pengalengan. 

Kandungan proteinnya telah mengalami perubahan sifat hingga penyerapannya diperlambat. Nilai gizinya pun jauh berkurang. Selain itu, makanan kalengan juga mengandung bahan pengawet yang tidak baik untuk kesehatan.

Kemudian, banyak buah kalengan berkadar gula tinggi dan dicerna ke tubuh dalam bentuk cair sehingga penyerapannya sangat cepat. Dalam waktu singkat dapat menyebabkan kadar gula darah meningkat, memberatkan beban pankreas. bersamaan dengan tingginya kalori dapat menyebabkan obesitas.


Asinan

Asinan Rambutan Mangga
Ilustrasi Asinan Rambutan Mangga Credit: brilio.net/instagram@tsaniwismono

Contoh makanan junk food di Indonesia selanjutnya adalah asinan.  Dalam proses pengasinan dibutuhkan penambahan garam secara signifikan, yang dapat mengakibatkan kandungan garam makanan tersebut melewati batas, menambah beban untuk kerja ginjal. Dengan kinerja ginjal yang terlalu berat, bisa menyebabkan banyak penyakit komplikasi.

Bagi pengonsumsi makanan asinan tersebut, bahaya hipertensi dapat terjadi. Terlebih pada proses pengasinan sering ditambahkan amonium nitrit yang bisa menyebabkan peningkatan bahaya kanker hidung dan tenggorokan.

Kadar garam tinggi dapat merusak selaput lendir lambung dan usus. Bagi mereka yang secara kontinu mengonsumsi makanan asin kemungkinan dapat terkena radang lambung dan usus.


Frozen food

Nugget Rebus Ayam Wortel
Ilustrasi Nugget Rebus Wortel Ayam Credit: freepik.com/topntp26

Makanan daging yang telah diproses atau diolah sebagai frozen food juga sangat tidak direkomendasikan untuk konsumsi setiap hari. Contoh makanan tersebut di antaranya yakni sosis, ham, nugget, tempura, dan lain sebagainya.

Makanan tersebut mengandung garam nitrit yang dapat menyebabkan kanker juga mengandung pengawet atau pewarna yang memberatkan beban hati.


Jeroan

Sate Lalat Madura
Sate Lalat Madura. (Sumber: Instagram/mardellas_)

Meski daging dan jeroan mengandung banyak vitamin dan mineral, namun kedua makanan ini juga mengandung lemak jenuh serta kolesterol yang tinggi. Lemak jenuh dan kolesterol disebut-sebut sebagai pemicu penyakit jantung karena bisa menyebabkan sumbatan di aliran darah.

Di Indonesia, terdapat banyak masakan lezat yang berbahan jeroan. Meskipun terasa enak namun jika dikonsumsi dalam jumlah banyak dan jangka waktu yang lama, bisa menyebabkan penyakit yang serius, di antaranya yakni jantung koroner, dan tumor ganas (kanker usus besar), kanker payudara dan lainnya.

Kemudian, daging yang dibakar juga sebenarnya termasuk dalam kategori junk food. Hal ini lantaran proses memasak dan pembakaran yang membuat daging menjadi gosong dapat menimbulkan banyak zat karsinogenik yang bisa berbahaya bagi tubuh. Sehingga, ada baiknya anda juga mengurangi makan-makanan yang dibakar maupun dipanggang.


Makanan manis

Tak Hanya Gudeg, 6 Kuliner Ini Juga Wajib Dicoba Kala ke Jogja
Rujak Es Krim Pak Nardi. (Foto source : goodindonesiafood)

Makanan manis yang dibekukan seperti ice cream dan cake beku dan lainnya, biasanya memiliki kandungan mentega yang cukup tinggi. Ini akan mengakibatkan obesitas serta kadar gula yang bertambah tinggi.


Mie Instan

Ilustrasi Mie Instan
Ilustrasi Mie Instan

Mie instan memiliki banyak sekali kandungan pengawet dan juga kadar garam yang menyebabkan cara kerja ginjal bertambah berat. Selain itu, mie instan mengandung translipit yang akan memperburuk pembuluh darah.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya