Liputan6.com, Jakarta Adinda Thomas merupakan seorang aktris kelahiran Bandung. Perempuan yang akrab disapa Dinda ini, memulai debutnya pada film Youtubers pada tahun 2015. Dinda mulai dikenal sejak membintangi sinetron Super Dede dan sitkom The East.
Sampai saat ini, Dinda sudah banyak membintangi sejumlah judul FTV dan film. Yang terbaru adalah film KKN di Desa Penari. Ia memerankan tokoh Widya, salah satu peran kunci dari film tersebut. Aktris lulusan STIKOM The London School of Public Relations Jakarta ini memiliki hobi di alam terbuka.Â
Baca Juga
Advertisement
Kegiatan di alam terbuka sering ia bagikan di akun Instagram pribadinya. Seperti mendaki gunung dan treveling. Beberapa gunung di Indonesia bahkan sudah pernah dikunjunginya, seperti Gunung Kerinci, Gunung Merbabu, Gunung Semeru, hingga Gunung Rinjani.
Dari hobinya mendaki gunung, ia mendapat pengalaman lain yaitu berkunjung ke Kasepuhan Ciptagelar. Kasepuhan Ciptagelar adalah masyarakat hukum adat yang berada di kawasan pedalaman Gunung Halimun-Salak. Kampung adat ini berada di Kabupaten Sukabumi.
Penasaran seperti apa momen Adinda Thomas saat singgah di Kasepuhan Ciptagelar? Berikut liputan6.com ulas dari Instagram @adindathomas pada Kamis (1/4/2021).
1. Singgah ke Kasepuhan Ciptagelar merupakan pengalaman yang lebih dari sekedar berharga dan membekas di hati bagi Adinda Thomas.
Advertisement
2. Adinda Thomas sedang menggunakan samping (kain) sebagai pakaian sehari-hari bagi perempuan Kasepuhan Ciptagelar dibimbing oleh Kang Yoyo.
3. Adinda Thomas belajar cara salam Kasepuhan Ciptagelar dibimbing oleh Kang Yoyo.
Advertisement
4. Mendapatkan energi baik dari momen bertukar pemikiran dengan masyarakat Kasepuhan Ciptagelar yang ramah.
5. Adinda Thomas bersama Abah Ugi beserta keluarga, Kang Yoyo, dan Aki Dai. Sosok yang sangat berarti bagi Ciptagelar.
Advertisement
6. Perjalanan yang menjadi proses refleksi bagi hidup Adinda Thomas. 'Mengajarkan bagaimana menjaga nilai baik dari generasi ke generasi.'
7. Pelajaran baru di perjalanan Adinda Thomas ini, tentang menerima perubahan zaman tanpa menghilangkan adat dan budaya leluhur.
Advertisement