Niat Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah sebagai Amalan Sebelum Idul Adha

Niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah perlu kamu ketahui untuk mengamalkannya.

oleh Husnul Abdi diperbarui 11 Jul 2021, 18:00 WIB
Diterbitkan 11 Jul 2021, 18:00 WIB
Ilustrasi puasa Dzulhijjah
Ilustrasi puasa Dzulhijjah (dok.unsplash/ Artur Aldyrkhanov)

Liputan6.com, Jakarta Niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah perlu kamu ketahui untuk mengamalkannya. Ketiga amalan puasa ini merupakan amalan yang dapat dilakukan dari awal bulan Dzulhijjah hingga sebelum hari raya Idul Adha.

10 hari pertama bulan Dzulhijjah memang penuh keistimewaan. Bulan terakhir dalam penanggalan Hijriah ini penuh dengan kesempatan untuk mendapatkan pahala. Selain ibadah haji, kurban dan tentunya Salat Idul Adha, umat Islam juga bisa mengamalkan ibadah puasa di bulan ini. 

Puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah merupakan ketiga amalan puasa yang bisa kamu laksanakan. 7 hari pertama bulan Dzulhijjah disebut juga puasa Dzulhijjah, hari ke-8 merupakan puasa Tarwiyah, dan hari ke-9 merupakan puasa Arafah.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Minggu (11/7/2021) tentang niat puasa Dzulhijjah, Tarwiyah, dan Arafah.

Puasa Dzulhijjah

Ilustrasi puasa Dzulhijjah
Ilustrasi puasa Dzulhijjah (dok.unsplash/ Positive Moslem Attitude)

Puasa Dzulhijjah dilaksanakan mulai tanggal 1 Dzulhijjah hingga 9 Dzulhijjah. Puasa sunah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.

"Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijjah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya…" dikutip dari HR. Abu Daud nomor 2437.

Niat puasa Dzulhijah 7 hari di awal bulan:

Nawaitu shauma syahri dzil hijjati sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat puasa sunah bulan Dzulhijjah karena Allah Ta’ala."

Setelah membaca niat ini di malam sebelum tanggal 1 Dzulhijjah, umat Muslim bisa memulai puasa dengan sahur di dini hari. Kemudian, melanjutkan ibadah puasa sunah selama tujuh hari berturut-turut tanpa putus.

Seperti yang dicatat Ibnu Abbas, 10 hari sebelum Idul Adha memiliki catatan bersejarah dalam ajaran Islam. Hari pertama di bulan Zulhijah dikenal dengan hari dimaafkannya Nabi Adam oleh Allah SWT karena telah memakan buah khuldi. Hari kedua Zulhijah merupakan hari diselamatkannya Nabi Yunus oleh ikan Nun.

Di hari ketiga bulan Zulhijah merupakan hari dikabulkannya doa Nabi Zakaria untuk memiliki keturunan yaitu Yahya. Hari keempat merupakan hari kelahiran Nabi Isa, hari kelima merupakan hari kelahiran Nabi Musa. Sedangkan hari keenam merupakan hari kemenangan para Nabi dalam berjuang menegakkan Islam. Dan, hari ketujuh Zulhijah merupakan hari ditutupnya pintu neraka.

Niat Puasa Tarwiyah

Niat Puasa Tarwiyah
Niat Puasa Tarwiyah. Credit: freepik.com

Setelah selesai dengan ibadah puasa sunah 7 hari di awal bulan Dzulhijjah, umat Muslim yang masih ingin memperoleh keberkahan dari Allah SWT bisa melanjutkan dengan niat puasa Tarwiyah. Keutamaan puasa tarwiyah adalah dapat menghapuskan dosa satu tahun bagi siapa pun yang melakukannya.

Niat puasa Tarwiyah diucapkan pada tanggal 8 Dzulhijjah, tepat setelah puasa 7 hari selesai atau dua hari sebelum Hari Raya Idul Adha.

Niat puasa Tarwiyah:

Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat berpuasa sunnah tarwiyah karena Allah ta’ala."

Setelah membaca niat puasa tersebut, bisa menjalankan sahur pada dini hari dan menjalankan puasa Tarwiyah.

Niat Puasa Arafah

Niat Puasa Arafah
Niat Puasa Arafah. Credit: freepik.com

Setelah menjalankan puasa Tarwiyah, ada pula puasa sunah Arafah yang dianjurkan bagi umat Muslim yang tidak sedang menjalankan ibadah Haji. Puasa sunah Arafah dilakukan tepat setelah puasa Tarwiyah, yakni pada tanggal 9 Dzulhijjah.

Keutamaan puasa Arafah ini tidak main-main, yaitu bisa menggugurkan dosa selama dua tahun. Rasulullaah SAW bersabda tentang puasa Arafah:

“Puasa Asyura dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu, dan puasa Arafah itu dapat menghapuskan dosa selama dua tahun, setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (HR. An Nasaa’i).

Niat puasa Arafah:

Nawaitu shauma arafata sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: "Saya niat puasa Arafah, karena Allah ta’ala."

Niat puasa Arafah ini bisa dibaca begitu selesai menjalankan ibadah puasa Tarwiyah di hari sebelumnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya