Liputan6.com, Yogyakarta Herd immunity menjadi salah satu solusi untuk mencegah penularan virus COVID-19. Menurut WHO, herd immunity harus dicapai dengan melindungi orang melalui vaksinasi. Vaksin melatih sistem kekebalan kita untuk membuat protein yang melawan penyakit, yang dikenal sebagai 'antibodi'.
Epidemiolog UGM, Riris Andono Ahmad, mengungkapkan bahwa Indonesia masih cukup sulit mencapai herd immunity. Berdasarkan teori, untuk mencapai kondisi Herd Immunity diperlukan sebanyak 70% populasi yang memiliki imunitas.
Advertisement
Baca Juga
“Dengan efikasi sinovac yang sebesar 65% dan target jumlah penduduk yang mendapatkan vaksin adalah 188 juta jiwa maka jumlah imunitas yang sebenarnya didapatkan adalah sebesar 122,2 juta jiwa. Angka tersebut belum cukup untuk mencapai kondisi herd immunity,” ujar Riris pada webinar rangkaian Kegiatan Dies Natalis ke-52 Fakultas Peternakan UGM, Rabu (14/7/2021).
Riris kembali menjelaskan pertimbangan lain adalah herd Immunity akan terbentuk jika target pemberian vaksin masih di dalam durasi imunitas terjadi. Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan imunitas alami dari Covid-19 tergolong singkat.
“Melihat kondisi Indonesia saat ini cukup sulit untuk mencapai herd immunity terjadi,” tuturnya.
Perlu strategi Keju Swiss
Riris juga memaparkan skenario kasus COVID-19 ke depannya. Menurutnya, pandemi akan berlangsung cukup lama hingga fatalitas penyakit Covid-19 akan menurun dan akan menjadi flu musiman. Hal ini mirip dengan adanya Flu Spanyol yang sebenarnya sampai saat ini juga masih bersirkulasi.
Menurut Riris, penting menerapkan strategi keju Swiss dengan berbagai intervensi agar mereduksi kasus COVID-19. Strategi keju Swiss menyamakan sistem manusia dengan beberapa irisan keju Swiss, ditumpuk berdampingan, di mana risiko ancaman bisa dimitigasi oleh berbagai lapisan. Dengan begitu, pertahanan berlapis membetengi satu sama lain.
Lapisan keju bagaikan setiap jenis intervensi penanganan COVID-19 dengan celahnya masing-masing yang semakin signifikan mencegah infeksi jika dilakukan bersamaan.
“Strategi 3M, 3T, mereduksi mobilitas, dan vaksinasi harus terus berlangsung agar angka kasus Covid-19 dapat terkendali. Langkah ini harus selaras dilaksanakan bersama baik dari pihak pemerintah dan masyarakat. Harapannya penularan Covid-19 di Indonesia dapat dikendalikan,” imbuh Riris.
Advertisement