Liputan6.com, Jakarta Fiksi dan nonfiksi merupakan jenis karya tulis yang saling bertolak belakang. Perbedaan fiksi dan nonfiksi bisa diamati dari sajian buku-bukunya. Bila fiksi identik dengan cerita khayalan, rekaan, dan menguras emosi, nonfiksi lebih realistis.
Baca Juga
Advertisement
Perbedaan fiksi dan nonfiksi tentu saja ada pada isinya. Kemudian perbedaan fiksi dan nonfiksi bisa dikenali dari sifat, penyajian sudut pandang, nilai, hingga proses pembuatannya. Bila fiksi lebih ditujukan untuk menghibur pembaca, nonfiksi lebih ditujukan untuk mengedukasi atau memberikan informasi yang penting.
Agar lebih memahami apa saja perbedaan fiksi dan nonfiksi, simak penjelasannya. Berikut Liputan6.com ulas tentang perbedaan fiksi dan nonfiksi dari berbagai sumber, Kamis (30/9/2021).
Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi
1. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Cerita yang Disajikan
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) menjelaskan kata fiksi berarti cerita rekaan atau khayalan yang tidak berdasarkan pada kenyataan. Buku fiksi sering dikaitkan dengan karya sastra yang menghibur dengan cerita rekaan, contohnya seperti novel atau cerpen.
Nonfiksi adalah cerita yang disajikan secara tulisan-tulisan informatif, edukatif dan faktual. Buku non-fiksi memuat informasi, deskripsi, peristiwa, tempat, karakter dari suatu objek yang benar-benar ada di kenyataan.
2. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Pengembangan Cerita
Buku-buku fiksi ditulis oleh pengarang dengan mengembangkan imajinasi yang mereka punya. Mulai dari tokoh, konflik, alur cerita, semua dibuat berdasarkan imajinasi. Ini yang menjadi perbedaan fiksi dan nonfiksi paling khas.
Dalam buku nonfiksi terdapat berbagai informasi yang dapat menambah pengetahuan. Oleh karena itu, alih-alih mendapatkan hiburan rata-rata orang membaca buku fiksi untuk mempelajari lebih banyak tentang suatu subjek dan menambah pengetahuan.
3. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Berdasarkan Sifatnya
Buku fiksi bersifat subjektif, maksudnya pengarang bebas untuk memasukkan pendapat, perspektif, dan imajinasi ke tulisannya. Sedangkan, buku nonfiksi lebih bersifat objektif karena penulis tidak dapat menambahkan pendapat, apalagi imajinasi. Pasalnya, informasi dalam buku nonfiksi harus dijaga kemurniannya agar tetap sesuai dengan fakta.
Advertisement
Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi
4. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Tujuan Ditulis
Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi juga bisa dilihat dari tujuan utama buku tersebut dibuat. Buku fiksi umumnya ditulis dengan tujuan untuk menghibur pembaca. Sedangkan buku nonfiksi lebih untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan yang diangkat sebagai topik pada pembaca.
5. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Proses Pembuatan
Buku fiksi tidak mencantumkan referensi dari penulis lain. Cerita dalam buku fiksi dibangun sendiri oleh pengarang dengan imajinasinya. Sementara itu, sebaliknya dalam penulisan buku nonfiksi sangat dimugkinkan adanya referensi yang relevan dari penulis lain. Ini perbedaan fiksi dan nonfiksi yang khas. Hal ini bahkan bisa dibilang penting untuk membuat informasi dalam buku nonfiksi menjadi lebih kredibel.
6. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Penyajian Sudut Pandang
Perbedaan buku fiksi dan nonfiksi juga bisa ditinjau dari penggunaan sudut pandang. Buku fiksi mempunyai berbagai macam sudut pandang penceritaan, mulai dari sudut pandang penulis sebagai narator dan sudut pandang tokoh utama. Sebaliknya, buku nonfiksi menggunakan sudut pandang yang paten, yaitu sudut pandang dari pengarang.
7. Perbedaan Fiksi dan Nonfiksi adalah Nilainya
Buku nonfiksi bisa bersifat multitafsir. Pemahaman akan nilai-nilai atau pelajaran hidup yang terkandung dalam cerita pada buku fiksi juga sangat bergantung pada pemahaman pembaca. Terlebih, kebanyakan buku fiksi menghadirkan nilai-nilai tersebut secara implisit. Sebaliknya, pada buku nonfiksi penyajian informasi diuraikan secara langsung, sehingga tidak multitafsir. Ini perbedaan fiksi dan nonfiksi yang khas.
Contoh Buku Cerita Fiksi
1. Contoh Buku Fiksi yang Hikayat
Hikayat merupakan cerita rakyat yang menjelaskan mengenai kehidupan bangsawan, keluarga istana, tokoh hebat, atau orang terkenal pada zaman dahulu kala.
Umumnya, contoh buku fiksi ini mengandung unsur fantasi dan mitos tertentu, seperti sihir, mukjizat, jin, atau hal-hal lainnya yang tidak masuk akal. Contoh cerita hikayat yang terkenal antara lain adalah Hikayat Abu Nawas, dan Hikayat Panji Semirang.
2. Contoh Buku Fiksi yang Cerita Terbingkai
Cerita terbingkai adalah contoh buku fiksi yang di dalamnya terdapat lagi cerita yang lain. Dalam cerita tersebut bisa berhubungan atau tidak secara langsung dengan cerita utamanya.
Namun, semua cerita tersebut harus mendukung dan ada hubungannya dengan cerita utamanya. Contoh paling terkenal dari buku fiksi terbingkai ini adalah cerita 1001 malam dari Timur Tengah.
3. Contoh Buku Fiksi yang Parabel
Parabel merupakan contoh buku fiksi yang menggambarkan cerita moral tertentu dengan menggunakan perbandingan dan pengumpamaan.
Contoh buku fiksi Parabel mencoba untuk menunjukkan pelajaran yang ada pada ceritanya dapat diterapkan pada dunia nyata.
Umumnya, contoh buku fiksi parabel ini digunakan dalam rangka menyampaikan nilai atau pelajaran tertentu kepada orang-orang. Contohnya ialah Kisah Sepasang Slop.
4. Contoh Buku Fiksi yang Fabel
Fabel merupakan contoh buku fiksi yang tokoh pelakunya berupa binatang, yang dalam cerita berperilaku seperti manusia.
Jadi, dalam contoh buku fiksi fabel tokoh-tokoh binatang tersebut bisa melakukan aktivitas layaknya manusia, seperti bekerja, berbicara, dan berpikir layaknya manusia
Dalam cerita fabel ada juga terdapat masalah, konflik sampai dengan penyelesaian antara tokoh satu dengan lainnya. Adapun contoh fabel adalah 'Kancil yang Cerdik dan cerita Serigala yang Licik'.
5. Contoh Buku Fiksi yang Legenda
Legenda merupakan sebuah cerita mengenai asal-usul terjadinya suatu tempat, seperti sebuah cerita Asal Usul Banyuwangi, Asal Usul Danau Toba, dan Terbentuknya Tangkuban Perahu. Selain itu, ada juga legenda yang terdiri atas contoh buku fiksi tentang tokoh-tokoh agama.
6. Contoh Buku Fiksi yang Mite
Mite merupakan contoh buku fiksi yang menceritakan dewa-dewi atau cerita yang sifatnya sakral dan penuh mistis. Tokoh mite adalah dewa atau manusia setengah dewa dan menyangkut peristiwa yang terjadi di dunia lain pada masa lalu. Contoh buku fiksi ini seperti kisah Nyai Roro Kidul, Dewi Sri, dan Hikayat Sang Boma.
7. Contoh Buku Fiksi yang Sage
Sage merupakan contoh buku fiksi yang isinya mempunyai kandungan unsur sebuah sejarah dan dicampur dengan unsur imajinasi, misalnya Damarwulan, Ciung Wanara, dan Rara Jonggrang.
Lantaran didasari cerita sejarah asli, banyak fenomena yang diceritakan di sage yang dapat kita pelajari juga pada pelajaran sejarah.
8. Contoh Buku Fiksi yang Epos
Epos merupakan contoh buku fiksi yang bertemakan kepahlawanan dan keberanian dari tokoh-tokoh utamanya.
Umumnya, contoh buku fiksi ini bertujuan untuk mengajarkan keberanian, kepahlawanan, serta nilai-nilai luhur lainnya kepada generasi muda dan menginspirasi mereka.
Contoh dari buku fiksi epos yang cukup terkenal adalah Mahabaratha, Ramayana, Jason and the Argonauts, serta kisah pasukan Sparta di Thermopylae.
9. Contoh Buku Fiksi yang Cerita Jenaka
Cerita jenaka adalah contoh buku fiksi yang memiliki elemen-elemen komedi dan berfungsi untuk menghibur para pembacanya. Cerita jenaka umumnya mengandung banyak lelucon dan hal-hal lain yang dianggap lucu.
Ceritanya sangat ringan dan bersifat menghibur. Cerita jenaka merupakan satu di antara cerita rakyat yang sangat populer dan disukai masyarakat. Contoh dari buku fiksi ini adalah cerita Pak Pandir, Pak Belalang, dan Cerita Si Kabayan.
10. Contoh Buku Fiksi yang Paralel
Paralel adalah contoh buku fiksi yang tokohnya manusia dan hewan. Sesuai dengan namanya, cerita pararel ini umumnya memiliki kemiripan atau paralel terhadap hal-hal yang ada dan terjadi pada kehidupan sehari hari manusia. Contoh dari buku fiksi paralel ialah Anjing yang Loba, Semut dan Belalang, Hikayah Mahabarata.
Advertisement
Contoh Buku Non-Fiksi
1. Buku Pelajaran
Buku pelajaran merupakan contoh pertama dari buku nonfiksi. Buku pelajaran adalah buku acuan wajib yang dipakai di sekolah yang memuat materi pembelajaran dalam peningkatan keimanan dan ketakwaan, budi pekerti dan kepribadian, kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi, kepekaan dan kemampuan estetis, potensi fisik dan kesehatan yang disusun berdasarkan standar nasional pendidikan.
2. Buku Ensiklopedia
Makna dari ensiklopedia sendiri adalah karya referensi atau ringkasan yang menyediakan rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu. Buku ensiklopedia merupakan salah satu contoh buku nonfiksi yang memuat informasi dari banyak cabang pengetahuan.
3. Esai
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), esai adalah sebuah karangan atau tulisan yang membahas masalah sepintas dari sudut pandang pribadi penulis.
4. Jurnal
Bagi mahasiswa, jurnal tentunya sudah tak asing dan kerap ditemui selama perkuliahan. Jurnal merupakan tulisan khusus yang memuat artikel suatu bidang ilmu tertentu.
5. Biografi
Contoh buku nonfiksi selanjutnya adalah biografi. Biografi merupakan kisah atau keterangan tentang hidup seseorang. Sebuah biografi memberikan keterangan yang lebih kompleks dan lengkap.
6. Laporan Ilmiah (Makalah, Skripsi, Tesis, Disertasi)
Laporan ilmiah merupakan contoh buku nonfiksi selanjutnya. Laporan ilmiah ini biasanya terdiri dari makalah, skripsi, tesis ataupun disertasi. Laporan ilmiah ini tak jauh dari kehidupan para mahasiswa yang kerap bergelut dengan laporan ilmiah.