Kasus Covid-19 Meningkat di 105 Daerah, Jokowi Ingatkan Waspadai Gelombang Ketiga

Jokowi mengingatkan para menteri untuk memperhatikan 105 kabupaten/kota tersebut secara lebih mendetail.

oleh Septika Shidqiyyah diperbarui 25 Okt 2021, 19:10 WIB
Diterbitkan 25 Okt 2021, 19:10 WIB
FOTO: Tim Ambulans Senegal Berjuang di Tengah Gelombang Ketiga Covid-19
Mobile Emergency Care Service (SAMU) tiba di rumah sakit di Dakar, Senegal, pada 5 Agustus 2021. Layanan ambulans di negara Afrika Barat, Senegal, mengatakan sekitar 90 persen panggilan mereka saat ini merespons pasien COVID-19 yang kesulitan bernapas. (AP Photo/Leo Correa)

Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo mengingatkan untuk terus waspada dan berhati-hati terhadap datangnya gelombang ketiga Covid-19. Pasalnya, menurut data saat ini ada 105 kabupaten/kota yang mengalami lonjakan kasus Covid-19.

"Presiden terus mengingatkan kepada kami semua agar terus waspada dan berhati-hati akan datangnya gelombang selanjutnya. Hal tersebut berkaitan dengan adanya peningkatan kasus di 105 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia," terang Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan dalam konferensi pers usai rapat terbatas bersama Presiden Jokowi pada Senin (25/10/2021).

Menurut dia, Jokowi mengingatkan para menteri untuk memperhatikan 105 kabupaten/kota tersebut secara lebih mendetail. Jokowi juga meminta agar segera menurunkan tim di lapangan untuk melakukan intervensi di wilayah tersebut.

"Dan itu sudah kita lakukan minggu lalu dan sekarang kita lakukan lagi sesuai tadi perintah presiden," ujarnya.

Luhut menyebut peningkatan kasus tersebut masih terkontrol dengan baik. Dia memprediksi kasus Covid-19 saat ini masih fluktuatif sehingga perlu diwaspadai dan disiapkan upaya pencegahan agar tak terjadi lonjakan.

Luhut menyadari sebagian pihak merasa kebijakan yang diterapkan pemerintah terlalu ketat. Namun, hal ini harus dilakukan untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Tanah Air.

"Kami melihat ada yang indikasi naik turun, naik turun itu. Itu perlu kita waspadai makanya banyak nanti langkah-langkah yang kita lakukan, terkadang mungkin dianggap terlalu ketat tapi kita nggak punya pilihan," pungkas Luhut.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya