Liputan6.com, Jakarta Kisah haru sekaligus inspiratif datang dari seorang pria yang telah 11 tahun mengabdi sebagai insinyur, namun justru memutuskan untuk berhenti dari pekerjaannya. Kini, ia menggeluti bisnis dengan berjualan tahu. Rupanya, keputusan pria bernama Muhammad Faris Mohd Zamri ini tak semudah yang diharapkan.Â
Baca Juga
Pria berusia 32 tahun itu memulai bisnis jualan tahu dimulai sejak tahun lalu. Melansir dari mStar, pria yang akrab disapa Faris ini mengaku punya alasan sendiri untuk mengubah arah kariernya di saat pandemi Covid-19 yang terus berkecamuk dan tak kunjung usai.
Advertisement
"Ketika Perintah Pengendalian Gerakan (PKP) diumumkan pada Maret 2020, banyak proyek yang harus dihentikan untuk sementara waktu. Saya tidak bisa duduk diam. Waktu itu saya bilang ke teman saya mau bisnis, tapi bingung mau jualan apa. Dia usul untuk jual tahu. Jadi saya coba," ungkapnya, seperti dilansir Liputan6.com dari mStar, Kamis (4/11/2021).
Namun, saat bisnisnya berkembang, Faris diuji ketika ibunya yang bernama Faudziah Abdul Hamid jatuh sakit dan meninggal dunia pada 16 Juli tahun lalu. Berikut kisah haru selengkapnya.
Jualannya di Review Siti Nurhaliza
Menurut Faris, kematian ibunya menjadi sumber kekuatan utama hingga ia memutuskan berhenti dari pekerjaannya pada 20 Juli 2020 lalu, empat hari setelah kepergian ibunya. Kala itu, perasaannya campur aduk ketika bisnisnya mendapat respon karena review dari penyanyi Siti Nurhaliza.
Di saat yang sama, ibunya dalam kondisi kritis di Serdang, Rumah Sakit Selangor. Saat itu, Faris memegang tangan sang ibunda dan ia pun memberitahu ibunya bahwa Siti Nurhaliza telah memakan tahu yang ia buat. Meski begitu, ibunya tidak ada respons.
Kini, setelah lebih dari setahun berlalu, Faris masih bersemangat untuk melanjutkan bisnis dan menganggapnya sebagai proses pembelajaran baginya.
Advertisement
Mantan Insinyur
Faris mendapat tantangan ketika berpindah bidang karier, namun percaya pada konsep rezeki dan tidak pernah menyesali keputusannya. Banyak orang menentang keputusannya keluar dari pekerjaannya sebagai insinyur, termasuk keluarga. Namun, kini Faris bersyukur bisnis yang digelutinya semakin mendapat respons.
Anak bungsu dari empat bersaudara ini bersyukur, almarhum ibunya terbuka hati kala ia memulai bisnis. "Mungkin saat itulah Tuhan memberi petunjuk untuk mengizinkan sebelum dia menginggal," ucapnya.
Faris pun berpesan untuk siapapun yang terjun ke dunia bisnis harus percaya diri dan tidak mudah menyerah.