Liputan6.com, Jakarta Doppelganger adalah pantulan dari diri sendiri yang terlihat nyata dan sama serta muncul dalam waktu yang bersamaan. Doppelganger adalah dua kata yang berasal dari bahasa Jerman, di mana doppel berarti ganda dan gaenger berarti perjalanan.
Baca Juga
Secara harfiah, doppelganger adalah penampakan dari wajah seseorang yang masih hidup, biasanya merupakan suatu pantulan. Doppelganger bukan merupakan suatu bayangan dan biasanya hanya terlihat oleh orang itu sendiri. Istilah doppelganger sering kali dikaitkan dengan hal-hal mistis.
Advertisement
Sebagian orang percaya, bahwa doppelganger adalah sebuah pertanda buruk akan diri kita pada kehidupan selanjutnya. Pertanda tersebut bisa saja akan menimpa kesialan, meninggal ataupun jatuh sakit.
Untuk lebih rincinya, berikut ini ulasan mengenai doppelganger yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (10/1/2022).
Mengenal Doppelganger Menurut Para Ahli
Di dalam dunia sains, peneliti dan ilmuwan menganggap bahwa fenomena melihat seseorang yang memiliki kemiripan persis seperti dirinya sendiri dan tidak memiliki bayangan, serta tidak bisa dilihat oleh orang lain, sebagai gejala dari schizoprenia. Ada juga yang menyebutnya sebagai gangguan pada otak yang disebabkan adanya stimulasi bersifat elektrik.
Lain halnya dengan Teghan Lucas dan sejumlah peneliti di University of Adelaide, yang pernah mencari tahu lebih lanjut soal doppelganger ini. Tujuan mereka mencari doppelganger adalah untuk mengetahui tentang risiko salah tuduh terhadap pelaku pembunuhan. Sebagian dari kita mungkin akan interested jika mengetahui ternyata punya “kembaran”. Tapi kabar itu jelas bukan kabar baik bagi polisi dan para penegak hukum karena bisa meningkatkan risiko salah tangkap.
Advertisement
Istilah Doppelganger dalam Dunia Medis
Pengenalan wajah memainkan peran kunci dalam interaksi manusia. Saat berusaha mengenali seseorang, otak akan bekerja mirip sebuah scanner yang memindai wajah orang tersebut dan mengubah setiap aspek dari wajahnya menjadi sebuah kode.
Sistem pengenalan wajah oleh otak ini menjadi cara yang efektif untuk Anda bisa membedakan satu wajah dengan yang lainnya, dengan satu pengecualian. Cara Anda mengenali wajah orang lain mungkin diawali dengan urutan tertentu yaitu mata, mulut, hidung. Ukuran dan penempatan dari mata orang tersebut, misalnya, akan menentukan bagaimana cara Anda melihat sisa dari wajahnya. Orang lain mungkin akan menafsirkan dengan cara sebaliknya, misal, mengenali wajah mulai dari hidung, mulut, mata. Kedua otak ini mendapatkan sinyal yang sama, tapi letak fitur yang acak membuat otak memfokuskan pada satu fitur (hidung) daripada menyesuaikan persepsi dari keseluruhan sisa wajahnya.
Ini menunjukkan bahwa persepsi wajah Anda di mata satu orang belum tentu sama dengan dengan pandangan orang lain terhadap wajah Anda. Jadi bila menurut seseorang Anda berwajah sangat mirip dengan teman kantornya, belum tentu orang lain akan berpendapat sama.
Genetika dan Lingkungan Mempengaruhi Doppelganger
Associate Professor dari Pediatrics and Clinical Geneticist Munroe-Meyer Institute di University of Nebraska Medical Center, Richard E. Lutz MD berpendapat bahwa sementara lingkungan (seperti pola makan yang berbeda, aktivitas fisik yang berbeda, paparan matahari dan suhu wilayah di kedua tempat yang berbeda) bisa membuat kepribadian antar doppelganger berbeda satu sama lainnya.
Lutz mengatakan bagaimanapun juga genetika akan tetap mengungguli segala perbedaan yang dibuat oleh lingkungan. Genetika Anda adalah faktor dominan yang mempengaruhi penampilan dan kepribadian Anda, sedangkan lingkungan atau budaya akan mempengaruhi sisanya.
Ada kemungkinan seseorang di luar sana yang terlihat dan bertindak seperti Anda dan orang itu mungkin lebih dekat dengan Anda, baik dari lokasi dan latar belakang leluhur. Tapi, kembali lagi, proses pengenalan wajah merupakan sesuatu yang sangat kritikal dalam hidup untuk bisa membedakan mana teman dan musuh, hal ini merupakan sesuatu yang kita kira bekerja dengan sangat pasti. Banyak faktor lainnya yang bisa mempengaruhi “kemiripan” kita dengan satu sama lainnya yang tidak diperhitungkan oleh otak saat memproses fitur wajah seseorang. Pengenalan wajah adalah argumen kompleks dan menarik mengapa keberadaan doppelganger sampai sejauh ini masih belum bisa dipastikan penyebabnya.
Advertisement
Cerita Tentang Doppelganger dalam Kehidupan Nyata
1. Terjadi kepada Queen Elizabeth I
Doppelganger pernah dialami oleh Queen Elizabeth I, Ia merupakan ratu yang berkuasa di Inggris pada tahun 1558-1603. Ia dikenal sebagai orang yang karismatik, cerdas, dan berwibawa. Suatu hari ia mengaku bahwa ia melihat Doppelganger dirinya yang berbaring tak bergerak di ranjang bagaikan mayat. Hal itu terus menerus menghantui dirinya karena merupakan pertanda kematian. Akan tetapi, dikatakan bahwa hal tersebut hanya sebuah halusinasi semata karena dirinya sudah tua. Namun, ternyata Queen Elizabeth I meninggal tidak selang beberapa lama setelah ia melihat Doppelganger dirinya.
2. Terjadi kepada Abraham Lincoln, Presiden Amerika ke-16
Kejadian paling terkenal dari penemuan doppelganger ini adalah kejadian yang dialami oleh Presiden Amerika ke-16, Abraham Lincoln. Menurut laporan, pada tahun 1860 setelah dinobatkan sebagai presiden, ia melihat kembaran gandanya pada saat ia bercermin. Sang doppelganger terlihat lebih pucat, sakit, dan lemah dibandingkan wajah asli Abraham Lincoln.
Kejadian tersebut diberitahukan kepada istrinya, sehingga istrinya khawatir akan pertanda buruk tersebut. Ia merasa bahwa kehadiran doppelganger membawa kabar buruk untuk suaminya yaitu yang menandakan bahwa Abraham Lincoln akan menyelesaikan periode pertamanya, namun tidak akan hidup untuk menyelesaikan periode keduanya. Dan secara mengejutkan hal tersebut memang benar-benar terjadi. Abraham Lincoln ditembak di teater Ford, Washington, Amerika Serikat, di tahun 1865.