Bertahan 2 Bulan, Pria Pertama Penerima Cangkok Jantung Babi Meninggal Dunia

Bennett sebelumnya dikenal sebagai pria yang melakukan transplantasi jantung dari babi pada awal 2022.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 10 Mar 2022, 17:50 WIB
Diterbitkan 10 Mar 2022, 17:50 WIB
Ilustrasi ruang operasi (iStock)
Ilustrasi ruang operasi (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Kabar mengenai adanya proses operasi cangkok jantung pada manusia menggunakan jantung babi sempat menjadi sorotan dunia. Bahkan, keberhasilan proses operasi tersebut menjadi viral di berbagai media sosial.

David Bennett yang menjadi pasien operasi cangkok jantung babi tersebut kini diketahui meninggal dunia. Pria berusia 57 tahun tersebut hanya mampu bertahan selama 2 bulan usai menjalani operasi. Bennett sendiri menjadi pria pertama yang menjalani operasi cangkok jantung babi.

Dilansir Liputan6.com dari ABC News, Kamis (10/3/2022) David Bennett diketahui meninggal dunia di University of Maryland Medical Center pada Selasa (8/3/2022) waktu setempat. Namun, tim dokter belum bisa memberikan penyebab pasti atas meninggalnya Bennett.

Meski begitu, pihak tim dokter menyebutkan jika kondisi kesehatan pria asal Amerika Serikat ini memburuk dalam beberapa hari terakhir. Namun, putra Bennett juga mengapresiasi keberhasilan tim dokter yang telah memberikan upaya penyelamatan.

“Kami berterima kasih atas setiap momen inovatif, setiap mimpi gila, setiap malam tanpa tidur yang masuk ke dalam upaya bersejarah ini,” kata David Bennett Jr. dalam sebuah pernyataan yang dirilis oleh Fakultas Kedokteran Universitas Maryland.

Tak memenuhi syarat untuk lakukan transplatasi jantung manusia

Pria Jalani Transplantasi Jantung Babi
Pertama dalam Sejarah, Pria Amerika Jalani Transplantasi Jantung Babi (Sumber: Logo Penjual University of Maryland School of Medicine)

Selama beberapa dekade terakhir sebelumnya, tim dokter telah berusaha untuk membuat transplantasi menggunakan organ hewan agar bisa menyelamatkan manusia. Bennett sendiri merupakan seorang buruh dari Hagerstown, Maryland menjadi salah satu kadidat dari upaya inovasi ini.

Pasalnya, Bennett harus menjalani operasi transplantasi jantung agar bisa bertahan hidup. Namun, dirinya tidak memenuhi syarat untuk transplantasi atau cangkok jantung manusia. Hal ini membuatnya harus terbarung di tempat tidur secara terus-menerus. Hingga pada 7 Januari 2022 lalu, putra Bennett mengatakan bahwa ayahnya tahu tidak ada jaminan untuk bertahan hidup.

Bahkan, upaya transplantasi yang sebelumnya dilakukan gagal karena tubuh pasien menolak adanya organ hewan. Namun, kali ini ahli bedah Maryland memilih menggunakan jantung dari babi yang telah dimodifikasi gen untuk menghilangkan gen babi yang memicu penolakan cepat. Selain itu, ahli bedah juga menambahkan gen manusia untuk membantu tubuh Bennett menerima organ baru tersebut.

Alami pemulihan

Pertama dalam Sejarah, Dokter AS Berhasil Cangkok Jantung Babi ke Manusia
Keberhasilan dokter di Amerika Serikat dalam melakukan cangkok atau transplantasi jantung babi ke manusia menjadi yang pertama dalam sejarah. (pexels/vidal balielo)

Usai menjalani cangkok jantung babi, Bennett dikabarkan telah mengalami peningkatan kondisi kesehatan. Bahkan, karena operasi cangkok jantung babi yang dilakukan terbilang cukup berhasil, kasus Bennett ini menjadi perbincangan banyak masyarakat di seluruh dunia.

Perkembangan kesehatan yang ditunjukkan oleh Bennett sendiri cukup signifikan. Pada Februari 2022 lalu, pihak rumah sakit bahkan merilis video saat Bennett tengah menonton Super Bowl dari ranjang rumah sakit saat tengah menjalani terapi fisik. Namun sayang, kondisi kesehatan Bennet yang semakin menurun membuatnya menghembuskan napas terakhir pada Selasa (8/3/2022) lalu.

“Kami sangat terpukul atas kehilangan Tuan Bennett. Dia terbukti menjadi pasien pemberani dan mulia yang berjuang sampai akhir,” kata Dr. Bartley Griffith, yang melakukan operasi di rumah sakit Baltimore.

Bertahan 2 bulan menjadi sebuah keajaiban

jantung babi
jantung babi

Usai menjalani cangkok jantung babi, Bennett rupanya hanya bertahan selama 2 bulan. Meski begitu, banyak pakar transplantasi yang menyebut jika itu adalah sebuah keajaiban dan prestasi hingga dapat menikmati hidup bersama keluarganya.

"Dari pengalaman Bennett, kami telah memperoleh wawasan yang sangat berharga belajar bahwa hati babi yang dimodifikasi secara genetik dapat berfungsi dengan baik di dalam tubuh manusia sementara sistem kekebalan cukup ditekan," kata Dr. Muhammad Mohiuddin, direktur ilmiah dari penelitian hewan ke manusia di Universitas Marylan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya