Penyebab Bumi Berputar Lebih Cepat dari Biasanya dan Dampaknya yang Bisa Terjadi

Bumi berputar lebih cepat dari biasanya daripada setengah abad lalu.

oleh Novita Ayuningtyas diperbarui 06 Agu 2022, 15:30 WIB
Diterbitkan 06 Agu 2022, 15:30 WIB
Ilustrasi Bumi
Ilustrasi Bumi (Sumber: Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Baru-baru ini diketahui jika Bumi berputar lebih cepat dibanding biasanya. Adanya penemuan ini pun langsung menjadi sorotan banyak netizen terutama para ilmuwan. Pasalnya, Bumi berputar lebih cepat membuat hari lebih pendek dari yang biasa terjadi.

Adanya laporan mengenai Bumi berpitar lebih cepat ini diungkapkan oleh Laboratorium FIsika Nasional Inggris. Mereka mengklaim, jika rotasi Bumi saat ini lebih cepat dibandingkan setengah abad yang lalu. Hal ini dibuktikan pada 29 Juni 2022 lalu. Pasalnya, tengah malam tiba 1,59 mili detik lebih cepat dari yang telah diperkirakan.

Bahkan, hari itu menjadi hari terpendek selama lebih dari setengah abad atau 50 tahun. Para ilmuwan sendiri diketahui mulai melacak mengenai kecepatan rotasi Bumi melalui jam atom sejak 1960-an.

Berputar lebih cepat dibanding 2020 dan 2021

Ilustrasi sampah antariksa
Ilustrasi sampah antariksa di orbit Bumi (NASA)

Fenomena hari yang berganti lebih cepat juga terjadi pada 26 Juli 2022 lalu. pasalnya, pada tanggal tersebut hari berlangsung lebih cepat 1,5 milidetik dari biasanya. Sebenarnya, fenomena Bumi berputar lebih cepat pernah tercatat pula pada 2020 lalu. Bahkan, di tahun tersebut terdapat 28 hari terpendek yang tercatat dalam sejarah.

Leonid Zotov selaku peneliti dari Lomonisiv Moscow State University, menyebutkan jika Bumi mulai berakselerasi sejak 2016 lalu. Tak hanya itu saja, ia juga menuturkan jika tahun 2022 ini Bumi berotasi lebih cepat dibandingkan dua tahun sebelumnya, yaitu 2020 dan 2021.

Penyebab Bumi berputar lebih cepat

Bumi
Ilustrasi bumi. (Pexels.com/Porapak Apichodilok)

Adanya fenomena Bumi yang berputar lebih cepat ini membuat banyak ilmuwan memberikan prediksi mengenai penyebabnya. Sejumlah ilmuwan berpendapat jika penyebab Bumi berputar lebih cepat karena beberapa faktor.

Beberapa faktor yang menjadi penyebab Bumi berputar lebih cepat antara lain, gempa bumi, lapisan es yang mencari dan kembali membeku, angin kencang di tahun-tahun El Nino, serta bulan dan iklam. Tak hanya itu saja, beberapa ilmuwan juga menyebutkan jika 'Goyangan Chandler' juga memungkinkan memiliki efek pada rotasi Bumi.

Sebelumnya, USA Today juga menyebutkan jika fenomena 'goyangan Chandler' merupakan penyimpangan kecil dan tidak teratur pada titik-titik rotasi Bumi relatif terhadap Bumi padat.

Berdampak pada detik kabisat negatif

Lebih lanjut, para ilmuwan juga menyebutkan jika kecepatan rotasi bumi terus meningkat, maka ada kemungkinan jika detik kabisat negatif mulai dilakukan. Hal ini diperlukan untuk tetap menjaga jam agar selaras dengan rotasi planet. Oleh karena itu, Coordinated Universa Time (UTC) atau Waktu Universal Terkoordinasi bisa melewatkan satu detik.

Sebelumnya, untuk memperhitungkan mengenai fluktuasi waktu panjangnya hari, terkadang terdapat tambahan satu detik atau detik kabisat sejak 1972 pada UTC. Namun, jika detik kabisat negatif diberlakukan, maka akan menyebabkan kekacauan di sistem ulra presisi.

"Jika rotasi cepat Bumi berlanjut, itu bisa mengarah pada pengenalan detik kabisat negatif pertama. Ini akan diperlukan untuk menjaga waktu sipil - yang didasarkan pada detak jam atom yang sangat stabil - sejalan dengan waktu matahari, yang didasarkan pada pergerakan Matahari melintasi langit" lapor Astrofisikawan Graham Jones melalui TimeandDate.com.

Sebabkan kekacuan lebih banyak

Adanya detik kabisat negatif yang terjadi baru-baru ini pun menyebabkan pemadaman di Reddit serta Cloudflare selama satu dekade terakhir. Bahkan, jika hal ini terus berlanjut, maka bisa menyebabkan kekacauan lebih banyak di masa depan.

Seorang insiyur Meta Oleg Obleukhov serta Ahmad Byagowi turut menambahkan, jika dampak dari detik kabisat negatif sendiri belum pernah diuji dalam skala yang cukup besar. Hal ini pun bisa menyebabkan adanya kerusakan di perangkat lunak yang mengandalkan penghitungan waktu atau penjadwalan seperti sebuah ponsel.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya