Apa Arti Suci? Ketahui Maknanya dalam Berbagai Agama

Suci memiliki arti yaitu bersih dalam arti keagamaan.

oleh Silvia Estefina Subitmele diperbarui 02 Des 2022, 19:25 WIB
Diterbitkan 02 Des 2022, 19:25 WIB
Ilustrasi agama. (Photo created by pikisuperstar on www.freepik.com)
Ilustrasi agama. (Photo created by pikisuperstar on www.freepik.com)

Liputan6.com, Jakarta Apa arti suci dalam berbagai agama? Hal ini perlu diketahui, karena suci memiliki arti yaitu bersih. Arti suci dalam agama Islam didefiniskan sebagai keadaan tidak terkena najis, bebas dari dosa, atau bebas dari suatu barang dari mutanajis, najis dan hadas. Sedangakan artinya dalam agama Kristen, kudus atau suci berarti sama sekali tidak tercemar, tidak najis, dan bahkan tidak kotor.

Dengan mengetahui apa arti suci, maka Anda bisa hidup sesuai kehendak Yang Maha Kuasa. Menurut ajaran agama Budhha, hidup dalam Dao atau jalan suci adalah hidup mengikuti agama yang diinginkan oleh Tuhan, sehingga bisa membuat manusia menjadi lebih bahagia, damai dan tentram. Untuk menjadi suci, tidak semudah yang dipikirkan. Manusia harus senantiasa memegang teguh ajaran agama, serta menebarkan cinta kasih kepada sesama. 

Apa arti suci juga bisa Anda ketahui maknanya, dalam ajaran agama Hindu dan Khonghucu. Dalam ajaran agama Hindu, orang suci adalah orang yang disucikan, serta selalu dihormati sebagai tokoh mulia dan suci dan telah memiliki status dwijati. Melalui ajaran agama Khonghucu, dengan jalan suci mampu untuk membimbing manusia, dalam menjalani kehidupan rohaninya, serta bisa mengendalikan nafsu yang menguasai diri.

Berikut ini arti suci dalam agama Islam, Kristen, Hindu, Budhha dan Khonghucu yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (2/12/2022).

 

Arti Suci dalam Agama Islam

Agama
Ilustrasi Masyrakat Beragama Credit: pexels.com/Abdullah

Dalam Islam, suci berarti keadaan tidak terkena najis, bebas dari dosa, atau bebas dari suatu barang dari mutanajis, najis dan hadas. Bersuci dalam Islam merupakan bagian dari prosesi ibadah umat Islam yang bermakna menyucikan diri yang mencakup secara lahir atau batin. Bersuci hukumnya wajib bagi seorang Muslim yang akan melaksanakan salat dan ibadah lainnya.

Selain hal kebersihan, suci berarti hal-hal yang diberkati dan sakral. nilai-nilai murni yang berhubungan dengan Allah dan memiliki keagungan spiritual. Allah SWT, nama, kitab, dan nabi-Nya adalah suci.Dalam Islam, kepercayaan, ibadah, Ka'bah, masjid dan hal-hal yang berhubungan dengannya adalah suci.

 

Arti Suci dalam Agama Kristen

Ilustrasi Paskah, Kristiani, salib
Ilustrasi Paskah, Kristiani, salib. (Photo by Cdoncel on Unsplash)

 Melansir dari laman resmi jw.org, kudus, atau suci berarti sama sekali tidak tercemar, tidak najis, dan bahkan tidak kotor. Dalam kata Ibrani yang diterjemahkan, menjadi ”kudus” atau ”suci” berasal dari kata yang artinya ”terpisah”. Jadi, sesuatu yang kudus dan suci hanya digunakan untuk hal-hal khusus, terutama karena itu bersih dan murni. Dalam Alkitab tertulis bahwa, ”Tidak ada yang kudus seperti Yehuwa.” a (1 Samuel 2:2) Jadi, Allah berhak untuk menentukan mana yang kudus dan suci serta mana yang najis dan kotor.

Kata kudus dan suci juga bisa digunakan, untuk semua hal yang ada hubungannya dengan Allah, terutama untuk menjelaskan hal-hal yang dipisahkan dan hanya digunakan untuk ibadah kepada Allah.

- Dalam Alkitab tertulis bahwa tempat yang suci "Di dekat semak yang terbakar, Allah memberi tahu Musa, ”Kamu berdiri di tanah yang suci.”​—Keluaran 3:2-5. 

- Peristiwa yang suci "Pada zaman dulu, bangsa Israel secara rutin menghadiri perayaan-perayaan keagamaan untuk menyembah Yehuwa. Perayaan-perayaan itu disebut ”pertemuan suci”.​—Imamat 23:37. 

- Benda yang kudus, atau suci "Pada zaman dulu, benda-benda yang digunakan dalam ibadah kepada Allah di bait di Yerusalem disebut ”peralatan suci”. (1 Raja 8:4).

Bahkan Allah sendiri juga memerintahkan orang Kristen, ”Kalian harus kudus, karena Aku kudus.” (1 Petrus 1:​16) Manusia yang tidak sempurna, pasti tidak akan mampu untuk mengikuti standar Allah yang sempurna tentang kekudusan. Namun sebagai umat pilihannya, ketika menaati hukum Allah, kita bisa dianggap ”kudus dan diterima oleh Allah”. (Roma 12:1).

Dalam Alkitab juga menunjukkan bahwa jika kita memberikan ”perlakuan keras terhadap tubuh” kita, hal itu ”tidak berguna” di mata Allah. (Kolose 2:​23) Allah justru ingin sebagai umatnya kita bisa menikmati hal-hal yang menyenangkan. ”Setiap orang sebaiknya makan dan minum, serta menikmati semua hasil kerja kerasnya. Ini pemberian Allah.”​—Pengkhotbah 3:​13. 

Arti Suci dalam Agama Hindu

Ilustrasi agama, toleransi
Ilustrasi agama, toleransi (Cultural diversity vector created by pikisuperstar - www.freepik.com)

Om Awignmastyu Namosidham yang memiliki arti bahwa semoga pikiran yang baik datang dari segala penjuru. Agama Hindu juga dikenal dengan nama Sanatana Dharma yang berarti kebenaran yang abadi. Agama Hindu dikenal sebagai ajaran pengetahuan yang sangat lengkap, mulai dari hukum dan aturan moralitas yang berdasar pada karma, dharma, dan norma kemasyarakatan. Agama Hindu memiliki banyak kitab suci, baik Sruti maupun Smriti (smerti), namun kita Weda adalah salah saat kitab suci umat Hindu yang merupakan  kumpulan  wahyu  dari Tuhan. 

Dalam konsep ajaran Hindu, kebahagiaan hanya akan terwujud jika adanya hubungan yang harmonis antara manusia dengan Tuhan, manusia dengan manusia, dan manusia dengan alam. Ajaran ini disebut Tri Hita Karana (tiga faktor penyebab terwujudnya kebahagiaan). Berpedoman pada filsafat "Tat Tvam Asi" maka umat Hindu sebagai bagian dari warga Bangsa Indonesia wajib  mengamalkan ajaran agamanya menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab.

Apa arti suci dalam agama Hindu? Dalam pengajarannya, orang suci adalah orang yang disucikan dan orang yang dihormati sebagai tokoh mulia dan suci dalam ajaran agama Hindu. Orang suci Hindu yakni orang yang telah memiliki status dwijati, serta berperan sebagai orang suci secara lahir dan batin berdasarkan ajaran agama Hindu. Orang suci merupakan orang yang telah melepaskan kehidupan secara duniawi, yang dilakukan berdasarkan sumber suci agama Hindu. Selanjutnya bahwa orang suci adalah orang yang telah berlaku mulia dan suci secara pikiran, perkataan, dan perilakunya. 

 

 

Arti Suci dalam Agama Buddha

Sembahyang Imlek di Vihara Tertua di Kota Bogor
Warga melakukan sembahyang Imlek di Vihara Dhanagun, Bogor, Selasa (5/2). Vihara yang juga dikenal sebagai Vihara Hok Tek Bio menjadi pusat kegiatan keagamaan 3 kepercayaan, yaitu Taoisme, Konghucu, serta Buddha. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Apa arti suci dalam agama Budhha,  tertulis bahwa Idha nandati pecca nandati, katapuñño ubhayattha nandati, Puññaṁ me katan ti nandati, bhiyyo nandati suggatiṁ gato. Di dunia ini ia bahagia, di dunia sana ia berbahagia. Pelaku kebajikan, berbahagia di kedua dunia itu. Ia akan berbahagia ketika berpikir, “Aku telah berbuat bajik”, dan ia akan lebih berbahagia lagi, ketika berada di alam bahagia. (Dhammpada, Syair 18). Bagi umat Buddha, Suci adalah ketika Anda melakukan kunjungan napak tilas ke tempat-tempat suci yang dikenal dengan istilah Dharmayatra.

Dharmayatra berasal dari dua kata, yaitu dharma berarti ‘kebenaran’, dan yatra berarti ‘di tempat mana’. Sehingga Dharmayatra memiliki arti tempat yang berhubungan dengan kebenaran (Dharma). Jika dikaji secara umum, Dharmayatra berarti berziarah ke tempat-tempat suci yang patut dipuja dan dihormati. Dalam kitab Māha Parinībbānā Suttā, Guru Agung Buddha mengatakan kepada Bhikkhu Ananda tentang nasihat dan imbauan Dharmayatra: “Ananda, ada empat tempat bagi orang berbakti untuk berziarah, untuk menyatakan sujudnya dengan penuh hormat. Di manakah ke empat tempat itu?

Dharmayatra adalah salah satu sarana, untuk memupuk dan memperteguh keyakinan (saddha) akan Buddha, Dhamma dan Sangha (Tiratana), memupuk karma baik, dan mengkondisikan dapat terlahir di alam-alam bahagia (surga). Serta untuk melestarikan nilai-nilai Dharma melalui peninggalan sejarah. Dalam ajaran agama Budhha, Api Suci merupakan salah satu simbol penerangan dan semangat kebajikan. 

Istilah Dharmayatra juga sering digunakan, ketika umat Buddha melakukan ziarah ke candi-candi Buddhis yang merupakan tempat-tempat suci agama Buddha. Salah satunya adalah Candi Borobudur, yang merupakan warisan luhur peradaban buddhis nenek moyang kita yang telah diakui sebagai warisan budaya dunia. Melalui relief-relief yang terpahat pada candi-candi Buddhis, kita dapat banyak belajar akan nilai-nilai Dharma dan filosofi kearifan lokal Nusantara yang adiluhung.

 

Arti Suci dalam Agama Khonghucu

[Bintang] Ilustrasi umat beragama
Ilustrasi umat beragama. Foto: via penumbramag.com

Melansir dari sumber resmi Kementerian Agama, apa arti suci dalam agama Khonghucu adalah perilaku yang selaras dengan watak Xing. Dao atau Jalan Suci, telah tersurat dalam kitab Zhongyong, Bab Utama yang merupakan perilaku kehidupan yang selaras dengan watak sejati/Xing manusia sebagai perwujudan Firman Tian (Tian Ming) atas hidup manusia. Dao adalah hidup yang menggenapkan atau melaksanakan Firman Tian Yang Maha Esa, serta dilakukan berlandaskan cinta kasih, kebenaran, susila dan bijaksana.

Dengan jalan suci, dapat membimbing manusia agar dapat membina kehidupan rohaninya, serta mampu menjaga dan menggemilangkan sifat-sifat bajik dalam dirinya. Hidup suci juga dapat mengendalikan nafsu yang menguasai diri. Melalui jalan suci, bisa mengantarkan orang pada terciptanya kehidupan yang tepat dan harmonis (Zhong He) lahir batin, jasmani rohani, dalam suasana yang indah dan bajik.

Orang yang berada di jalan suci, dengan mudah bisa mengasihi rakyat atau Qin Min atau mengamalkan kebajikan dalam kehidupan. Sehingga, benih-benih kebajikan di dalam watak sejati yang bersifat cinta kasih, kebenaran, susila serta kebijaksanaan, atau cerdas arif benar-benar tumbuh berkembang kokoh di dalam batin dan mewujud di dalam pengalaman.

Hidup dalam jalan Dao, membuat Anda dapat menempuh jalan suci ialah kehidupan lahir batin serta selaras dan tepat dalam tuntunan watak sejati, memenuhi hakikat kemanusian, memenuhi panggilan Firman Tuhan Yang Maha Esa. Adapun ajaran jalan Suci diajarkan Nabi Kongzi, yakni: Zhong Shu atau Satya dan Tepasalira (Lunyu IV:15). Jadi, hidup dalam Dao/Jalan suci itu hidup yang selalu berlandaskan nilai-nilai kemanusian /nilai- nilai kebajikan. 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya