PT Kaltim Prima Coal, Perusahaan Tambang Terbesar di Indonesia

PT Kaltim Prima Coal memulai kegiatan tambanganya pertama kali pada 1990, sejak saat itu perusahaan ini terus menghasilkan jutaan ton batu bara.

oleh Fitriyani Puspa Samodra diperbarui 06 Des 2022, 13:55 WIB
Diterbitkan 06 Des 2022, 13:55 WIB
Logo PT Kaltim Prima Coal (KPC)
Logo PT Kaltim Prima Coal (KPC)

Liputan6.com, Jakarta PT Kaltim Prima Coal merupakan sebuah perusahaan tambang batu bara yang didirikan oleh Rio Tinto. Rio Tinto adalah sebuah perusahaan asal Britania Raya yang bergerak di sektor material. Industri yang menjadi fokus utama Rio Tinto adalah industri pertambangan dan metal.

PT Kaltim Prima Coal memulai kegiatan tambanganya pertama kali pada 1990. Sejak saat itu perusahaan ini terus menghasilkan jutaan ton batu bara. Sampai saat ini, kegiatan pertambangan batu bara di PT Kaltim Prima Coal dioperasikan sendiri oleh Divisi Mining Operation Division dan juga bekerjasama dengan beberapa kontraktor pertambangan. 

Kaltim Prima Coal menghasilkan batu bara dengan kualitas terbaik yang diakui oleh berbagai negara. Batu bara yang dihasilkan Kaltim Prima Coal merupakan batu bara sub-bituminous dengan kualitas  Prima, Pinang, dan Melawan. Berikut ulasan Liputan6.com tentang Kaltim Prima coal yang dilansir dari berbagai sumber, Selasa (6/12/2022).

Profil PT Kaltim Prima Coal

Tambang Batubara
Pertambangan batu bara di Kutai Kartanegara Kalimantan Timur. (Liputan6.com/ Abelda Gunawan)

PT Kaltim Prima Coal yang kerap juga disebut dengan KPC merupakan perusahaan tambang batu bara di Indonesia. Kini, perusahaan ini menjadi anak perusahaan PT Bumi Resources (Tbk). KPC berlokasi di daerah Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Kalimantan Timur. 

Kaltim Prima Coal didirikan pada 1970 oleh Rio Tinto Indonesia yang merupakan bagian dari Conzinc Rio Tinto Australia (CRA). Rio Tinto membuat sebuah kesepakatan dengan British Petroleum (BP) untuk melakukan kerjasama eksplorasi batu bara di Indonesia.

Pada 1978, pemerintah Indonesia mengundang perusahaan-perusahaan asing untuk melakukan tender eksplorasi batu bara di Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan. Pada 1982, Kaltim Prima Coal menandatangani Perjanjian Karya Pengusahaan Batu Bara (PKP2B) dengan Perum Tambang Batu Bara. Perjanjian ini merupakan perjanjian  kegiatan eksplorasi, produksi, dan pemasaran. KPC kemudian melaksanakan kegiatan eksplorasi komprehensif di wilayah yang dikuasakan.

Perum Tambang Batu Bara kala itu merupakan perusahaan umum yang ditunjuk untuk mewakili pemerintah Indonesia. Saat ini perusahaan ini berganti nama menjadi PT Tambang Batu Bara Bukit Asam (PTBA).

KPC memulai kegiatan penambangan pada Juni 1990 dengan terlebih dahulu melakukan kegiatan konstruksi pada 1989. Kegiatan konstruksi ini menghabiskan dana investasi sebesar US$ 570 juta.

KPC melakukan commissioning untuk proyek-proyek utama seperti crusher, coal preparation plant, overland conveyor, stacker, reclaimer, dan shiploader. Pada tahun yang sama, KPC mulai melakukan pengapalan untuk lebih dari 2,1 juta ton batu bara.

Awalnya KPC dirancang untuk kapasitas produksi sebanyak 7 juta ton batu bara per tahun. Namun pada 1992, mampu melampauinya dengan mengapalkan lebih dari 7,2 juta ton batu bara.

Kaltim Prima Coal Diakusisi PT Bumi Resources

Pada 2003, PT Bumi Resources Tbk mengakuisisi saham Kaltim Prima Coal. Setelah diakusisi KPC terus berkembang sehingga mampu memproduksi 16,4 juta ton batu bara di tahun yang sama. Produksi batu bara KPC terus meningkat, pada tahun 2018 produksinya mencapai 56,97 juta ton. 

KPC mengelola salah satu pertambangan terbuka (open-pit) terbesar di dunia dengan luas mencapai 84,938 hektar. Didukung lebih dari 4.499 orang karyawan dan 21.000 personel dari kontraktor dan perusahaan terkait, kapasitas produksi batubara KPC kini mencapai 70 juta ton per tahun.

Saat ini Kaltim Prima Coal beradi dibswah kepemimpinan Adika Nuraga Bakrie selaku Presiden Direktur . Adika Nuraga Bakrie atau akrab disapa Aga Bakrie, resmi diangkat sebagai Presiden Direktur PT Kaltim Prima Coal melalui Memorandum No. 166/BR-BOD/IV/22 tanggal 28 April 2022. 

Selain menjabat sebagai Presiden Direktur KPC, Aga juga merupakan Presiden Direktur PT Bumi Resources Tbk (induk KPC), yang ditetapkan melalui RUPS Tahunan, Selasa, 31 Agustus 2021. Aga juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Bumi Resources Mineral Tbk (BRMS), Direktur  PT Bakrie Capital Indonesia, PT Minarak Brantas Gas, Presiden Direktur di PT Gaia Energi Baik, Chief Business Development Officer Director di PT Jungleland Asia dan PT Graha Andrasentra Propertindo.

Visi Misi dan Nilai Kaltim Prima Coal

FOTO: Ekspor Batu Bara Indonesia Melesat
Kapal tongkang pengangkut batu bara lepas jangkar di Perairan Bojonegara, Serang, Banten, Kamis (21/10/2021). Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ekspor produk pertambangan dan lainnya pada September 2021 mencapai USD 3,77 miliar. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Visi Misi dan Nilai Kaltim Prima Coal

Sebagai perusahaan tambang PT Kaltim Prima Coal memiliki visi  sebagai “produsen batubara terkemuka Indonesia untuk memenuhi kebutuhan dunia, yang memberikan nilai optimal bagi semua pemangku kepentingan.”

Barikut misi KPC

- Memupuk budaya yang mengutamakan keselamatan, kesehatan, dan lingkungan dalam segala tindakan.

- Memelihara tatakelola perusahaan yang baik dan mempromosikan perusahaan sebagai warga yang baik.

- Menyediakan lingkungan belajar untuk mencapai keunggulan dan meningkatkan kesejahteraan.

- Mengoptimalkan nilai bagi semua pemangku kepentingan.

- Menyelenggarakan praktik pengelolaan dan operasi terbaik untuk menghasilkan produk dan kinerja berkualitas tinggi secara konsisten.           

7 Nilai KPC

Kaltim Prima Coal juga menganut 7 nilai yang selalu diterapkan pada setiap kegiatan produksi yang dilakukan.

1. Keunggulan

Mendorong pertanggungjawaban semua karyawan, kontraktor, dan pemasok untuk mencapai praktik terbaik dalam segala hal.

2. Integritas

Mendapatkan kepercayaan dan rasa hormat dengan bertindak adil, jujur, dan bertanggung jawab.

3. Transparansi

Berupaya terus-menerus untuk bersikap terbuka dan jujur dalam semua tindakan.

4. Kegesitan

Secara proaktif menyesuaikan diri dengan situasi yang dinamis dengan memanfaatkan gagasan-gagasan baru dan meraih peluang-peluang.

5. Pemberdayaan

Mengembangkan karyawan dan masyarakat setempat dengan mendorong mereka untuk mengambil inisiatif, bertindak inovatif, dan membangun kemandirian.

6. Kerja Sama

Mencapai keunggulan melalui kerjasama antara manajemen, karyawan, dan segenap mitra.

7. Kepedulian

Bersikap peduli terhadap kebutuhan-kebutuhan para pemangku kepentingan dan memastikan pemenuhan kebutuhan dengan cara yang mendukung kesinambungan.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya