Contoh Perilaku Sila Ke-2 di Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat

Contoh perilaku sila ke 2 bisa kamu kenali dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari.

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Des 2022, 15:10 WIB
Diterbitkan 09 Des 2022, 15:10 WIB
Pengrajin Garuda Pancasila
Salah satu kerajinan lambang Garuda Pancasila di bengkel rumahan, Jakarta, Kamis (13/8/2020). Menko bidang Perekonomian Airlangga Hartanto memaparkan anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) dalam bentuk bantuan bagi UMKM tercatat Rp32,5 triliun per 3 Agustus 2020. (merdeka.com/Imam Buhori)

Liputan6.com, Jakarta Contoh perilaku sila ke 2 perlu diketahui dan dipraktikkan oleh setiap warga negara Indonesia. Apalagi, Pancasila merupakan falsafah hidup bangsa Indonesia yang juga digunakan sebagai dasar negara. 5 butir Pancasila perlu kamu pahami dan teladani dalam kehidupan sehari-hari.

Perilaku yang merujuk pada sila ke-2 harus dipraktikkan oleh seluruh rakyat Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Pancasila diperkenalkan oleh Ir. Soekarno pada sidang BPUPKI, 1 Juni 1945 sebagai ideologi bangsa.

Contoh perilaku sila ke 2 bisa kamu kenali dan terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari yang paling sederhana, yaitu lingkungan keluarga di rumah, lingkungan sekolah, hingga lingkungan bermasyarakat.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (9/12/2022) tentang contoh perilaku sila ke 2.

Nilai yang Terkandung dalam Sila Ke-2

Unik, Mobil Ulos Mandailing ini Akan Ditumpangi Jokowi Saat Ngunduh Mantu
Seorang pria memegang burung Garuda Pancasila di mobil bercorak Ulos Mandailing yang akan digunakan acara ngunduh mantu Kahiyang-Bobby di Medan, Senin (20/11). (Liputan6.com/JohanTallo)

Sebelum mengenali contoh perilaku sila ke 2, kamu perlu memahami nilai-nilai yang terkandung dalam sila ke 2 terlebih dahulu. Pancasila Sila ke-2 berbunyi “Kemanusiaan yang Adil dan Beradab”. Hal ini merupakan perwujudan nilai kemanusiaan yang dimiliki oleh bangsa Indonesia, bahwa manusia adalah makhluk yang berbudaya, bermoral, dan beragama. Ada 10 butir nilai yang terkandung di dalam sila ke-2, yaitu sebagai berikut:

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.

3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.

4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.

5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.

7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

8. Berani membela kebenaran dan keadilan.

9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia.

10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerja sama dengan bangsa lain.

Makna Lambang Sila Ke-2 Pancasila

Contoh perilaku sila ke 2 tentunya harus kamu terapkan dalam kehidupan. Selain itu, kamu juga perlu memahami makna dari lambang sila ke 2 Pancasila ini. Gambar rantai dengan latar belakang warna merah dijadikan sebagai dasar “Kemanusiaan yang Adil dan beradab”.

Rantai pada simbol sila ke-2 terdiri atas mata rantai yang berbentuk segi empat dan lingkaran yang saling berkaitan membentuk lingkaran.  Keterkaitan tersebut memiliki makna bahwa bangsa Indonesia saling terkait erat, saling bahu-membahu, dan saling membutuhkan.

Simbol gambar rantai ini dijadikan sebagai lambang sila ke-2 dari Pancasila. Rantai yang berjumlah 17 dan saling sambung menyambung tidak terputus, ini melambangkan generasi penerus yang turun temurun.

Contoh Perilaku Sila Ke 2

Ilustrasi anak sekolah
Ilustrasi anak sekolah. (Gambar oleh stokpic dari Pixabay)

Contoh perilaku sila ke 2 dalam kehidupan sehari-hari bisa diilhami dari nilai-nilainya. Contoh perilaku sila ke 2 yang berkaitan dengan nilainya pada butir pertama yaitu sebagai makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, manusia harus saling menghargai sesama tanpa memandang perbedaan.

Jadi, di lingkungan sekolah tidak boleh lagi ada kasus perundungan terhadap siswa lain yang memiliki perbedaan. Contoh perilaku sila ke 2 ini yaitu saling menghormati guru dan teman, juga saling tolong menolong jika yang lain mengalami kesulitan.

Sementara itu, di rumah contoh perilaku sila ke 2 yaitu menghormati orang tua, menyayangi saudara, dan berbuat baik kepada tetangga. Mau membantu kesulitan keluarga merupakan pengamalan butir keenam yakni “Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan”.

Contoh perilaku sila ke 2 berikutnya yaitu tidak mudah main hakim sendiri, tidak merasa paling benar sendiri, serta tidak suka permusuhan dan pertengkaran agar disebut jagoan. Hal ini menjadi perwujudan butir ketujuh yaitu “Berani membela kebenaran dan keadilan”.

Selain itu, memberikan empati atau rasa kasih sayang, juga pertolongan kepada orang yang sedang menderita menjadi contoh nyata bagi contoh perilaku sila ke 2 ini, terutama di masa pandemi COVID-19 atau dilakukan untuk para korban bencana alam.

Contoh Perilaku Sila Ke 2 dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh Perilaku Sila Ke 2 dalam Kehidupan Sehari-hari
Ilustrasi anak tongkrongan di sekolah. (via: istimewa)

Contoh perilaku sila ke 2 dalam kehidupan sehari-hari dapat kamu kenali dalam lingkungan keluarga, sekolah, hingga masyarakat. Berikut contoh perilaku sila ke 2:

Contoh Perilaku Sila ke 2 di Lingkungan Keluarga

Contoh perilaku sila ke-2 di lingkungan keluarga di antaranya:

- Menerima hak sebagai anggota keluarga.

- Gemar melakukan kegiatan untuk kepentingan bersama.

- Melaksanakan kewajiban sebagai anggota keluarga.

- Menolong anggota keluarga yang mengalami kesusahan atau kesulitan.

Contoh Perilaku Sila ke-2 di Lingkungan Sekolah

Contoh perilaku sila ke-2 di lingkungan sekolah di antaranya:

- Menerima hak sebagai seorang pelajar.

- Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.

- Melakukan kewajiban sebagai seorang pelajar.

- Menolong teman yang mengalami kesusahan atau kesulitan.

Contoh Perilaku Sila ke-2 di Lingkungan Masyarakat

Contoh perilaku sila ke-2 di lingkungan masyarakat di antaranya:

- Tidak membeda-bedakan suku, ras, bangsa, dan agama.

- Mengembangkan sikap peduli dan tolong menolong terhadap setiap orang.

- Mengakui persamaan derajat, hak, dan kewajiban asasi setiap manusia.

- Menghormati hak-hak dan kewajiban yang dimiliki masing-masing orang sehingga tidak terjadi pelanggaran HAM.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya