Liputan6.com, Jakarta - Surga menjadi tempat bagi manusia bebas dari kesusahan, bencana, perkataan dusta, hingga segala perkataan yang sia-sia. Gambaran surga dalam Islam sama seperti sebuah taman atau kebun yang pohon-pohonnya penuh dengan buah dan dikelilingi sungai-sungai. Surga firdaus adalah surga yang paling tinggi dan paling utama.
Gambaran surga firdaus adalah paling tinggi, ada empat sungai surga dan berada di atasnya ‘arsy. Rasulullah SAW pernah bersabda:
Advertisement
"Di surga ada seratus tingkat, jarak antara masing-masing tingkat seperti antara bumi dan langit dan Firdaus adalah surga tertinggi, darinya empat sungai surga memancar, di atasnya 'arsy, bila kalian meminta kepada Allah, mintalah Firdaus." Telah menceritakan kepada kami Ahmad bin Mani' telah menceritakan kepada kami Yazid bin Harun telah menceritakan kepada kami Hammam dari Zaid bin Aslam sepertinya.” (HR. Tirmidzi)
Advertisement
Dalam buku berjudul Misteri Bidadari Surga oleh Joko Syahban, tingkatan surga tertinggi. Firdaus adalah sebuah tempat yang di dalamnya ada kebun yang dipenuhi pepohonan rimbun. Golongan penghuni surga firdaus adalah paling utama orang-orang yang selalu khusyuk sholat.
Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang tujuh golongan penghuni surga firdaus dalam Al-Qur’an, Selasa (14/2/2023).
Golongan Penghuni Surga Firdaus
Allah berfirman dalam Al-Qur’an surat al-Mukmin ayat 1-11 yang mengelompokkan golongan penghuni surga firdaus:
“Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman, (yaitu) orang-orang yang khusyuk dalam sholatnya, dan orang-orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tiada berguna, dan orang-orang yang menunaikan zakat, dan orang-orang yang menjaga kemaluannya, kecuali terhadap istri-istri mereka atau budak yang mereka miliki maka sesungguhnya mereka dalam hal ini tiada tercela. Barang siapa yang mencari di balik itu, maka mereka itulah orang-orang yang melampaui batas. Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya, dan orang-orang yang memelihara sholat. Mereka itulah orang-orang yang akan mewarisi, (yakni) yang akan mewarisi surga Firdaus. Mereka kekal di dalamnya.”
Golongan penghuni surga firdaus dalam firman Allah tersebut, meliputi:
1. Orang yang khusyuk dalam sholatnya
Orang yang khusyuk dalam sholat adalah seseorang yang dapat memusatkan perhatian dan pikirannya sepenuhnya pada ibadah sholat, sehingga benar-benar fokus dan khusyuk dalam menjalankan ibadah tersebut.
Orang yang khusyuk dalam sholat biasanya menghindari pikiran yang mengganggu, merasakan kehadiran Allah SWT secara langsung, dan memperdalam pemahaman tentang makna sholat sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT.
Dari Abu Qatadah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya aku hendak menyuruhmu melakukan sholat, kemudian aku hendak pergi ke pintu-pintu rumah kalian untuk menyuruhkan agar seluruh perbuatan dosa ditinggalkan. Lalu aku ingin membakar kayu bakar yang akan diletakkan di bawah tempat tidur kalian, kemudian aku ingin memerintahkan kepada para pelayan laki-laki dan perempuan agar kalian tetap khusyuk dalam sholat." (HR. Ahmad)
2. Orang yang menjauhkan diri dari (perbuatan dan perkataan) yang tidak berguna
Orang seperti ini cenderung memprioritaskan kegiatan yang dapat memberikan manfaat positif, seperti belajar, bekerja, berolahraga, atau beribadah, dan menghindari kegiatan yang hanya membuang-buang waktu dan energi, seperti menghabiskan waktu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat atau mengikuti gosip yang tidak berguna.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Tidakkah kalian lihat bahwa berbicara tentang urusan yang tidak berkaitan dengan kebaikan adalah dosa besar?" Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apa itu?" Beliau menjawab, "Itu adalah gosip." (HR. Muslim)
3. Orang yang menunaikan zakat
Orang tersebut menunaikan zakat sebagai bentuk ibadah kepada Allah SWT, dan juga sebagai bentuk kepedulian sosial terhadap sesama manusia.
Dalam Islam, zakat merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim yang memiliki harta yang mencukupi, dan disalurkan kepada delapan golongan penerima zakat, antara lain fakir miskin, janda dan yatim piatu, dan orang-orang yang berada dalam perbudakan atau berhutang.
Dari Abu Hurairah ra, bahwa Rasulullah SAW bersabda:
"Islam didirikan di atas lima perkara, yaitu kesaksian bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, menegakkan sholat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadan, dan haji ke Baitullah." (HR. Bukhari dan Muslim)
4. Orang yang menjaga kemaluannya
Dalam agama Islam, menjaga kemaluan adalah bagian dari kewajiban umat Muslim untuk memelihara kehormatan dan menjaga diri dari perilaku yang merusak moral dan nilai-nilai agama.
Orang yang menjaga kemaluannya cenderung menghindari perbuatan atau perilaku yang merugikan dirinya maupun orang lain, seperti berzina, melakukan pornografi, atau mengumbar aurat.
Hal ini dapat dilakukan dengan cara mengontrol diri, menjaga pergaulan, serta mengikuti ajaran agama secara konsisten dan disiplin.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Jauhilah zina, karena zina adalah perbuatan yang paling besar dosanya setelah menyekutukan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)
Advertisement
Golongan Penghuni Surga Firdaus Selanjutnya
5. Orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya)
Orang yang memelihara amanat adalah seseorang yang memiliki kejujuran dan integritas dalam menjalankan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Orang ini menghargai kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengelola atau menyimpan sesuatu yang bernilai, dan berusaha untuk menjaga dan merawat amanat tersebut dengan sebaik-baiknya.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya orang yang tidak menjaga amanah, maka tidak ada iman baginya, dan orang yang tidak memenuhi janji, maka tidak ada agama baginya." (HR. Bukhari)
6. Orang yang menepati janjinya
Orang yang menepati janji adalah seseorang yang dianggap dapat dipercaya karena selalu memenuhi janji-janjinya dengan tepat waktu dan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati bersama.
Orang tersebut memiliki prinsip untuk memegang teguh komitmen dan integritas dalam segala hal yang dilakukannya, dan tidak mudah membatalkan janji atau mengecewakan orang lain.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara berpikir matang sebelum membuat janji, menghindari membuat janji yang sulit ditepati, serta selalu berusaha untuk memenuhi janji meskipun dalam situasi yang sulit sekalipun.
7. Orang yang memelihara sholat
Orang yang memelihara sholat adalah seseorang yang memiliki kesadaran dan ketaatan dalam menjalankan ibadah sholat sebagai salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh umat Muslim.
Orang tersebut menganggap sholat sebagai bentuk penghormatan dan ketaatan kepada Allah SWT, serta sebagai sarana untuk membersihkan diri dari dosa dan memperoleh keberkahan dari-Nya.
Hal ini bisa dilakukan dengan cara melaksanakan sholat secara teratur, baik secara individu maupun berjamaah, sesuai dengan waktu dan ketentuan yang telah ditetapkan.
Dari Buraidah ra, Rasulullah SAW bersabda:
"Sholat adalah tiang agama, barangsiapa yang mendirikannya, maka ia telah mendirikan agama, dan barangsiapa yang meruntuhkannya, maka ia telah meruntuhkan agama." (HR. Tirmidzi)