Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan bunyi perlu kamu pahami artinya. Bunyi berkaitan dengan indra pendengaran seorang manusia. Secara umum, bunyi merupakan sesuatu yang terdengar dan dapat ditangkap oleh telinga sebagai indra pendengaran manusia.
Dalam fisika, bunyi adalah salah satu jenis gelombang yang dapat dirasakan oleh indra pendengaran atau telinga. Bunyi merupakan gelombang merambat yang dihasilkan dari benda bergetar sebagai sumber bunyinya.Â
Advertisement
Baca Juga
Apa yang dimaksud dengan bunyi yaitu bentuk getaran yang kemudian bisa menghasilkan suara- suara yang dapat didengar oleh alat pendengaran manusia. Kamu perlu memahami apa itu bunyi dalam fisika, dari jenisnya hingga sifat bunyi itu sendiri.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (14/2/2023) tentang apa yang dimaksud dengan bunyi.
Apa yang Dimaksud dengan Bunyi?
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), apa yang dimaksud dengan bunyi adalah sesuatu yang terdengar (didengar) atau ditangkap oleh telinga. Dalam Fisika, apa yang dimaksud dengan bunyi yaitu getaran yang menghasilkan suara dan dapat didengarkan oleh alat pendengaran manusia.
Bunyi adalah sejenis gelombang dalam fisika, gelombang longitudinal, yang dapat dirasakan oleh alat pendengaran yaitu telinga. Apa yang dimaksud dengan bunyi yaitu gelombang longitudinal yang ditimbulkan oleh getaran dari suatu sumber bunyi dan merambat melalui media atau penghantar lainnya. Apa yang dimaksud dengan bumi dihasilkan dari benda bergetar sebagai sumber bunyinya. Sumber bunyi ini bisa beragam, dari alat musik hingga anginpun dapat membuat bunyi. Jadi, gelombang bunyi merupakan gelombang yang merambat melalui medium tertentu. Oleh karena itu, syarat munculnya bunyi adalah adanya dua benda yang bergetar.
Apa yang dimaksud dengan bunyi terdengar dari benda yang bergetar. Contohnya pita suara manusia, harmonika yang ditiup, drum yang dipukul, hingga instrumen senar yang dipetik. Getaran juga menimbulkan gelombang suara di udara. Semakin besar getaran suatu benda maka semakin keras suara yang dihasilkan. Sebaliknya, semakin lemah benda yang bergetar, semakin lemah bunyi yang dihasilkannya.
Proses terjadinya bunyi harus memenuhi tiga syarat, yakni sumber bunyi, medium penghantar, dan pendengar. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, bunyi tidak akan timbul. Bunyi yang ada di udara ditangkap oleh daun telinga. Kemudian, bunyi ini masuk ke liang telinga dan mengenai gendang telinga hingga bergetar. Getaran tersebut diteruskan ke tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi dan bergerak menuju rumah siput. Getaran ini membuat rumah siput bergetar dan sel rambut melengkung. Selanjutnya, saraf auditori mengirim sinyal ke otak. Lalu, otak menerjemahkan sinyal tersebut sebagai apa yang dimaksud dengan bunyi.
Kuat lemahnya bunyi ditentukan oleh amplitudo, serta tinggi rendah nada bunyi yang ditentukan oleh frekuensi. Dalam ilmu fisika, frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi yang diterima oleh telinga setiap detik dengan satuan Herz (Hz). Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar dari 16-20.000 Hz.
Advertisement
Jenis Bunyi
Apa yang dimakud dengan bunyi terdiri dari tiga jenis berdasarkan frekuensinya. Berikut penjelasan jenis-jenis bunyi:
Bunyi Audiosonik
Bunyi audiosonik adalah jenis bunyi yang dapat didengar oleh manusia. Jumlah getaran bunyi audiosonik berkisar antara 20 hingga 20.000 getaran per detik.
Bunyi Infrasonik
Bunyi infrasonik merupakan bunyi yang sangat lemah. Jumlah getarannya kurang dari 30 getaran per detik. Oleh karena itu, manusia tidak dapat mendengarkannya. Bunyi infrasonik hanya didengar oleh hewan tertentu seperti anjing, angsa, dan jangkrik.
Bunyi Ultrasonik
Bunyi ultrasonik adalah bunyi yang sangat kuat. Jumlah getarannya lebih dari 20.000 getaran per detik. Seperti bunyi infrasonik, bunyi ultrasonik juga tidak dapat didengar manusia. Hewan yang bisa mendengarnya, yakni lumba-lumba dan kelelawar.
Syarat Terjadinya Bunyi
Apa yang dimaksud dengan bunyi dapat terjadi dengan adanya tiga syarat, yaitu adanya sumber bunyi, media penghantar, dan pendengar. Berikut penjelasannya:
1. Sumber Bunyi
Dalam hal ini, bunyi akan sampai dari sumber bunyi pada pendengar dengan cara merambat melalui media perantara.
2. Media Penghantar
Media penghantar bunyi dapat berupa udara, zat cair, hingga benda padat. Bunyi yang merambat lewat benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas jika dibandingkan dengan bunyi yang merambat lewat udara. Udara memegang peranan penting dalam keberadaan bunyi. Manusia dapat berkomunikasi dengan mudah di bumi lantaran ada udara. Sementara itu di luar angkasa, komunikasi sulit dilakukan karena tidak ada udara. Di sisi lain, bunyi yang merambat melalui benda cair bisa diketahui dari suara lumba-lumba yang tertangkap radar kapal selam. Sementara bunyi yang merambat lewat benda padat bisa diketahui dari suara kereta api dari jarak jauh yang terdengar saat telinga ditempelkan di rel kereta api.
3. Pendengar
Dalam hal ini, keberadaan pendengar atau orang lain dibutuhkan untuk mendengarkan bunyi.
Advertisement