Liputan6.com, Jakarta Apa yang dimaksud dengan teks persuasi adalah teks yang berisi suatu pernyataan yang dapat mengajak atau mendorong seseorang untuk dapat mengikuti keinginan dari si penulis. Terdapat banyak contoh teks persuasi yang dapat dengan mudah kita jumpai baik di media cetak maupun di media sosial, seperti teks dalam iklan dan dalam teks pengumuman.
Baca Juga
Advertisement
Untuk bisa memahami apa yang dimaksud dengan teks persuasi, kita tidak hanya perlu mempelajari pengertian dari teks persuasi, namun juga perlu untuk mengidentifikasi ciri atau fitur dari teks persuasi, yang membedakan teks ini dengan teks lainnya. Gaya penulisan serta corak kalimat yang digunakan tentu berbeda dengan teks non fiksi lainnya.
Mempelajari apa yang dimaksud dengan teks persuasi juga bisa dilakukan dengan mempelajari beberapa contoh teks persuasi yang ada. Melalui contoh teks persuasi, kita melihat bagaimana penggunaan bahasa yang tepat dapat menjadi salah satu cara, untuk mengajak orang lain melakukan apa yang kita inginkan.
Lantas apa yang dimaksud dengan teks persuasi? Lebih lengkapnya, berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Kamis (16/2/2023). Pengertian teks persuasi, beserta ciri dan contohnya.
Apa yang Dimaksud dengan Teks Persuasi?
Apa yang dimaksud dengan teks persuasi adalah bentuk tulisan non-fiksi yang bertujuan untuk meyakinkan pembaca tentang sudut pandang tertentu. Iklan dan kolom surat kabar adalah contoh yang baik dari teks persuasif. Meskipun ada banyak teknik untuk menulis secara persuasif, sebagian besar teks persuasif mencakup argumen sentral, bukti untuk mendukung poin, dan kesimpulan, untuk meringkas teks.
Teks persuasi bertujuan untuk membujuk pembaca. Teks persuasif biasanya terdiri dari pernyataan sudut pandang, argumen dan bukti untuk tesis ini, kemungkinan beberapa argumen dan bukti yang mendukung pandangan yang berbeda, dan ringkasan atau rekomendasi akhir. Kata penghubung akan terkait dengan penalaran (oleh karena itu, bagaimanapun).Â
Penggunaan Teks Persuasif
Teks persuasif dapat digunakan dan ditemukan di berbagai publikasi, seperti:
- Kolom surat kabar
- Kampanye iklan
- Esai akademik
- Ulasan
- Brosur
- Selebaran kampanye.
Di mana pun teks persuasif digunakan, ia cenderung memiliki satu tujuan: membujuk pembaca untuk memihak penulis. Biasanya, penulis yang menggunakan teknik penulisan persuasif akan memiliki argumen, ide, atau pesan yang mereka coba meyakinkan pembaca agar setuju.
Pikirkan tentang iklan, misalnya. Mereka menggunakan teknik untuk meyakinkan anda bahwa produk mereka adalah yang terbaik dan anda perlu membeli produk mereka. Ini adalah jenis argumen. Mereka berpendapat bahwa anda harus memberi mereka kebiasaan dan membeli produk mereka.
Advertisement
Ciri Teks Persuasi
Dalam teks persuasi umumnya, penulisannya menggunakan teknik tertentu untuk membantu penulis membangun argumen yang kuat dan memenangkan perhatian serta dukungan dari pembaca atau audiens. Beberapa contoh dari teknik ini dapat dijadikan ciri yang dapat membuat kita dengan mudah mengenali suatu teks persuasi.
1. Pertanyaan Retoris
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak membutuhkan jawaban, tetapi membuat pembaca atau pendengar berpikir. Teknik ini biasa digunakan dalam iklan. Misalnya, sebuah iklan mungkin berkata, ' Ingin membuat hidup anda lebih mudah?' Tentu saja! Semua orang melakukannya. Namun dalam konteks iklan, hal ini akan menarik minat audiens: bagaimana produk atau layanan ini akan membuat hidup saya lebih mudah? Iklan tersebut kemudian akan menjelaskan hal itu dengan tepat.
2. Bahasa Emosi
Bahasa emosional membangkitkan imajinasi anda. Ini membantu untuk melukis gambar dalam pikiran anda. Teknik ini sangat umum dalam teks persuasif yang memiliki pesan moral. Misalnya, brosur yang membahas bahaya polusi plastik mungkin menggunakan bahasa emosional untuk mengajak anda bertindak. ' Planet kita sedang sekarat, tersedak plastik yang kita beri makan... '. Kata 'Mati' dan 'tersedak' adalah kata kerja emotif yang kuat yang membangkitkan gambaran yang jelas di benak pembaca.
3. Fakta dan Statistik
Jika anda ingin meyakinkan seseorang bahwa mereka harus mendengarkan anda, anda akan menggunakan fakta, penalaran, dan statistik. Bukti sering digunakan dalam teks persuasif untuk meyakinkan audiens bahwa penulis atau perusahaan yang mengiklankan Anda dapat dipercaya dan dapat diandalkan. Misalnya, mereka mungkin mengatakan sesuatu seperti, '85% pelanggan kami setuju!'. Mendengar bahwa orang lain mempercayai layanan atau produk ini mendorong kami untuk mencobanya juga.
4. Pengulangan
Semakin banyak anda mendengar sesuatu, semakin besar kemungkinan itu benar. Itu sebabnya banyak teks persuasif menggunakan pengulangan. Misalnya, jika sebuah perusahaan mengadakan obral musim panas, mereka mungkin mengulangi frasa 'Diskon 50%!' untuk meyakinkan anda betapa hebatnya kesepakatan itu.Â
5. Kata Kerja dan Kata Keterangan
Kata kerja mengajak pembaca untuk bertindak. Ini adalah kata kerja seperti 'harus', 'harus' dan 'akan' - 'Anda HARUS bertindak sekarang'. Mereka membuat audiens merasakan urgensi dalam situasi tersebut, membujuk mereka untuk mengambil tindakan secepat mungkin. Keterangan modal tidak menyisakan ruang untuk pertanyaan - ini adalah kata-kata seperti 'pasti', 'mutlak' dan 'pasti'. Terkadang, kata kerja modal dan kata keterangan dapat digunakan bersama untuk membuat ajakan bertindak yang persuasif. 'Kamu benar-benar harus bertindak sekarang.'
6. Opini sebagai Fakta
Khusus untuk opini seperti artikel dan esai, penulis akan menyatakan pendapatnya seolah-olah itu fakta untuk meyakinkan pembaca tentang argumennya. Misalnya, jika teks persuasif membahas topik penggundulan hutan, penulis mungkin mengatakan bahwa 'penggundulan hutan adalah cara yang kejam untuk menghilangkan begitu banyak spesies dari rumahnya'. Ini adalah pendapat penulis yang ditulis sebagai fakta biasa. Teknik ini membujuk pembaca untuk mempercayai penulis dan pendapat mereka tentang topik ini.
Contoh Teks Persuasi
Berikut adalah contoh dari teks persuasif, yang merupakan kutipan dari halaman web Greenpeace tentang polusi plastik.
'Plastik sangat serbaguna dan tahan lama, menemukan jalannya ke setiap sudut kehidupan kita. Tapi kualitas yang membuat plastik sangat berguna juga membuatnya menjadi masalah besar. Murah dan sekali pakai, plastik telah menjadi simbol budaya membuang kita.
Akibatnya, sejumlah besar mencemari dunia kita. Sebagian besar mengalir ke lautan, mengubahnya menjadi sup plastik. Satu truk bermuatan plastik memasuki lautan setiap menit dan supermarket di Inggris menghasilkan 800.000 ton setiap tahun. Dengan peningkatan produksi, itu akan meningkat.'
Penjelasan :Â
1. Penulis menggunakan pernyataan faktual yang pasti, menggambarkan plastik sebagai 'masalah besar'. Kata sifat 'besar' membantu menciptakan rasa urgensi pada pembaca, memberi tahu mereka bahwa ini adalah masalah yang harus kita tangani secepat mungkin.
2. Bahasa emosional juga digunakan untuk menimbulkan reaksi dari pembaca. Kata kerja 'pollute' dan pronoun 'our' membantu pembaca menganggap diri mereka sebagai bagian dari Bumi, memberi mereka lebih banyak alasan untuk kecewa dengan kerusakan yang terjadi padanya.
3. Bahasa metafora juga umum dalam teks persuasif. Di sini penulis menjelaskan bagaimana lautan diubah menjadi 'sup plastik'Â gambaran yang mengecewakan yang membantu mengilustrasikan skala masalah.
4. Bukti juga sangat membantu ketika mencoba membujuk pembaca. Dalam hal ini, penulis telah menggunakan statistik menakutkan dari supermarket Inggris yang memproduksi '800.000 ton' plastik setiap tahun. Seperti bahasa metaforis, statistik dan bukti kuantitatif dapat sangat membantu orang untuk memahami skala suatu masalah.
Advertisement