Hari Musik Nasional, Kenali Sejarah, Tokoh Permusikan, dan Lagu-Lagu Daerah

Hari Musik Nasional 9 Maret 2023 diharapkan membuat masyarakat Indonesia makin mencintai musik Tanah Air.

oleh Husnul Abdi diperbarui 09 Mar 2023, 19:15 WIB
Diterbitkan 09 Mar 2023, 19:15 WIB
Menilik Sejarah Indonesia di Museum Sumpah Pemuda
Sejumlah pelajar melihat biola milik WR. Supratman saat menciptakan lagu Indonesia Raya yang juga dikumandangkan saat kongres Sumpah Pemuda, Jakarta, Rabu (29/10/2014). (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret setiap tahunnya. Hal ini ditetapkan oleh Presiden Republik Indonesia keenam, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 10 tahun 2013.

Sejarah Hari Musik Nasional diperingati setiap tanggal 9 Maret karena bertepatan dengan tanggal lahir WR Supratman, pencipta lagu Indonesia Raya. Selain WR Supratman,  tokoh-tokoh permusikan Tanah Air lainnya juga perlu kamu kenali.

Hari Musik Nasional 9 Maret 2023 diharapkan membuat masyarakat Indonesia makin mencintai musik Tanah Air. Kamu bisa memperingati hari ini dengan mendengarkan karya-karya pemusik dalam negeri dan mengenal alat musik asli daerah yang merupakan  warisan musik khas Tanah Air.

Berikut Liputan6.com rangkum dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemdikbud, Kamis (9/3/2023) tentang Hari Musik Nasional.

Sejarah Hari Musik Nasional

Hari Musik Nasional ditetapkan tanggal 9 Maret sesuai dengan hari kelahiran WR Supratman © Voice
Hari Musik Nasional ditetapkan tanggal 9 Maret sesuai dengan hari kelahiran WR Supratman © Voice

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, sejarah Hari Musik Nasional ditetapkan bermula dari pemilihan tanggal lahir komponis besar asal Indonesia, Wage Rudolf Supratman atau yang lebih dikenal dengan WR Supratman. Beberapa pihak menyatakan bahwa WR Supratman lahir pada tanggal 9 Maret 1903. Oleh karena itu, Presiden Republik Indonesia keenam pada saat itu, Susilo Bambang Yudhoyono menetapkan tanggal 9 Maret menjadi Hari Musik Nasional lewat Keputusan Presiden No. 10 Tahun 2013.

Dalam Keppres tersebut disebutkan bahwa musik adalah ekspresi budaya yang bersifat universal dan multidimensional yang merepresentasikan nilai-nilai luhur kemanusiaan serta memiliki peran strategis dalam pembangunan nasional. Berdasarkan hal tersebut dan dalam upaya meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap musik Indonesia, meningkatkan kepercayaan diri dan motivasi para insan musik Indonesia, serta untuk meningkatkan prestasi yang mampu mengangkat derajat musik Indonesia secara nasional, regional, dan internasional, maka tanggal 9 Maret  ditetapkan menjadi Hari Musik Nasional.

Walaupun demikian, tanggal lahir WR Supratman ternyata ditetapkan pada 19 Maret 1903. Penetapan ini berdasarkan Putusan Pengadilan Negeri Purworejo Nomor 04/Pdt/P/2007/PN PWR pada 29  Maret 2007. Putusan pengadilan tersebut disetujui oleh keluarga WR Supratman.

Namun, pada intinya Hari Musik Nasional adalah simbol kebangkitan musik Tanah Air. Harapannya, dengan ditetapkannya Hari Musik Nasional, membuat masyarakat Indonesia lebih mencintai dan menghargai karya-karya musik Tanah Air.

Tokoh Permusikan Tanah Air

Pencipta Lagu Menanam Jagung adalah Ibu Sud
Pencipta Lagu Menanam Jagung adalah Ibu Sud (sumber: Wikimedia Commons)

Wage Rudolf Supratman

WR Supratman adalah tokoh permusikan Tanah Air yang sekaligus menciptakan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Lagu Indonesia Raya adalah mahakaryanya yang pertama kali dikumandangkan pada 28 Oktober 1928 saat Kongres Pemuda Kedua. Hingga saat ini, karya ciptaan WR Supratman menjadi lagu kebangsaan Indonesia yang selalu dinyanyikan ketika pelaksanaan upacara bendera. Karya-karya terkenal lainnya dari WR Supratman yaitu Di Timur Matahari, Ibu Kita Kartini, dan Pahlawan Merdeka.

Ismail Marzuki

Ismail Marzuki merupakan salah satu komponis dan penyair Indonesia yang lahir di Kampung Kwitang, Jakarta, 11 Mei 1914. Bakat musiknya diturunkan dari sang ayah, Marzuki, yang merupakan seniman musik tradisional Arab. Beberapa karyanya yang terkenal yaitu Rayuan Pulau Kelapa, Halo-Halo Bandung, Gugur Bunga di Taman Bakti, Indonesia Pusaka, dan masih banyak yang lainnya.

Kusbini

Kusbini lahir di desa Kemlagi, Mojokerto, Jawa Timur pada 1 Januari 1910. Ia menuangkan semangat perjuangannya melalui dunia musik yang telah dicintainya sejak kecil. Bersama dengan Ibu Sud, Kusbini mencipta lagu-lagu yang membangkitkan gairah, semangat dan kesadaran anak-anak Indonesia yang mencita-citakan kebebasan tanah air dan bangsanya. Beberapa karya terkenalnya seperti Bagimu Negeri (1942), Bersatu (1942), Nyanyian Bunga (1944), Cinta Tanah Air (1945), Pembangunan (1945), dan lain-lain.

Ibu Sud

Ibu Sud atau Sarijah Bintang Sudibyo merupakan tokoh seni dan komponis wanita asal Indonesia yang lahir pada 26 Maret 1908 di Sukabumi, Jawa Barat. Ibu Sud memiliki pandangan yang dinamis terhadap pelestarian kebudayaan nasional. Pengamatannya tajam dalam mengenal bakat seniman-seniman musik. Beliau telah melahirkan beberapa karya hebat seperti Merah Putih (1928), Tanah Airku Tiada Kulupakan (1940), Menanam Jagung (1942), Berkibarlah Benderaku (1945), dan sebagainya.

Lagu-Lagu Daerah di Indonesia dari Sabang Sampai Merauke

20160821-Anak-Anak Ini Nyanyikan Lagu Indonesia Raya di HI-Jakarta
Antusias murid sekolah minggu Gereja Eban Haezer mengenakan baju adat sambil melambaikan bendera nasional di Bundaran HI Jakarta, Minggu (21/8). Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan lagu daerah, mereka memperingati HUT RI ke 71. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dalam rangka memperingati Hari Musik Nasional, kamu tentunya juga perlu mengenali lagu-lagu daerah Indonesia dari Sabang sampai Merauke:

- Bungong Jeumpa, Nanggroe Aceh Darussalam

- Sik Sik Sibatumanikam, Sumatera Utara

- Kampuang Nan Jauh Di Mato, Sumatera Barat

- Soleram, Riau

- Hang Tuah, Kepulauan Riau

- Umang-umang, Bengkulu

- Injit-Injit Semut, Jambi

- Gending Sriwijaya, Sumatera Selatan

- Sidik Belitong, Bangka Belitung

- Lipang Lipandang, Lampung

- Dayung Sampan, Banten

- Jali-Jali, DKI Jakarta

- Manuk Dadali, Jawa Barat

- Gundhul Pacul, Jawa Tengah

- Suwe Ora Jamu, DI Yogyakarta

- Rek Ayo Rek, Jawa Timur

- Janger, Bali

- Potong Bebek Angsa, Nusa Tenggara Timur

- Tutu Koda, Nusa Tenggara Barat

- Cik Cik Periuk, Kalimantan Barat

- Indung-Indung, Kalimantan Timur

- Paris Barantai, Kalimantan Selatan

- Kalayar, Kalimantan Tengah

- Pinang Sendawar, Kalimantan Utara

- Tahuli Li Mama, Gorontalo

- Sayyang-Sayyang Mandar, Sulawesi Barat

- Tondok Kadadiangku, Sulawesi Tengah

- Si Patokaan, Sulawesi Utara

- Tana Wolio, Sulawesi Tenggara

- Anging Mammiri, Sulawesi Selatan

- Moluku Kie Raha, Maluku Utara

- Ambon Manise, Maluku

- Wesupe, Papua Barat

- Yamko Rambe Yamko, Papua

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya