Liputan6.com, Jakarta Pinjaman di bank adalah fasilitas keuangan, yang diberikan oleh bank kepada nasabahnya dalam bentuk uang, dengan syarat nasabah harus mengembalikan uang tersebut beserta bunga dan biaya administrasi, sesuai dengan kesepakatan yang telah ditetapkan. Cara meminjam uang di bank bisa digunakan oleh nasabah, untuk berbagai keperluan seperti modal usaha, membeli kendaraan atau properti, biaya pendidikan, renovasi rumah, dan lain sebagainya.
Cara meminjam uang di bank umumnya diberikan dalam jumlah yang besar, dan dengan jangka waktu pembayaran lebih panjang dibandingkan dengan pinjaman dari sumber keuangan lain, seperti pinjaman dari keluarga atau teman. Untuk mengajukan pinjaman di bank, nasabah harus memenuhi beberapa persyaratan seperti memiliki identitas resmi, memiliki penghasilan tetap, memiliki rekening bank dan memiliki jaminan seperti surat kendaraan atau sertifikat rumah.
Advertisement
Cara meminjam uang di bank tergolong mudah, di mana sebagai nasabah Anda perlu melengkapi dokumen-dokumen seperti formulir aplikasi, bukti penghasilan, dan dokumen-dokumen pendukung lainnya sesuai dengan kebijakan masing-masing bank. Setelah mengajukan pinjaman, bank akan melakukan proses analisis kredit untuk menilai kemampuan nasabah dalam melunasi pinjaman tersebut.
Advertisement
Berikut ini cara meminjam uang di bank yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (15/3/2023).Â
Langkah-Langkah Meminjam Uang
Meminjam uang di bank bisa menjadi pilihan yang tepat, jika Anda membutuhkan dana untuk keperluan mendesak atau untuk membiayai proyek besar seperti pembelian rumah atau mobil. Namun, sebelum Anda memutuskan untuk meminjam uang dari bank, ada beberapa hal yang perlu Anda pertimbangkan dan langkah-langkah yang harus Anda lakukan.
Berikut ini adalah cara meminjam uang di bank yang perlu Anda ketahui:
1. Tentukan jumlah pinjaman yang dibutuhkan
Cara meminjam uang di bank yang pertama adalah tentukan jumlah pinjaman yang dibutuhkan. Pastikan jumlah tersebut memadai untuk keperluan, dan Anda memiliki kemampuan untuk membayarnya kembali sesuai dengan jangka waktu yang telah ditetapkan. Selain itu, pertimbangkan pula biaya-biaya tambahan seperti bunga dan biaya administrasi yang akan dikenakan oleh bank.
2. Persiapkan dokumen-dokumen yang diperlukan
Setiap bank memiliki persyaratan yang berbeda-beda untuk meminjam uang. Namun, beberapa dokumen yang umumnya dibutuhkan adalah KTP, NPWP, slip gaji, rekening koran, dan surat keterangan kerja. Pastikan dokumen-dokumen tersebut sudah disiapkan dengan lengkap dan benar, sebelum Anda mengajukan permohonan pinjaman.
3. Pilih jenis produk pinjaman yang tepat
Setelah menentukan jumlah pinjaman yang dibutuhkan, pilih jenis produk pinjaman yang tepat. Bank biasanya menawarkan beberapa jenis produk pinjaman seperti kredit tanpa agunan, kredit dengan agunan, kredit kendaraan, kredit modal kerja, dan sebagainya. Pilih jenis produk pinjaman yang sesuai dengan kebutuhan, dan pastikan Anda memahami secara detail tentang syarat-syarat dan ketentuan produk tersebut.
4. Ajukan permohonan pinjaman
Cara meminjam uang di bank selanjutnya setelah memilih jenis produk pinjaman, adalah ajukan permohonan pinjaman ke bank. Anda bisa mengajukan permohonan secara online, atau datang langsung ke kantor bank untuk mengisi formulir permohonan. Pastikan Anda mengisi formulir permohonan dengan lengkap dan benar, serta sertakan semua dokumen yang diminta.
5. Tunggu persetujuan dari bank
Setelah mengajukan permohonan, bank akan melakukan proses verifikasi dan mengevaluasi kemampuan Anda dalam membayar cicilan pinjaman. Proses verifikasi ini dapat memakan waktu beberapa hari hingga beberapa minggu, tergantung pada kebijakan masing-masing bank. Jika permohonan Anda disetujui, bank akan memberikan keputusan tentang jumlah pinjaman yang bisa Anda terima, tingkat bunga, jangka waktu pembayaran, dan jumlah cicilan per bulan. Pastikan Anda memahami dengan jelas, tentang ketentuan tersebut sebelum menandatangani perjanjian pinjaman.
6. Bayar cicilan secara tepat waktu
Setelah mendapatkan pinjaman, pastikan Anda membayar cicilan secara tepat waktu sesuai dengan ketentuan yang telah disepakati. Jangan mengabaikan tagihan cicilan, meskipun jumlahnya terasa kecil karena hal tersebut dapat mempengaruhi reputasi kredit Anda di bank, dan sulit jika Anda ingin meminjam uang lagi di masa depan.
Â
Advertisement
7. Perhatikan bunga dan biaya administrasi
Â
Setiap bank memiliki kebijakan bunga dan biaya administrasi yang berbeda-beda. Pastikan Anda memperhatikan dengan seksama besaran bunga, dan biaya administrasi yang akan dikenakan oleh bank. Jangan sampai terjebak pada bunga dan biaya yang tidak terlalu dipahami sebelumnya, dan menyebabkan Anda kesulitan dalam membayar cicilan. Sebelum meminjam uang, pastikan Anda memahami dengan jelas semua biaya yang akan dikenakan oleh bank dan hitung dengan teliti besaran cicilan yang harus Anda bayar setiap bulannya.
8. Hindari membayar cicilan secara terlambat
Membayar cicilan pinjaman secara terlambat, dapat mempengaruhi reputasi kredit Anda di bank. Selain itu, bank juga akan memberikan sanksi berupa denda dan bunga tambahan, yang akan membuat jumlah cicilan menjadi semakin besar. Jangan sampai terjebak dalam siklus cicilan yang semakin besar, karena membayar cicilan secara terlambat.
9. Lakukan negosiasi bunga
Jika Anda merasa bunga yang dikenakan terlalu tinggi, Anda bisa melakukan negosiasi dengan bank untuk mendapatkan bunga yang lebih rendah. Pastikan Anda memiliki alasan yang jelas, dan dapat memperkuat argumen Anda dalam melakukan negosiasi. Selain itu, pastikan Anda juga sudah membandingkan bunga dari beberapa bank sebelumnya untuk dapat melakukan negosiasi dengan lebih efektif.
10. Periksa kembali dokumen perjanjian
Sebelum menandatangani perjanjian pinjaman, pastikan Anda memeriksa kembali semua dokumen yang telah disiapkan oleh bank. Pastikan Anda memahami dengan jelas semua syarat dan ketentuan yang terdapat dalam perjanjian tersebut. Jangan sungkan untuk bertanya kepada petugas bank, jika terdapat hal yang kurang jelas atau tidak dipahami.
11. Melakukan survei terlebih dahulu
Sebelum memilih bank untuk meminjam uang, lakukanlah survei terlebih dahulu untuk membandingkan berbagai bank dan mengetahui penawaran yang diberikan oleh masing-masing bank. Anda bisa melakukan survei melalui internet, atau bertanya kepada teman atau keluarga yang pernah mengambil pinjaman di bank tertentu.
12. Mempersiapkan jaminan yang cukup
Bank biasanya meminta jaminan sebagai bentuk kepastian pembayaran pinjaman. Pastikan Anda memiliki jaminan yang cukup untuk meminjam uang di bank, seperti sertifikat rumah atau kendaraan yang memiliki nilai jaminan yang cukup tinggi.
Jenis dan Limit Peminjaman
1. Bank Umum
Bank Umum adalah jenis bank yang paling banyak dikenal oleh masyarakat. Jenis bank ini menawarkan berbagai produk dan layanan keuangan, termasuk pinjaman. Bank Umum juga terbagi menjadi beberapa jenis, seperti Bank BUMN (milik negara) dan Bank Swasta Nasional (milik swasta). Limit peminjaman yang ditawarkan oleh Bank Umum bervariasi tergantung pada jenis pinjaman yang diambil dan kondisi kredit dari peminjam.
- Pinjaman Tanpa Agunan (KTA), di mana tidak memerlukan jaminan atau agunan dari peminjam. KTA biasanya ditawarkan oleh Bank Umum, dalam bentuk pinjaman konsumsi untuk kebutuhan pribadi seperti pembelian kendaraan, renovasi rumah, atau biaya pendidikan. Limit peminjaman KTA biasanya berkisar antara Rp 5 juta hingga Rp 200 juta dengan jangka waktu pengembalian antara 12 hingga 60 bulan.
- Pinjaman Dengan Agunan (KPR, KKB, atau Pinjaman dengan Jaminan Emas) merupakan jenis pinjaman, yang memerlukan jaminan atau agunan dari peminjam. Beberapa jenis pinjaman dengan agunan yang ditawarkan oleh Bank Umum antara lain KPR (Kredit Pemilikan Rumah), KKB (Kredit Kendaraan Bermotor), atau pinjaman dengan jaminan emas. Limit peminjaman KPR dan KKB biasanya tergantung pada harga rumah atau kendaraan yang akan dibeli, sedangkan limit peminjaman pinjaman dengan jaminan emas tergantung pada nilai emas yang dijaminkan.
2. Bank Syariah
Bank Syariah adalah jenis bank yang mengikuti prinsip-prinsip syariah, dalam melakukan kegiatan perbankan. Bank Syariah menawarkan produk dan layanan keuangan yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah, termasuk pinjaman. Limit peminjaman yang ditawarkan oleh Bank Syariah juga bervariasi tergantung pada jenis pinjaman dan kondisi kredit dari peminjam.
- Jenis Murabahah yang memungkinkan peminjam untuk membeli barang atau aset tertentu, dengan cara dikreditkan oleh Bank Syariah. Dalam pinjaman ini, Bank Syariah akan membeli barang atau aset yang dibutuhkan oleh peminjam, kemudian menjualnya kepada peminjam dengan harga lebih tinggi dari harga beli. Limit peminjaman Murabahah biasanya bervariasi tergantung pada harga barang atau aset yang akan dibeli.
- Musyarakah adalah jenis pinjaman syariah yang memungkinkan peminjam untuk bekerja sama dengan Bank Syariah, dalam suatu usaha atau proyek tertentu. Dalam pinjaman ini, peminjam dan Bank Syariah akan berbagi keuntungan dan risiko sesuai dengan kesepakatan yang telah dibuat. Limit peminjaman Musyarakah juga bervariasi, tergantung pada besarnya modal yang dibutuhkan untuk usaha atau proyek tersebut.
3. Bank Perkreditan Rakyat (BPR)
Bank Perkreditan Rakyat (BPR) adalah jenis bank, yang berfokus pada pemberian pinjaman kepada masyarakat atau usaha kecil dan menengah (UKM). BPR biasanya memiliki limit peminjaman yang lebih rendah, dibandingkan dengan Bank Umum atau Bank Syariah, namun memiliki kebijakan kredit yang lebih fleksibel dan mudah diakses oleh masyarakat.
- Kredit Usaha Rakyat (KUR) merupakan salah satu jenis pinjaman, yang diberikan oleh BPR kepada UKM untuk modal usaha. Limit peminjaman KUR biasanya berkisar antara Rp 50 juta hingga Rp 500 juta dengan jangka waktu pengembalian antara 12 hingga 60 bulan.
- Kredit Multiguna adalah jenis pinjaman yang diberikan oleh BPR, untuk kebutuhan konsumsi atau pembelian aset seperti kendaraan atau peralatan rumah tangga. Limit peminjaman Kredit Multiguna biasanya bervariasi, tergantung pada jenis pinjaman dan kondisi kredit dari peminjam.
4. Bank Devisa
Bank Devisa adalah jenis bank yang fokus pada transaksi keuangan, serta berkaitan dengan valuta asing. Bank Devisa biasanya menyediakan layanan peminjaman dalam valuta asing, dengan limit peminjaman yang cukup besar.
- Kredit Valuta Asing merupakan salah satu jenis pinjaman, yang diberikan oleh Bank Devisa dalam mata uang asing. Limit peminjaman Kredit Valuta Asing biasanya bervariasi, tergantung pada kurs valuta asing yang berlaku saat itu dan kondisi kredit dari peminjam.
- Letter of Credit (L/C) adalah bentuk jaminan pembayaran dari Bank Devisa kepada pihak lain, yang melakukan transaksi bisnis internasional. L/C dapat digunakan oleh pihak yang melakukan ekspor atau impor, untuk menjamin pembayaran dari pihak pembeli atau penjual. Limit L/C biasanya tergantung pada nilai transaksi bisnis internasional yang dilakukan.
Advertisement