Liputan6.com, Jakarta Biduran adalah salah satu jenis gangguan kesehatan yang muncul pada kulit. Kondisi Kondisi ini ditandai dengan munculnya bercak-bercak atau ruam merah yang gatal dan terasa seperti terbakar pada kulit. Biduran biasanya muncul secara tiba-tiba dan dapat membesar atau menyebar dalam beberapa jam. Biduran umumnya hilang dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari, tetapi dalam beberapa kasus, mereka dapat bertahan selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan.
Baca Juga
Advertisement
Penyebab biduran adalah paparan faktor pemicu alergi atau alergen, termasuk reaksi alergi terhadap makanan, obat-obatan, gigitan serangga, paparan sinar matahari, stres atau tekanan emosional. Beberapa kasus biduran juga dapat disebabkan oleh infeksi atau penyakit tertentu. Biduran pada beberapa orang dapat menyebabkan pembengkakan pada bibir, kelopak mata, atau anggota tubuh lainnya, serta kesulitan bernapas atau nyeri dada.
Biduran adalah salah satu reaksi alergi ringan namun cukup mengganggu kenyamanan penderitanya. Berikut ulasan Liputan6.com tentang biduran adalah reaksi alergi yang dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (23/3/2023).
Pengertian Biduran
Biduran, juga dikenal sebagai urtikaria, adalah kondisi kulit yang ditandai dengan munculnya bercak-bercak merah yang gatal dan terasa seperti terbakar. Biduran ini bukan penyakit yang membahayakan, namun tetap perlu segera ditangani. Rasa gatal dan apanag yang muncul akibat biduran dapat mengganggu berbagai aktivitas penderitanya termasuk ketika istirahat.
Biduran adalah salah satu reaksi alergi yang muncul setelah seseorang terpapar alergen. Saat tubuh terpapar faktor pemicu alergi, tubuh akan melepaskan senyawa kimia bernama histamin ke dalam darah, yang kemudian menyebabkan reaksi pada kulit berupa rasa gatal dan ruam kulit.Â
Daya tahan tubuh juga dapat mempengaruhi terjadinya biduran di kulit. Ketika imun seseorang sedang dalam kondisi yang prima bisa saja orang tersebut tidak mengalami biduran setelah terpapar alergen. Oleh sebab itu, sangat penting menjaga datya tahan tubuh atau sistem imun tetap baik untuk menurunkan resiko terjadinya biduran dan berbagai gangguan kesehatan lainnya.
Dalam laman yankes.kemkes.go.id disebutkan, bahwa penderita biduran kebanyakan adalah wanita. Gangguan kesehatan ini dapat dialami oleh berbagai kalangan usia. Biduran biasanya diobati dengan antihistamin, yang membantu mengurangi gatal dan pembengkakan. Dalam kasus yang lebih parah, kortikosteroid atau epinefrin dapat diberikan. Penting untuk menghindari pemicu biduran dan menjaga kesehatan agar terhindar dari kondisi ini.
Advertisement
Pemicu Biduran
Biduran adalah reaksi alergi yang dapat disebabkan oleh berbagai jenis allergen, misalnya makanan, obat-obatan, gigitan serangga, cuaca, stres, atau tekanan emosional. Berikut ini adalah beberapa pemicu biduran yang paling umum.
1. Makanan
Beberapa orang memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih sensitif terhadap protein tertentu dalam makanan, sehingga mereka bereaksi dengan memicu pelepasan histamin. Ini dapat menyebabkan gejala biduran, seperti bercak merah pada kulit, gatal, atau pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Beberapa makanan yang paling umum menyebabkan alergi makanan adalah kacang-kacangan, ikan, telur, susu, dan buah beri.
2. Obat-obatan
Beberapa obat-obatan, termasuk antibiotik, aspirin, atau NSAID, dapat menyebabkan reaksi alergi yang memicu pelepasan histamin dan menyebabkan biduran. Selain itu, beberapa obat, seperti obat tekanan darah tinggi atau obat anti-depresi, dapat memicu biduran tanpa terkait dengan reaksi alergi.
3. Gigitan Serangga
Gigitan serangga, seperti lebah, tawon, semut api, atau nyamuk, dapat menyebabkan biduran pada seseorang yang alergi terhadapnya. Reaksi alergi dapat menyebabkan bercak merah pada kulit, gatal, dan pembengkakan di tempat gigitan.
4. CuacaÂ
Cuaca seperti sinar matahari yang terlalu terik atau sebaliknya suhu yang terlalu dingin dapat menyebabkan biduran pada beberapa orang. Reaksi alergi terhadap matahari sinar disebut urtikaria fototoksik, sedangkan alergi terhadap suhu dingin disebut urtikaria dingin. Keduanya memiliki gejala yang mirip dengan biduran lainnya, termasuk bercak merah pada kulit, gatal, atau pembengkakan.
5. Stres atau Tekanan Emosional
Stres atau tekanan emosional dapat memicu pelepasan histamin di dalam tubuh, yang dapat menyebabkan biduran. Ini disebut urtikaria psikogenik, dan gejala umumnya mirip dengan biduran lainnya.
6. Infeksi
Beberapa jenis infeksi, seperti infeksi saluran pernapasan atau infeksi sinus, dapat memicu biduran. Hal ini mungkin terkait dengan peradangan dalam tubuh atau reaksi alergi terhadap infeksi.
7. Autoimun
Beberapa kondisi autoimun, seperti lupus atau dermatitis herpetiformis, dapat memicu biduran. Ini terjadi ketika sistem kekebalan tubuh menyerang jaringan tubuh sendiri, dan gejala bisa termasuk bercak merah pada kulit, gatal, atau pembengkakan.
Gejala Biduran
Gejala biduran adalah reaksi alergi yang dapat muncul dalam waktu beberapa menit hingga beberapa jam setelah terpapar pemicu. Biasanya, gejala biduran dapat membaik dalam waktu beberapa jam atau beberapa hari, tetapi pada beberapa kasus, gejala dapat berlangsung lebih lama dan berulang. Jika mengalami gejala biduran yang parah atau berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, segera hubungi dokter untuk mendapatkan perawatan yang tepat. Berikut gejala umum yang biasa terjadi pada biduran.
- Bercak merah pada kulit yang muncul tiba-tiba, seringkali terlihat seperti benjolan.
- Kulit yang terasa gatal dan perih.
- Pembengkakan di area sekitar bercak.
- Sensasi terbakar atau kesemutan pada kulit.
- Gejala lain yang mungkin terjadi pada beberapa orang adalah sakit kepala, demam, nyeri otot, dan nyeri sendi.
Advertisement
Pengobatan Biduran
Biduran adalah gejala alergi yang umumnya akan mereda dengan sendirinya. Namun terkadang penderita biduran tidak dapat menahan rasa gatal dan perih akibat biduran. Ada beberapa cara yang cukup efektif untuk mengatasi biduran.
1. Oleskan Lotion Calamine
Mengoleskan lotion calamin pada kulit dapat memberikan sensasi dingin yang membantu mengurangi rasa gatal dan perih yang disebabkan oleh biduran. Lotion yang mengandung calamine dapat dibeli tanpa resep dokter di apotek.
2. Konsumsi Antihistamin
Antihistamin dapat membantu mengurangi gejala biduran seperti gatal dan pembengkakan. Antihistamin yang umum digunakan meliputi loratadine, cetirizine, dan fexofenadine. Namun, sebaiknya konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsi antihistamin.
3. Jangan Digaruk
Meskipun rasanya sangat mengganggu, hindari menggaruk kulit yang terkena biduran karena dapat memperburuk gejala dan menyebabkan infeksi.
4. Pakai Baju Longgar
Baju yang longgar dapat membantu mengurangi rasa gatal dan terbakar saat mengalami biduran. Selain itu pakaian longgar membuat sirkulasi udara ke kulit lebih baik dan mengurangi produksi keringat yang dapat membuat kulit terasa semakin tidak nyaman.
5. Kompres Dinginkan
Dinginkan kulit yang terkena biduran dengan mengompresnya menggunakan handuk yang dibasahi dengan air dingin. Ini dapat membantu mengurangi peradangan dan pembengkakan.
Jika gejala biduran parah atau berlangsung lebih lama dari yang diharapkan, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Dokter dapat meresepkan obat-obatan yang lebih kuat atau melakukan tes alergi untuk mengidentifikasi pemicu biduran.