Alat Musik Rebana adalah Dipukul yang Berasal dari Melayu, Ketahui Fungsinya

Alat musik rebana adalah instrumen yang dimainkan dengan cara dipukul.

oleh Laudia Tysara diperbarui 23 Mar 2023, 12:05 WIB
Diterbitkan 23 Mar 2023, 12:05 WIB
Pawai Maulid Nabi di Jakarta
Murid sekolah memainkan rebana keliling saat pawai mengelilingi Kawasan Pejambon dan Gambir di Jakarta, Sabtu (8/10/2022). Pawai tersebut diikuti ratusan peserta dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah dan perwakilan Majelis Taklim Istiqlal dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta - Alat musik rebana adalah instrumen yang dimainkan dengan cara dipukul. Rebana berasal dari budaya Melayu dan merupakan salah satu alat musik yang banyak digunakan di Indonesia. Rebana terbuat dari bahan kulit yang ditempatkan di atas rangka kayu atau logam.

Fungsi utama alat musik rebana adalah sebagai alat musik pengiring dalam acara keagamaan. Rebana sering dimainkan dalam acara-acara keagamaan seperti perayaan Maulid Nabi dan pengajian. Selain itu, rebana juga digunakan sebagai media dakwah dengan menghadirkan musik bernuansa Islami.

Selain menjadi alat musik pengiring dalam acara keagamaan, alat musik rebana juga digunakan dalam berbagai acara budaya. Rebana dapat dimainkan dalam tari-tarian tradisional dan acara pernikahan. Sebagai salah satu alat musik tradisional Indonesia, rebana membantu melestarikan budaya dan warisan nenek moyang.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang alat musik rebana, sejarah, cara memainkan, dan fungsinya, Kamis (23/3/2023).

Rebana Berasal dari Melayu

Pawai Maulid Nabi di Jakarta
Murid sekolah memainkan rebana keliling saat pawai mengelilingi Kawasan Pejambon dan Gambir di Jakarta, Sabtu (8/10/2022). Pawai tersebut diikuti ratusan peserta dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN), Madrasah Aliyah dan perwakilan Majelis Taklim Istiqlal dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Rebana adalah salah satu alat musik yang populer di Indonesia, terutama dalam acara keagamaan seperti Maulid Nabi untuk membawakan musik sholawat. Alat musik rebana terdiri dari dua bagian utama, yaitu kulit dan badan. Bagian kulit adalah tempat suara dihasilkan ketika dipukul dengan tangan.

Alat musik rebana dimainkan dengan cara dipukul. Dalam jurnal penelitian berjudul Langgam dan Zapin Grup Musik Melayu Sayang Senandung (2021) oleh Yusnelli dan Ferry Herdianto, dijelaskan bahwa alat musik rebana berasal dari Melayu. Rebana (kopang) masuk kategori frame drum yang memang dipakai dalam musik Melayu.

Fungsi alat musik rebana adalah sebagai peningkat irama yang dibawakan oleh “Bebano Pasu.” Di mana rebana dan bebano pasu merupakan seni rakyat yang sangat populer di Indonesia, bahkan diungkap hampir di seluruh pelosok negeri bisa ditemukan rebana terutama di daerah Riau. Ini mengapa Riau dijuluki pula sebagai “Negeri Seribu Rebana.”

Rebana Dimainkan dengan Dipukul

Tantangan utama dalam memainkan alat musik rebana adalah kekuatan dan ketepatan saat memukul kulit rebana dengan tangan. Kekuatan yang terlalu lemah akan menghasilkan suara yang terlalu lembut, sedangkan kekuatan yang terlalu kuat akan menghasilkan suara yang terlalu keras.

Selain itu, ketepatan dalam memukul kulit rebana juga penting agar suara yang dihasilkan dapat selaras dengan alunan musik yang lain. Maka dari itu, teknik memainkan rebana dengan cara dipukul dengan tangan perlu dilatih secara terus menerus agar dapat menghasilkan suara yang baik dan enak didengar.

Teknik memainkan rebana dengan cara dipukul dengan tangan juga memerlukan koordinasi antara tangan kiri dan tangan kanan. Tangan kiri berfungsi sebagai penyangga rebana, sementara tangan kanan berfungsi sebagai pengatur kekuatan dan ketepatan dalam memukul kulit rebana.

Dalam jurnal penelitian berjudul Akulturasi Kesenian Rebana oleh Syahrul Syah Sinaga, alat musik rebana adalah sejenis alat musik perkusi yang tergolong pada kelompok membranophone (sumber bunyinya dari membran atau kulit binatang seperti sapi dan lainnya).

Bentuk dan sebutan dari alat musik rebana di setiap daerah Indonesia berbeda-beda. Ada yang bingkai rebananya terbuat dari kayu dan ada yang bingkai rebananya terbuat dari kepingan-kepingan logam.

Nama Lain Rebana di Indonesia

FOTO: Melihat Anak-Anak Aceh Bermain Tari Rapa'i Geleng
Sejumlah anak laki-laki memainkan rebana tradisional saat mengambil bagian dalam tari Rapa'i Geleng di sepanjang sawah di desa ekowisata Nusa, Lhoknga, Provinsi Aceh, 26 September 2021. Rapa'i Geleng adalah tarian yang berasal dari Aceh bagian selatan tepatnya Manggeng. (CHAIDEER MAHYUDDIN/AFP)

Umumnya rebana yang dibingkai dengan kepingan logam jika dimainkan akan berbunyi gemerincing. Di wilayah sekitar Pantura pulau Jawa, alat musik rebana seperti ini disebut genjring yang jumlahnya ada tiga sampai empat. Ada pula alat musik rebana yang mirip ketipung atau kendang pada permainan musik dangdung, yang disebut kempling.

Masih mengutip dari sumber jurnal yang sama, dijelaskan bahwa di wilayah Jakarta dan sekitarnya terdapat bermacam-macam ukuran alat musik rebana dengan nama dan penggunaan yang berbeda. Paling kecil disebut rebana ketimpring, mawaris, hadrah, dan rebana kasidah.

Sementara itu, di wilayah Jawa Tengah alat musik rebana disebut juga dengan genjring, jidor atau tambur, kemplingm ketimpring, dan lain-lain.

Fungsi Alat Musik Rebana

Alat musik rebana termasuk alat musik ritmis. Dalam buku berjudul Target Nilai Rapor 10: Kupas Habis Semua Pelajaran SD/MI Kelas 3 oleh Tim Guru Indonesia, ini berupa alat musik yang tidak bernada, tapi nadanya ditentukan oleh kita dengan cara memukulnya secara beraturan.

Fungsi alat musik rebana tidak hanya sebagai penguat irama. Dalam penelitian berjudul Fungsi dan Bentuk Penyajian Musik Rebana Pada Group Anisa di Minomartani Yogyakarta oleh Gayu Perdana, fungsi alat musik rebana sebagai berikut:

  1. Rebana digunakan sebagai pengiring dalam tarian tradisional.
  2. Di acara pernikahan, rebana jenis Ngarak sering dimainkan sebagai alat musik pengiring.
  3. Rebana sering dimainkan sebagai pengiring dalam perayaan Maulid Nabi.
  4. Melalui seni dan budaya, rebana menjadi sarana komunikasi antar masyarakat.
  5. Rebana juga digunakan sebagai media untuk menyampaikan makna permohonan pada Allah SWT.
  6. Selain itu, rebana juga dapat digunakan sebagai sarana seni dan hiburan antar masyarakat.
  7. Rebana dapat digunakan sebagai media dakwah dengan menghadirkan musik bernuansa Islami.
  8. Sebagai alat musik tradisional, rebana membantu melestarikan budaya dan warisan nenek moyang.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya