Jaringan yang Berfungsi Menyebarkan Hasil Fotosintesis ke Seluruh Bagian adalah Pengangkut

Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah jaringan pengangkut.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 05 Apr 2023, 12:35 WIB
Diterbitkan 05 Apr 2023, 12:35 WIB
Ilustrasi Jaringan Tumbuhan
Ilustrasi Jaringan Tumbuhan (Photo created by brgfx on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah jaringan pengangkut. Jaringan pengangkut sendiri merupakan jaringan pembuluh pada tumbuhan yang memiliki dua fungsi.

Selain menyebarkan hasil fotosintesis, jaringan angkut juga memiliki fungsi untuk mengangkut air serta zat-zat yang terlarut di dalamnya yang terlibat dalam proses fotosintesis.

Jaringan angkut yang bertugas untuk mengangkut zat-zat yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis xilem. Sedangkan jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah jaringan floem.

Untuk lebih memahami jaringan pengangkut pada tumbuhan, berikut penjelasan selengkapnya seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Rabu (5/4/2023).

Jaringan Pengangkut

Pada tumbuhan berpembuluh, pengangkutan air serta garam-garam tanah maupun hasil-hasil fotosintesis dilakukan oleh jaringan pengangkut yang terdiri dari dua kelompok sel yang asalnya sama namun berbeda dalam bentuk, struktur dinding serta isi selnya.

Jaringan pengangkut terdiri dari xilem dan floem. Kedua jaringan ini disebut jaringan kompleks karena terdiri dari berbagai jaringan yang berbeda struktur dan fungsinya. Jaringan yang berfungsing mengangkut zat-zat yang dibutuhkan dalam proses fotosintesis adalah xilem. Sedangkan jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah floem.

Xilem

Xilem adalah bagian dari jaringan pembuluh atau jaringan pengangkut yang terdiri dari trakeid, trakea/pembuluh kayu, parenkim xilem, dan serabut/serat xilem.

Floem

Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah floem. Floem terdiri dari unsur tapis (sel tapis dan komponen pembuluh tapis), sel pengiring/sel pengantar, parenkim dan serabut/serat floem.

Floem memiliki peran penting dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan, karena memungkinkan distribusi nutrisi yang merata ke seluruh bagian tumbuhan. Jika terjadi gangguan pada floem, seperti penyakit atau cedera, nutrisi tidak dapat didistribusikan dengan efisien dan dapat mempengaruhi pertumbuhan dan kesehatan tumbuhan.

Macam-Macam Floem

[Bintang] Tak Cuma Menerangi, Lampu Ini Bisa Jadi Pot Tanaman di Ruangan
Lampu ini bisa membuat tanaman berfotosintesis sendiri. (Via: boredpanda.com)

Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah floem. Jaringan Floem dapat dibedakan menjadi beberapa jenis. Masing-masing jenis memiliki bentuk dan fungsi yang berbeda-beda. Adapun jenis-jenis floem antara lain adalah sebagai berikut:

1. Protofloem

Protofloem adalah jenis floem pertama yang terbentuk pada tumbuhan muda. Protofloem terbentuk dari sel-sel awal yang berdiferensiasi menjadi sel pengangkut dan sel pendamping. Struktur protofloem lebih kecil dan lebih kasar, dibandingkan dengan metfloem yang lebih dewasa. Protofloem terletak di sepanjang tepi daun dan batang muda.

2. Metfloem

Metfloem adalah jenis floem, yang lebih matang dan berkembang dari protofloem. Metfloem terbentuk dari sel-sel baru yang terdiferensiasi di daerah pembelahan yang lebih dalam dalam jaringan tumbuhan. Metfloem memiliki struktur yang lebih besar, dan lebih rapi dibandingkan dengan protofloem. Metfloem berfungsi sebagai pengangkut utama nutrisi di dalam tumbuhan.

3. Sklerenkim floem

Sklerenkim floem adalah jenis floem yang mengandung sel-sel sklerenkim atau serat. Sel-sel sklerenkim berfungsi untuk memberikan dukungan mekanis pada jaringan tumbuhan. Sklerenkim floem terletak di sepanjang batang dan daun tumbuhan.

4. Sieve-tube-only floem

Sieve-tube-only floem adalah jenis floem yang terdiri hanya dari sel pengangkut tanpa sel pendamping. Sieve-tube-only floem terbentuk ketika sel-sel pendamping mengalami degenerasi. Sieve-tube-only floem dapat ditemukan pada beberapa jenis tumbuhan, seperti pada anggrek dan beberapa jenis tumbuhan parasit.

5. Commissural floem

Commissural floem adalah jenis floem yang terdapat pada bagian komisural pada buah-buahan. Commissural floem berfungsi untuk mengangkut nutrisi dari bagian pangkal buah ke bagian ujung buah. Commissural floem terdiri dari sel pengangkut dan sel pendamping, yang disusun secara khusus untuk mengangkut nutrisi pada buah.

6. Phloem parenchyma

Phloem parenchyma adalah jenis floem yang terdiri dari sel-sel parenkim. Sel-sel parenkim phloem berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut nutrisi dalam bentuk karbohidrat. Phloem parenchyma terletak di sepanjang jaringan floem, dan berfungsi untuk menyimpan sumber daya yang dapat digunakan pada saat tumbuhan membutuhkannya.

7. Phloem fibers

Phloem fibers adalah jenis floem yang terdiri dari serat-serat panjang yang berfungsi untuk memberikan dukungan mekanis pada jaringan tumbuhan. Selain itu, phloem fibers juga dapat berperan dalam pengangkutan nutrisi pada tumbuhan.

Fungsi Floem

Membantu Proses Fotosintesis
Ilustrasi Fotosintesis Credit: pexels.com/cottonbro

Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah floem. Dengan kata lain, fungsi utama dari floem adalah mendistribusikan hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan. Adapun fungsi floem adalah sebagai berikut:

1. Menyalurkan Hasil Fotosintesis

Fungsi floem pada tumbuhan yang pertama adalah untuk menyalurkan hasil fotosintesis. Setelah melakukan proses fotosintesis, zat-zat yang terbentuk dari proses tersebut perlu diangkut untuk disebarkan ke seluruh bagian tumbuhan.

2. Sebagai Tempat Penyimpanan Zat Organik

Fungsi floem pada tumbuhan yang kedua adalah sebagai tempat penyimpanan zat organik. Jaringan floem memiliki beberapa komponen dan unsur-unsur penting di dalamnya, salah satunya adalah parenkim floem.

Jika parenkim xilem berfungsi untuk menyimpan zat tepung, maka parenkim floem berfungsi untuk menyimpan zat-zat organik hasil dari proses fotosintesis. Zat-zat organik ini bisa berupa karbohidrat, resin, tanin, lemak dan berbagai macam zat organik lainnya. Nantinya, zat-zat tersebut akan digunakan untuk proses pertumbuhan.

3. Pembawa Hormon Penyembuh Luka

Fungsi floem pada tumbuhan berikutnya adalah sebagai penyembuh luka. Seperti halnya manusia, tumbuhan pun juga bisa terluka. Untuk proses penyembuhan luka pada tumbuhan ini, tumbuhan akan menghasilkan hormon-hormon penyembuh luka, dan salah satu komponen pada jaringan floem, yang dikenal dengan sebutan sel pengantar, akan membawa hormon penyembuh luka serta penyalur utama fotosintat ke sel-sel tapis.

4. Melindungi Sel Pengantar

Fungsi floem selanjutnya adalah untuk melindungi sel pengantar. Sel pengantar merupakan salah satu komponen penting yang ada pada jaringan floem. Namun, ada komponen lain yang juga terdapat dalam jaringan floem, yaitu sel albumin. Salah satu fungsi utama sel albumin adalah untuk melindungi sel pengantar sehingga sel tersebut dapat berfungsi secara optimal.

Fungsi floem berikutnya adalah untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan. Komponen penting lainnya yang terdapat dalam jaringan floem yaitu serat-serat floem.

Serat-serat floem ini terdiri dari dua komponen, yaitu floem primer dan sekunder. Umumnya floem primer akan berfungsi untuk menunjang pertumbuhan seperti membantu memanjang atau meninggi pada tumbuhan. Sedangkan floem sekunder membantu proses pembentukan kambium pada tumbuhan.

Bagian-Bagian Floem

Proses Fotosintesis Tumbuhan
(sumber: pixabay)

Jaringan yang berfungsi menyebarkan hasil fotosintesis ke seluruh bagian adalah floem. Floem adalah jaringan pembuluh tumbuhan yang berfungsi untuk mengangkut nutrisi, air, dan zat kimia lainnya dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Setelah mengetahui fungsi floem, maka ada beberapa komponen utama yang terdapat pada floem adalah sebagai berikut:

1. Sel pengangkut (sieve tube elements)

Sel pengangkut merupakan komponen utama dalam floem. Sel ini bertanggung jawab untuk mengangkut nutrisi dari daun ke seluruh bagian tumbuhan. Sel pengangkut terdiri dari sel-sel berdinding tipis yang membentuk saluran vertikal, untuk mengalirkan nutrisi. Sel pengangkut memiliki bagian tengah yang disebut elemen silinder, dengan dinding yang sangat tipis sehingga memungkinkan nutrisi untuk mengalir dengan mudah.

2. Sel pendamping (companion cells)

Sel pendamping adalah sel kecil yang berdampingan dengan sel pengangkut. Sel pendamping memiliki fungsi untuk menyediakan nutrisi dan energi yang dibutuhkan sel pengangkut dalam menjalankan fungsinya. Sel pendamping juga memainkan peran penting dalam menjaga kesehatan dan integritas sel pengangkut.

3. Serat (fibers)

Serat adalah komponen floem yang berfungsi untuk memberikan dukungan mekanis pada jaringan tumbuhan. Serat juga dapat berperan dalam pengangkutan nutrisi pada tumbuhan.

4. Sel-sel parenkim (parenchyma cells)

Sel parenkim berfungsi untuk menyimpan dan mengangkut nutrisi dalam bentuk karbohidrat. Sel-sel parenkim floem juga berperan dalam penyimpanan sumber daya, yang dapat digunakan pada saat tumbuhan membutuhkannya.

5. Interfascicular cambium

Interfascicular cambium adalah jenis jaringan, yang terbentuk di antara jaringan floem dan xilem. Interfascicular cambium berfungsi untuk memperluas jaringan tumbuhan, dan memungkinkan tumbuhan untuk tumbuh dan berkembang. Interfascicular cambium juga berperan dalam pembentukan floem dan xilem baru pada tumbuhan.

6. Sel transfer (transfer cells)

Sel transfer adalah jenis sel yang berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pengangkutan nutrisi. Sel transfer memiliki permukaan yang sangat bergelombang dan berpori-pori, sehingga memungkinkan nutrisi untuk mengalir lebih cepat dan lebih efisien melalui sel-sel pengangkut.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya