Liputan6.com, Jakarta Teks ceramah singkat tentang kematian bisa menjadi pengingat ibadah dan kehidupan bagi umat Muslim. Kematian merupakan fase yang akan dilewati oleh semua makhluk hidup, termasuk manusia.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Kehidupan di dunia yang bersifat sementara, terkadang banyak orang yang lupa dan menggunakan waktunya untuk hal-hal yang tidak baik, seperti malakukan maksiat. Padahal, kesempatan hidup di dunia harusnya digunakan untuk membanyak amal baik.
Kondisi seperti ini membuat ceramah singkat tentang kematian perlu disampaikan di masjid maupun di suatu tempat yang sedang melaksanakan kegiatan agama. Dengan mendengarkan teks ceramah singkat tentang kematian dapat menjadi pengingat kita untuk lebih memperbanyak ibadah.
Berikut Liputan6.com ulas mengenai teks ceramah singkat tentang kematian yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (13/4/2023).
1. Contoh Teks Ceramah Singkat tentang Kematian
Dikutip dari laman Kemenag, berikut contoh teks ceramah singkat tentang kematian, yakni:
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Hadirin rohimakumulloh
Mari kita memuji kehadirot Alloh Ilahi Robi yang selalu merahmati dan memberi taufik serta hidayah-Nya. Sholawat serta salam kita panjatkan kepada junjungan kita yakni Nabi Muhammad SAW., kepada keluarganya, shohabatnya dan kita semua sebagai umatnya.
Keyakinan orang beriman akan adanya kehidupan sesudah kematian menyebabkan dirinya selalu berada dalam mode standby menghadapi kematian. Ia memandang kematian sebagai suatu keniscayaan. Tidak seperti orang kafir yang selalu saja berusaha untuk menghindari kematian. Orang beriman sangat dipengaruhi oleh pesan Nabi Muhammad SAW yang bersabda:
“Banyak-banyaklah mengingat penghapus kenikmatan, yakni kematian.” (HR. Tirmidzi 2229)
Hadirin rohimakumulloh
Pantas bilamana Ali radhiyallahu ’anhu pula yang berkata:
“Dunia pergi menjauh dan akhirat datang mendekat. Karena itu, jadilah kalian anak-anak akhirat, jangan menjadi budak-budak dunia. Sekarang waktunya beramal, dan tidak ada penghisaban. Sedangkan besok waktunya penghisaban, tidak ada amal.”
Bagaimanakah kematian orang beriman? Dalam sebuah hadits Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Orang beriman meninggal dengan kening penuh keringat.” (HR. Ahmad 21886)
Ambillah keteladanan dari kematian Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu ’anhu. Ia ditikam oleh Abu Lu’luah saat sedang mengimami sholat subuh. Umarpun jatuh tersungkur bersimbah darah. Dalam keadaan seperti itu ia tidak ingat isteri, anak, harta, keluarga, sanak saudara atau kekuasaannya. Yang ia ingat hanyalah ”Laa ilaha illallah Muhammad rasulullah, hasbiyallah wa ni’mal wakil.” Setelah itu ia bertanya kepada sahabatnya: ”Siapakah yang telah menikamku?”
“Kau ditikam oleh Abu Lu’luah Al-Majusi.”
Umar radhiyallahu ’anhu lalu berkata: ”Segala puji bagi Allah ta’aala yang membuatku terbunuh di tangan orang yang tidak pernah bersujud kepada-Nya walau hanya sekali.” Umar-pun mati syahid.
Ketika Rasulullah SAW menghadapi sakaratul maut beliau mengambil secarik kain dan menaruhnya di wajah beliau karena parahnya kondisi yang beliau hadapi. Lalu beliau berdoa:
Laa ilaha illallah… Laa ilaha illallah… Laa ilaha illalla.
Artinya: “Sungguh kematian itu sangat pedih. Ya Allah, bantulah aku menghadapi sakratul maut. Ya Allah, ringankanlah sakratul maut itu buatku.” (HR Bukhary-Muslim)
Hadirin rohimakumulloh
Marilah saudaraku, kita mempersiapkan diri menghadapi kematian dengan segera bertaubat memohon ampunan dan rahmat Allah ta’aala sebelum terlambat. Sebab begitulah kematian orang kafir. Suatu bentuk kematian yang diwarnai penyesalan yang sungguh terlambat.
Kematian itu milik semua makhluk Allah, manusia, hewan, tumbuhan termasuk bangsa malaikat dan setan semuanya akan merasakan apa yang namanya kematian.
Kematian membuat hubungan antara orang-orang yang dicintai dan yang mencintai terpisahkan. Karena kematian, seseorang harus meninggalkan harta benda yang begitu dicintai, begitu dibanggakan dan begitu diagungkan.
Hadirin rohimakumulloh
Demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila terdapat tutur kata yang kurang berkenan. Terima kasih atas perhatianya.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
Advertisement
2. Ceramah tentang Kematian
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT, kematian adalah bagian dari perjalanan kehidupan manusia. Tidak ada yang pernah tahu kapan kematian akan menjemput kita sekalian sebagai hamba Allah SWT. Pada hari yang dirahmati oleh Allah SWT ini, izinkanlah saya menyampaikan ceramah singkat untuk kita semua dalam menghadapi kematian.
Ingatlah bahwa di dunia ini ada kehidupan dan ada pula kematian. Kematian adalah takdir yang sudah pasti dan tidak bisa kamu negosiasikan. Kematian sendiri merupakan gerbang pertama yang harus kamu lewati untuk mencapai akhirat.
Prosesnya tidaklah mudah karena Rasulullah SAW bersabda dalam HR. Bukhari:
لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ إِنَّ لِلْمَوْتِ سَكَرَاتٍ
Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, sesungguhnya di dalam kematian terdapat rasa sakit.”
Ketika nyawa dicabut napas kita akan tersenggal, mulut terkunci, anggota badan kita tanpa daya, dan pintu taubat pun tertutup.
Pada saat itu tak ada yang bisa menghindarkan kita dari sakaratul maut.
Oleh sebab itu, tanyakan pada diri kita sendiri, sudah siapkah kita menghadapi kematian? Sudah cukupkah bekal yang kita miliki selama ini? Pantaskah kita untuk bertemu Rabb kita? Layakkah kita untuk ditempatkan di dalam surga beserta kemewahan di dalamnya?
Mudah-mudahan kita termasuk orang-orang beriman yang senantiasa mempersiapkan bekal untuk kehidupan di akhirat sehingga kita bisa mati dengan husnul khatimah. Mati dengan ridha dari Allah SWT.
Sebagaimana bunyi ayat 27-30 dalam surah Al-Fajr, “Hai jiwa yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridhai-Nya. Maka masuklah ke dalam jama’ah hamba-hamba-Ku, masuklah ke dalam surga-Ku,”
Demikianlah ceramah yang dapat saya sampaikan pada kesempatan kali ini. Semoga kita semua senantiasa selalu berbuat kebaikan di dunia. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
3. Ceramah Singkat Tentang Kematian Selanjutnya
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Para jamaah yang dimuliakan oleh Allah SWT, salah satu diantara takdir yang pasti dirasakan oleh seluruh makhluk hidup adalah kematian. Terdapat dalil di dalam Al-Quran di mana Allah ta'ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَاۤىِٕقَةُ الْمَوْتِ
Artinya: "Setiap yang bernyawa akan merasakan mati." (QS. Ali Imran ayat 185)
Pada ayat tersebut sesungguhnya kita mengetahui bahwa masing-masing dari kita pasti akan merasakan kematian. Suka ataupun tidak, mau ataupun tidak, takdir itu pasti akan kita jumpai.
Meskipun kita berusaha untuk menghindari kematian dengan berbagai upaya sekalipun, maka sesungguhnya kita tidak akan pernah sanggup menghindarinya. Di manapun kita bersembunyi untuk menghindarinya pasti kita akan didatangi oleh kematian itu jika waktunya telah tiba.
Namun anehnya, para hadirin, betapa banyak diantara kita yang lalai dari takdir yang satu ini. Bahkan terkadang seolah-olah kita merasa akan hidup selamanya. Kita terlalu sering fokus mengejar cita-cita dunia sampai lupa ada kematian yang dapat memutus cita-cita tersebut.
Padahal, hadirin, apabila kita mau merenung sejenak, maka sesungguhnya setiap detik yang kita lalui adalah detik-detik menuju pada takdir kematian kita. Bahkan setiap kaki kita melangkah, sesungguhnya kita sedang menuju langkah terakhir kita. Hanya saja kita tidak pernah tahu di bumi sebelah manakah kaki kita berhenti melangkah.
Untuk itu, mulai dari sekarang ingatlah akan kematian. Ingat pula tentang apapun yang kita usahakan dan kita amalkan hendaknya dilakukan dalam rangka mendapatkan balasan di akhirat. Ingatlah bahwa dunia ini sementara sedangkan kehidupan setelah kematian adalah kehidupan yang kekal dan abadi.
Demikianlah ceramah tentang kematian beserta dalilnya ini saya sampaikan. Semoga dengan disampaikannya ceramah tentang kematian beserta dalilnya ini dapat mengingatkan kita akan pastinya kematian dan kehidupan setelah kematian. Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Advertisement