Liputan6.com, Jakarta Ornamen adalah dekorasi yang digunakan, untuk memperindah suatu objek atau bangunan. Ornamen berasal dari berbagai bentuk, seperti motif geometris, bunga, daun, hewan, atau figur manusia. Ornamen telah digunakan sejak zaman kuno, dan banyak budaya memiliki tradisi ornamen yang kaya.
Advertisement
Baca Juga
Advertisement
Ornamen adalah dekorasi, yang bisa Anda temukan di berbagai jenis seni dan arsitektur, termasuk seni rupa, seni ukir, seni kerajinan, dan arsitektur bangunan. Ornamen juga bisa digunakan untuk menambahkan detail pada sebuah gambar, atau untuk membuat gambar menjadi lebih menarik.
Ornamen adalah komponen dari suatu seni, yang dapat ditemukan pada banyak jenis bangunan, termasuk gereja, istana, dan gedung-gedung pemerintahan. Ornamen dapat digunakan pada bagian-bagian seperti pintu, jendela, atap, dan tiang. Namun, terdapat kontroversi seputar penggunaan ornamen dalam arsitektur modern.
Beberapa arsitek modern menganggap ornamen sebagai elemen yang tidak perlu, dan lebih memilih untuk menggunakan bentuk yang lebih sederhana dan fungsional. Namun, banyak orang masih menyukai ornamen dan menganggapnya sebagai bagian penting dari keindahan bangunan.
Berikut ini fungsi ornamen yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (18/4/2023).Â
Fungsi
Estetika
Fungsi utama dari ornamen adalah untuk memberikan keindahan pada suatu objek atau bangunan. Ornamen biasanya dirancang dengan bentuk yang indah, detail yang rumit, dan warna yang menarik. Ornamen dapat menambahkan nilai estetika pada suatu objek atau bangunan, sehingga membuatnya lebih menarik dan indah dipandang. Penggunaan ornamen pada suatu objek atau bangunan, juga dapat menciptakan kesan kemewahan, prestise, dan keanggunan.
Identitas
Ornamen dapat menjadi ciri khas suatu budaya atau masyarakat tertentu. Sebuah ornamen dapat memberikan identitas pada suatu objek atau bangunan, serta menunjukkan asal-usul atau budaya yang terkait dengan objek atau bangunan tersebut. Sebagai contoh, ornamen pada rumah adat Indonesia seperti rumah Joglo, rumah Panggung, atau rumah Lamin merupakan ciri khas arsitektur tradisional Jawa yang dapat memberikan identitas pada rumah tersebut sebagai rumah adat Jawa.
Simbolisme
Ornamen dapat mengandung makna atau simbol yang penting, dalam suatu kebudayaan atau agama. Misalnya, ornamen salib pada bangunan gereja memiliki makna religius yang kuat dan melambangkan keselamatan dan pengampunan. Ornamen-ornamen lain seperti ukiran naga atau garuda di Indonesia, juga memiliki makna religius dan dipercaya dapat memberikan perlindungan dan kekuatan pada pemilik bangunan.
Sebagai penanda fungsi
Ornamen dapat digunakan untuk menunjukkan fungsi suatu objek atau bangunan. Misalnya, ornamen pada pintu masuk rumah sakit dapat menandakan bahwa bangunan tersebut adalah rumah sakit. Ornamen juga dapat digunakan pada bangunan seperti sekolah, gedung pemerintahan, atau gedung perkantoran untuk menunjukkan fungsinya.
Fungsi teknis
Ornamen dapat memiliki fungsi teknis tertentu, seperti untuk melindungi bangunan dari cuaca atau untuk memberikan ventilasi pada bangunan. Misalnya, ornamen atap tradisional Bali seperti "ujung gentong" atau "jaje pangkah" memiliki fungsi untuk mengalirkan air hujan dari atap agar tidak merusak bangunan, serta memberikan sirkulasi udara agar bangunan tetap sejuk di bawahnya.
Fungsi psikologis
Ornamen dapat memberikan dampak psikologis pada orang yang melihatnya. Ornamen yang indah dan menarik, akan meningkatkan mood dan membawa rasa nyaman pada orang yang melihatnya. Penggunaan ornamen dalam suatu ruangan, bisa menciptakan suasana yang berbeda dan dapat memengaruhi emosi dan suasana hati orang yang berada di dalamnya.
Advertisement
Contoh Motif
Selain sebagai unsur dekoratif, ornamen juga dapat memiliki makna atau simbolisme yang penting. Misalnya, pada bangunan-bangunan religius, ornamen sering kali digunakan untuk mengekspresikan nilai-nilai atau keyakinan agama. Pada bangunan-bangunan yang bersejarah, ornamen juga dapat digunakan untuk menunjukkan kekayaan atau kekuasaan pemilik bangunan.
Berikut ini beberapa contoh motif ornamen yang populer:
Ukiran daun
Motif ornamen daun adalah salah satu yang paling umum ditemukan pada bangunan, terutama pada bangunan tradisional. Motif ini biasanya diukir dengan detail yang halus dan rumit, dan memberikan kesan alami dan indah.
Bunga
Motif ornamen bunga juga sangat populer dalam seni dan arsitektur. Ornamen bunga biasanya diukir, diukir tembus, atau diaplikasikan pada permukaan bangunan dan memberikan kesan yang elegan dan feminin.
Naga
Motif naga biasanya digunakan pada arsitektur tradisional Asia, terutama di China dan Jepang. Naga dianggap sebagai makhluk legendaris yang memiliki kekuatan dan keberuntungan, dan dipercayai dapat melindungi bangunan dari bencana.
Garuda
Garuda adalah burung mitos yang berasal dari kebudayaan Hindu dan Buddha di Asia Tenggara. Motif ornamen garuda umumnya ditemukan pada bangunan-bangunan religius seperti candi dan pura, serta dianggap sebagai lambang kemakmuran dan kekuatan.
Geometris
Motif ornamen geometris umumnya terdiri dari bentuk-bentuk geometris seperti segi empat, segitiga, lingkaran, dan oval. Motif ini sering diaplikasikan pada permukaan bangunan, sebagai bagian dari dekorasi atau sebagai pola pada permukaan dinding dan lantai.
Batik
Motif ornamen batik biasanya ditemukan pada tekstil dan pakaian tradisional Indonesia. Motif ini sangat terkenal di seluruh dunia, karena keindahannya dan teknik pembuatannya yang unik.
Kaca
patri Kaca patri adalah teknik ornamen dengan menggabungkan potongan-potongan kaca berwarna menjadi suatu gambar atau motif. Motif kaca patri umumnya ditemukan pada jendela dan pintu pada bangunan-bangunan tradisional, gereja, dan masih banyak lagi.
Mozaik
Mozaik adalah teknik ornamen dengan menggabungkan potongan-potongan kecil material seperti kaca, keramik, atau batu menjadi suatu gambar atau motif. Mozaik umumnya ditemukan pada bangunan-bangunan yang megah dan mewah seperti istana, gereja, atau museum.
Perbedaan dengan Ragam Hias
Ornamen dan ragam hias seringkali digunakan secara bergantian, tetapi sebenarnya keduanya memiliki perbedaan yang jelas. Ornamen lebih merujuk pada unsur dekoratif yang diaplikasikan pada permukaan objek atau bangunan, sedangkan ragam hias lebih merujuk pada keseluruhan motif atau pola yang terdapat pada suatu karya seni atau kerajinan.
Ornamen dapat dianggap sebagai bagian dari ragam hias, tetapi ragam hias juga dapat terdiri dari motif-motif yang lebih besar dan kompleks, seperti motif yang diukir pada ukiran kayu atau motif yang dijalin pada kain tenun. Ragam hias biasanya memiliki arti dan makna yang lebih dalam, sering kali terkait dengan budaya atau kepercayaan masyarakat yang menciptakan ragam hias tersebut.
Contoh, pada seni ukir kayu, ornamen dapat berupa daun atau bunga yang diukir pada permukaan kayu, sedangkan ragam hias dapat terdiri dari pola-pola yang kompleks seperti motif naga atau garuda. Pada kain tenun, ornamen dapat berupa garis-garis atau bintik-bintik kecil pada kain, sedangkan ragam hias dapat terdiri dari pola-pola yang lebih besar seperti motif binatang atau tumbuhan.
Kedua konsep ini, ornamen dan ragam hias, dapat digunakan secara bersamaan untuk menciptakan karya seni yang indah dan kompleks. Misalnya, dalam seni arsitektur, ornamen dapat diaplikasikan pada permukaan bangunan sebagai bagian dari ragam hias yang lebih besar. Dalam seni kerajinan, ornamen dapat digunakan sebagai bagian dari ragam hias pada kain tenun atau ukiran kayu.
Advertisement