Liputan6.com, Jakarta Doa adalah permohonan dari manusia yang ditujukan kepada Allah SWT. Doa biasanya berisi harapan, permintaan, atau rasa syukur yang diungkapkan kepada Allah SWT, serta diiringi dengan keyakinan bahwa Allah akan mendengarkan dan memberikan jawaban atas doa tersebut. Dalam berbagai riwayat hadis, terdapat 3 doa yang dikabulkan oleh Allah SWT.
3 doa yang dikabulkan yang dikabulkan Allah harus memenuhi beberapa persyaratan. Doa memiliki peran penting karena dianggap sebagai cara untuk mempererat hubungan antara manusia dan Allah. Melalui doa, seseorang dapat mengekspresikan perasaan, memohon bantuan atau perlindungan, mengucapkan rasa syukur, atau memohon pengampunan atas dosa-dosanya.
Doa juga memiliki manfaat dalam kehidupan sehari-hari, seperti membantu seseorang meredakan stres atau ketidakpastian, meningkatkan rasa optimisme, dan membantu seseorang merasa lebih terhubung dengan kekuatan yang lebih besar. Berikut 3 doa yang dikabulkan Allah SWT, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Senin (8/5/2023).
Advertisement
Hadist Tentang Doa yang Dikabulkan
Terdapat beberapa hadist yang menerangkan tentang 3 doa yang dikabulkan. Setiap hadits memiliki penggolongan berbeda tentang 3 doa yang dikabulkan. Berikut hadis tentang 3 doa yang dikabulkan.
1. HR Al-Baihaqy
وعن أنس بن مالك رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم: ثلاث دعوات لا ترد: دعوةالوالد، ودعوة الصائم، ودعوة المسافر
Artinya: Tiga orang yang tidak akan tertolak (doanya), yaitu: doa orang tua bagi anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir. (HR Al-Baihaqy)."
Berdasarkan HR Al-Baihaqy 3 doa yang dikabulkan Allah adalah doa orangtua bagi anaknya, doa orang yang berpuasa, dan doa musafir.
2. HR Ahmad, Abu Dawud, dan Turmudzi
Dalam riwayat dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersadba,
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم قَالَ " ثَلاَثُ دَعَوَاتٍ مُسْتَجَابَاتٌ لاَ شَكَّ فِيهِنَّ دَعْوَةُ الْوَالِدِوَدَعْوَةُ الْمُسَافِرِ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: Ada tiga macam doa yang pasti diterima tanpa ragu lagi, yaitu: doa bapak, doa musafir, dan doa dari orang yang teraniaya. (HR Ahmad, Abu Dawud, dan Turmudzi).
Dalam hadits di atas dijelaskan jika 3 doa yang dikabulkan Allah adalah doa seorang bapak, doa musafir, dan doa dari orang yang teraniaya.
3. HR Turmudzi
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رضي الله عنه قَالَ: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : (ثَلاثَةٌ لا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ الإِمَامُ
الْعَادِلُ وَالصَّائِمُ حِينَ يُفْطِرُ وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ يَرْفَعُهَا فَوْقَ الْغَمَامِ وَتُفَتَّحُ لَهَا أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَيَقُولُ الرَّبُّ عَزَّوَجَلَّ وَعِزَّتِي لأَنْصُرَنَّكِ وَلَوْ بَعْدَ حِينٍ
Artinya: Rasulullah SAW juga bersabda dalam hadits lain riwayat Abu Huraira RA: “Ada tiga orang yang doanya tidak ditolak, yaitu: orang yang berpuasa sewaktu ia berbuka, imam atau pemimpin yang adil, dan doa dari orang yang teraniaya. Doanya itu dinaikkan Allah menembus awan dan dibukakan baginya pintu-pintu langit, serta firman Allah kepadannya: ‘Demi kemuliaan-Ku, Aku akan menolongmu, walau di belakang nanti’. (HR Turmudzi).
Dalam hadist tersebut dijelaskan jika 3 doa yang dikabulkan oleh Allah adalah, orang berpuasa sewaktu ia berbuka, imam dan pemimpin yang adil, dan doa dari orang yang teraniaya.
Advertisement
Waktu Mustajab untuk Berdoa
Berdasarkan hadist yang sudah disebutkan, golongan yang doanya dikabulkan adalah doa orang tua kepada anaknya, doa orang yang berpuasa, doa seorang musafir, doa orang yang teraniaya, dan doa seorang pemimpin yang adil. Selain golongan tersebut, 3 doa yang dikabulkan oleh Allah juga dapat dipengaruhi oleh waktu dipanjatkannya doa. Dalam Islam terdapat waktu-waktu tertentu yang menjadi waktu mustajab untuk memanjatkan doa. Berikut waktu mustajab untuk berdoa.
1. Saat Sujud dalam Sholat
Sujud adalah simbol pengakuan atas kelemahan diri seseorang. Sujud juga merupakan bentuk pasrah kepada Allah. Maka dari itu saat sujud dianjurkan untuk memperbanyak doa, karena posisi itu disebut paling dekat dengan Allah.
Rasul bersabda “Seorang hamba berada paling dekat dengan Rabb-nya ialah ketika ia sedang bersujud. Maka perbanyaklah berdoa ketika itu.” (HR. Muslim).
2. Waktu antara Adzan dan Iqamah
Ini sesuai dengan hadis dari Anas bin Malik yang berkata Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya doa yang tidak tertolak adalah doa antara adzan dan iqamah, maka berdoalah.” (HR. Ahmad).
Maka, ketika mendengar adzan berhentilah berakhtivitas dan gunakan waktu untuk berdoa. Tak hanya itu, menjelang iqamah juga perbanyaklah membaca doa karena merupakan waktu mustajab untuk doa dikabulkan.
3. Sepertiga Malam Terakhir
Selanjutnya adalah ketika waktu menunjukkan sepertiga malam terakhir. Ketika itu kebanyakan orang memilih untuk tidur pulas. Sementara ini sebenarnya menjadi waktu paling mustajab untuk berdoa.
Doa-doa yang dipanjatkan pada waktu tersebut akan dikabulkan oleh Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda "Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman: ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Cara Allah Merespon Doa
Ketika memanjatkan doa, tentu saja manusia berharap agar doanya terkabul. Namun Allah SWT tidak selalu mengabulkan doa sama seperti yang diharapkan manusia. Hal tersebut terjadi karena Allah lah yang tahu apa yang terbaik bagi umatnya, sedangkan doa yang dipanjatkan manusia kadangkala bukanlah yang terbaik. Seperti yang dijelaskan pada surat Al-Baqarah ayat 216.
كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ وَهُوَ كُرْهٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تَكْرَهُوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَعَسٰٓى اَنْ تُحِبُّوْا شَيْـًٔا وَّهُوَ شَرٌّ لَّكُمْ ۗ وَاللّٰهُ يَعْلَمُ وَاَنْتُمْ لَا تَعْلَمُوْنَ ࣖ
Artinya: Diwajibkan atas kamu berperang, padahal itu tidak menyenangkan bagimu. Tetapi boleh jadi kamu tidak menyenangi sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tidak baik bagimu. Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui.
Oleh sebab itu, ketika doa tidak menghasilkan sesuatu yang sesuai dengan permintaan, bukan berarti bahwa Allah SWT tidak mengabulkannya. Allah SWTmenanggapi doa dari hambaNya dengan tiga cara yang berbeda, antara lain sebagai berikut.
1. Dikabulkan Sesuai Permintaan
Salah satu cara Allah SWT merespon doa dari hamba-Nya adalah dengan mengabulkannya seperti permintaan. Maka tidak mengherankan jika ada doa yang langsung dikabulkan Allah SWT. Ini berarti saat seorang hamba memohon atau memanjatkan doa kepada Allah, maka Allah segera mengabulkan doanya sesuai permintaan.
Sebagai contoh, ketika kita berdoa untuk dilapangkan rezeki, makan tidak dalam waktu lama Allah SWT mengabulkan doa itu dengan datangnya panggilan kerja, datangnya pembeli, dan sebagainya.
2. Dikabulkan di Waktu yang Tepat
Memang ada doa yang langsung dikabulkan Allah SWT. Akan tetapi ada pula doa yang tidak langsung dikabulkan Allah SWT. Mungkin Allah SWt akan mengabulkannya sesuai permintaan di waktu yang tepat, bisa besok, minggu depan, bulan depan, maupun tahun depan.
Artinya, ketika seorang hamba memohon kepada Allah tentang suatu hal, bisa jadi Allah mengabulkan sesuai keinginan namun tidak dalam waktu segera. Bukan tanpa alasan mengapa Allah SWT mengabulkan doa dengan cara seperti ini. Perlu dipahami bahwa Allah adalah dzat yang paling tahu tentang hikmat dan manfaat dari terkabulnya doa, baik pada masa sekarang maupun yang akan datang.
3. Dikabulkan dalam Bentuk Lain
Ketika doa dari Allah SWT justru menghasilkan sesuatu yang berlainan dengan apa yang diminta, bukan berarti Allah SWT tidak mengabulkannya. Sebab, Allah SWT yang paling mengerti apa yang paling baik dan bermanfaat bagi kita. Boleh jadi apa yang kita minta kepada Allah SWT adalah hal yang kita sukai, akan tetapi bukan berarti yang kita sukai itu baik.
Advertisement