Gluten adalah Protein pada Biji-bijian, Kenali Bahayanya untuk Kesehatan

Gluten adalah protein yang biasanya digunakan untuk membuat adonan makanan lebih kenyal.

oleh Husnul Abdi diperbarui 11 Mei 2023, 14:05 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2023, 14:05 WIB
Gluten
Gluten (Image by giampimix from Pixabay)

Liputan6.com, Jakarta Gluten adalah sejenis protein yang biasa ditemukan dalam tanaman biji-bijian seperti gandum. Gluten biasanya digunakan sebagai komponen pembuatan roti guna membuatnya kenyal saat dipanggang.

Beberapa orang mungkin saja mengalami intoleransi terhadap makanan gluten ini. Namun, bahaya mengonsumsi makanan mengandung gluten sebenarnya hanya berlaku pada orang yang memiliki masalah atau kondisi kesehatan tertentu. 

Orang-orang ini sensitif terhadap gluten atau tidak toleran terhadap gluten. Hal ini berarti tubuh mereka menghasilkan respons imun yang tidak normal saat memecah gluten selama proses pencernaan. 

Gluten adalah protein yang biasanya digunakan untuk membuat adonan makanan lebih kenyal. Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (27/7/2021) tentang gluten dan bahayanya.

Gluten adalah

Biji Gandum
Ilustrasi Biji Gandum Credit: pexels.com/Sony

Gluten adalah salah satu jenis protein yang terkandung di dalam biji-bijian, seperti gandum dan jelai. Gluten adalah protein yang tentunya juga dapat ditemukan di beberapa jenis makanan olahan, seperti pasta, roti, dan sereal. Meski gluten paling banyak ditemukan pada biji-bijian, namun tidak semua biji mengandung gluten. Beberapa di antaranya seperti beras, jagung, bayam, mi soba, sorgum, dan lain sebagainya. 

Gluten adalah protein yang umumnya digunakan untuk memberikan tekstur kenyal dan elastis pada adonan makanan. Bila dicampurkan dengan air, produk-produk yang mengandung gluten ini akan membentuk tekstur menyerupai lem.

Meski gluten adalah protein yang tergolong aman dikonsumsi, tetapi juga dapat membahayakan kesehatan bila dikonsumsi secara berlebihan. Selain itu, ada beberapa orang dengan kondisi medis tertentu yang tidak bisa mengonsumsi gluten.

Dalam dunia medis, orang-orang yang sensitif terhadap gluten ini disebut intoleransi gluten. Bentuk intoleransi gluten yang paling terkenal adalah penyakit celiac. Jika kamu memang mengalami intoleransi gluten, kamu harus memilih makanan-makanan yang free-gluten atau bebas gluten untuk dikonsumsi. Hal ini disebabkan karena terlalu banyak gluten dalam tubuh juga sangat tidak baik. 

Bahaya Konsumsi Gluten

ilustrasi radang usus/pixabay
ilustrasi radang usus/pixabay

Sebenarnya, kebanyakan orang tidak akan mengalami masalah dalam mencerna gluten. Bahaya mengonsumsi makanan yang mengandung gluten berlaku pada orang yang memiliki penyakit atau kondisi medis tertentu. Bahaya konsumsi gluten adalah sebagai berikut:

Penyakit Celiac

Penyakit celiac merupakan kondisi di mana sistem kekebalan tubuh seseorang salah mengenali gluten sebagai bahan asing yang mengancam tubuh. Sistem imun kemudian menyerang gluten dan lapisan usus kecil sehingga menyebabkan kerusakan pada vili usus yang akhirnya menurunkan kemampuan usus dalam menyerap nutrisi.

Kondisi ini juga menyebabkan kekurangan nutrisi, berbagai masalah pencernaan, serta meningkatkan berbagai risiko penyakit lain. Biasanya gejala penyakit celiac yang paling umum dirasakan adalah diare, sakit kepala, dan menurunnya berat badan. Selain gejala pada pencernaan, gejala lainnya seperti anemia dan kelelahan.

Sensitivitas Gluten Non-Celiac

Bukan hanya orang dengan penyakit celiac saja, bahaya gluten juga bisa berlaku pada seseorang yang tidak memiliki penyakit celiac namun memiliki sensitivitas gluten non-celiac. Seseorang dengan sensitivitas gluten non-celiac akan tetap bereaksi negatif terhadap gluten meski tidak mengidap penyakit celiac.

Biasanya orang dengan kondisi ini akan merasakan gejala hampir sama dengan penyakit celiac seperti diare, kelelahan, serta nyeri sendi dan tulang. Namun mereka tidak mengalami gangguan pada usus setelah mengonsumsi gluten. Gejala ini terjadi karena kondisi sistem pencernaan yang buruk. Belum ada definisi yang jelas terhadap sensitivitas gluten non-celiac. Namun kondisi ini dapat didiagnosis saat penderita bereaksi negatif terhadap gluten.

Peradangan Usus

Peradangan merupakan salah satu respon alami ketika sistem kekebalan tubuh mengalami cedera. Hal ini terjadi ketika organ di tubuh mendapatkan luka atau goresan.

Salah satu penyebab iritasi pada usus adalah protein dalam gandum. Teksturnya yang mirip dengan potongan kertas atau serpihan ini membuatnya mampu merusak lapisan usus sehingga menyebabkan peradangan.

Biasanya kondisi ini terjadi pada penderita penyakit celiac atau intolerensi gluten. Namun, peradangan yang diakibatkan oleh gandum juga bisa terjadi bagi orang yang tidak memiliki sensitifitas terhadap gluten sekalipun. Hal ini dikarenakan adanya Amylase trypsin inhibitor (disingkat ATI) yang dapat memicu respons imun inflamasi dalam saluran GI dengan merangsang sel-sel imun.

Bahaya Konsumsi Gluten

Gastroenteritis
Ilustrasi Gastroenteritis Credit: pexels.com/Andrea

Bahaya konsumsi gluten adalah sebagai berikut:

Masalah Kulit

Penderita penyakit celiac kerap mengalami gejala berupa masalah kulit yang disebut dermatitis herpetiformis. Gejala ini biasanya menimbulkan gatal dan ruam merah, terutama pada usia 20-an.

Masalah kulit yang terjadi saat mengonsumsi makanan dengan gluten juga tak hanya diderita oleh penderita penyakit celiac saja. Melainkan mereka yang dalam kondisi normal juga berisiko mengalami gejala masalah kulit tersebut.

Masalah Otak

Otak lelah merupakan salah satu gejala yang kerap dirasakan oleh penderita penyakit celiac dan intolerasi gluten. Pada gangguan mikrobiome yang terlibat dalam respon imun-inflamasi terhadap gluten dapat meningkatkan kerentanan terhadap demensia dan penyakit Alzheimer.

Namun bukan berarti gluten menjadi penyebab semua masalah kesehatan otak tersebut. Ada berbagai macam faktor lain yang bisa menyebabkan gangguan terhadap kesehatan otak. Gluten hanyalah salah satu di antara pemicunya.

Flu Perut atau Gastroenteritis

Pada penderita penyakit celiac, gluten adalah salah satu faktor penyebab yang membuat penderitanya mengalami diare, sembelit, mulas, hingga muntah. Sementara itu pada orang dengan intoleransi gluten non-celiac akan mengalami gejala mirip dengan penderita penyakit celiac.

Bahkan pada orang yang tidak memiliki masalah pada konsumsi gluten secara spesifik, peradangan terhadap komponen gandum lainnya akan membuat masalah usus kronis akan kambuh.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya