5 Macam Vaksin sebelum Berangkat Haji selain Meningitis, Salah Satunya Booster Covid-19

Berikut adalah macam-macam vaksin yang harus diterima calon jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 28 Mei 2023, 16:20 WIB
Diterbitkan 28 Mei 2023, 16:20 WIB
Jemaah haji Indonesia dibekali dengan kartu identitas berwarna merah putih untuk penanganan jemaah yang tersasar
Jemaah haji Indonesia dibekali dengan kartu identitas berwarna merah putih untuk penanganan jemaah yang tersasar. (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Liputan6.com, Jakarta Menunaikan ibadah haji merupakan ibadah yang wajib dilakukan oleh setiap muslim yang telah memenuhi syarat wajibnya. Dengan kata lain, tidak setiap muslim bisa beruntung untuk memenuhi panggilan Allah SWT untuk datang ke baitullah.

Mengingat bahwa untuk dapat melaksanakan ibadah haji, umat Islam haru pergi ke Mekkah dan menghabiskan beberapa waktu di sana, tentu butuh persiapan yang matang sebelum berangkat meninggalkan tanah air. Tentu saja memahami rukun, syarat, dan wajib haji merupakan salah satu persiapan yang penting sebelum berangkat haji.

Namun selain itu ada persiapan yang tak kalah penting, yakni mempersiapkan diri dengan memastikan bahwa kita dalam kondisi sehat dan kuat. Calon jamaah haji juga diwajibkan untuk melakukan vaksinasi sebelum berangkat ke Arab Saudi.

Menerima suntik vaksin sebelum berangkat haji adalah persiapan penting, mengingat Arab Saudi dikenal sebagai daerah endemis meningitis meningokok sejak ditemukannya kasus pertama kali pada jemaah haji pada tahun 1987. Oleh karena itu, pemerintah menetapkan bahwa sebelum berangkat haji, calon jamaah haji diwajibkan untuk menerima vaksin meningitis sebelum berangkat ke tanah suci.

Vaksin meningitis bukan satu-satunya vaksin yang harus diterima calon jamaah haji. Ada beberapa vaksin yang harus diterima calon jamaah haji. Berikut adalah macam-macam vaksin yang harus diterima calon jemaah haji sebelum berangkat ke tanah suci seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Minggu (28/5/2023).

Vaksin Meningitis

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Arab Saudi merupakan daerah endemi penyakit meningitis. Dikutip dari laman Rumah Sakit Universitas Indonesia, meningitis adalah peradangan pada selaput otak dan sumsum tulang belakang. Penyebabnya dapat berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Meningitis bakteri salah satunya disebabkan oleh bakteri Neisseria meningitidis. Penyakit ini ditularkan melalui kontak langsung dengan droplet pernapasan atau sekresi tenggorokan saat batuk/bersin. Gejala yang dapat dijumpai pada meningitis antara lain nyeri kepala hebat, demam, mual, muntah, kejang, hingga penurunan kesadaran.

Meningitis dapat menimbulkan gejala sisa pada gangguan sistem saraf sehingga penderitanya dapat mengalami gangguan jangka panjang yang dapat berupa kognitif, gangguan bicara, gangguan penglihatan, ketulian, kelumpuhan hingga kematian.

Meskipun meningitis dapat menyebabkan kecacatan serta mengancam nyawa, penyakit ini secara efektif dapat dicegah dengan melakukan vaksinasi. Ada 2 jenis vaksin yang dapat digunakan untuk mencegah penyakit meningitis, yakni sebagai berikut,

1. Vaksin meningokok polisakarida (MPSV4)

Vaksin jenis ini dapat digunakan pada semua kelompok umur. Durasi proteksi pada orang dewasa selama 3-5 tahun. Vaksin jenis ini merupakan pilihan untuk jemaah berusia diatas 55 tahun.

2. Vaksin meningokok konjugat (MCV4/MenACWY)

Vaksin ini memberikan proteksi yang adekuat dan menurunkan risiko karier. Namun hingga saat ini, BPOM menyetujui penggunaan vaksin masih terbatas untuk usia 11-55 tahun. Masa berlaku vaksin meningitis meningokok yang ditetapkan pemerintah yaitu selama 2 (dua) tahun. Vaksin meningitis meningokok untuk keperluan haji dan umroh perlu diulang apabila dosis sebelumnya telah lebih dari 2 tahun.  

Pemerintah Arab Saudi mewajibkan vaksin dilakukan tidak kurang dalam waktu 10 hari sebelum keberangkatan. Setiap orang yang telah diberikan vaksinasi akan diberikan sertifikat vaksinasi internasional atau International Certificate of Vaccination (ICV) yang dikenal dengan sebutan “buku kuning”.

Vaksin Influenza Musiman

Sebanyak 33 jemaah haji telah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS).
Sebanyak 33 jemaah haji telah dirawat di Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi (RSAS). (Liputan6.com/Nafiysul Qodar)

Kita mungkin sudah terbiasa dengan penyakit flu. Akan tetapi terdapat jenis flu yang sifatnya musiman dan bisa jadi mematikan. Adapun contoh penyakit flu musiman ini antara lain adalah flu burung dan flu babi. Oleh karena itu, salah satu macam aksi yang perlu diberikan sebelum haji adalah vaksin influenza. Pemberian vaksin ini berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis virus yang menyebabkan penyakit. Maka dari itu dinamakan vaksin influenza musiman.

Vaksin ini terutama disarankan untuk penderita penyakit gangguan metabolik, penderita obesitas, balita, lansia, dan wanita hamil, dan juga penderita penyakit kronis (asma, gagal jantung, paru-paru, dan HIV/AIDS). Petugas kesehatan yang memberi vaksin juga wajib mendapat vaksin ini agar tidak ada virus yang mengenai calon jamaah haji atau umroh.

Vaksin Demam Kuning

Vaksinasi yang wajib dilakukan sebelum berangkat haji dan umroh adalah vaksin demam kucing. Demam kuning merupakan virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk. Vaksin demam kuning diwajibkan untuk calon jamaah haji yang berasal dari wilayah tropik dan subtropik, khususnya di selatan Amerika dan Afrika.

Jika Anda berasal dari negara yang memiliki risiko demam kuning yang tinggi, Anda wajib menunjukkan sertifikat vaksin demam kuning setidaknya 10 hari sampai 10 tahun sebelum sampai di negara tujuan.

Vaksin Polio

Menjadi Saksi di Hari Kiamat bagi Orang yang Mengusapnya dengan Benar
Ilustrasi Ibadah Haji Credit: shutterstock.com

Jenis vaksin berikutnya yang wajib dilakukan sebelum berangkat haji adalah vaksin polio. Polio merupakan penyakit yang ditularkan melalui virus yang menyerang saraf pusat. Orang yang terserang polio akan mengalami kerusakan pada saraf motorik yang juga bisa menyebabkan kelumpuhan.

Orang-orang yang berasal dari negara endemik polio (Afghanistan, Chad, Nigeria, dan Pakistan) harus melakukan vaksin polio sebelum berangkat haji atau umroh, agar memperkecil kemungkinan penyebaran virus ke peserta haji atau umroh lainnya.

Vaksin Pneumonia

Pneumonia biasanya disebabkan oleh infeksi bakteri Streptococcus pneumoniae (pneumokokus) yang bisa menyebabkan infeksi paru-paru. Untuk mencegah terkena bakteri tersebut, calon jamaah diwajibkan untuk mendapat vaksin pneumonia.

Vaksin ini khususnya disarankan untuk jamaah dengan kondisi kesehatan tertentu seperti lansia, anak-anak, dan orang yang mengidap penyakit kronis (diabetes, asma, gangguan ginjal, dan jantung).

Terdapat dua jenis vaksin pneumonia, yaitu Pneumococcal Conjugate Vaccine (PCV) dan Pneumococcal Polysaccharide Vaccine (PPV). Untuk anak usia 2, 4, dan 6 bulan disarankan untuk diberi vaksin PCV dan dilanjutkan dengan vaksin ulangan atau booster ketika berusia 12 sampai 15 bulan.

Vaksid Covid-19

Petugas PPIH Terus Pantau Progres Penyiapan Fasilitas Puncak Haji di Arafah-Mina
Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi 1444 H/2023 M mulai memantau persiapan fasilitas di tenda Arafah dan Mina. (Foto: Liputan6/Nafiysul Qodar)

Vaksin covid-19 juga menjadi salah satu vaksinasi wajib yang harus dilakukan sebelum berangkat ke tanah suci. Bahkan Dinas Kesehatan Tabalong mengimbau bagi calon jamaah haji Tabalong tahun 2023 yang belum divaksin booster, atau bahkan belum pernah divaksin satu kali pun, agar segera melakukan vaksinasi COVID-19.

Sebenarnya, pemerintah Arab Saudi hanya mewajibkan calon jemaah haji untuk melakukan vaksinasi COVID-19 hingga dosis yang kedua. Namun dari pemerintah Indonesia sendiri mewajibkan calon jamaah haji sudah menerima vaksin COVID-19 hingga dosis booster, kecuali ada riwayat medis yang tidak bisa dilakukan vaksinasi, itu bisa pakai surat keterangan.

Itulah macam-macam vaksin yang perlu diterima calon jamaah haji sebelum berangkat ke tanah suci untuk menunaikan ibadah haji.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya