Ciri-Ciri Gurindam, Pengertian, Jenis, dan Nilai-Nilainya

Penjelasan ciri-ciri gurindam yang mudah dipahami.

oleh Laudia Tysara diperbarui 05 Jun 2023, 17:50 WIB
Diterbitkan 05 Jun 2023, 17:50 WIB
Ilustrasi Membaca
Ilustrasi membaca (dok. Pixabay.com/ThoughtCatalog/Putu Elmira)

Liputan6.com, Jakarta Gurindam merupakan karya sastra lama yang tak boleh dilupakan. Meski popularitasnya semakin tenggelam, melestarikannya masih bisa diupayakan. Gurindam memang sastra lama, tetapi banyak orang tak bisa membedakan ciri-ciri gurindam dengan puisi dan pantun.

Mengenalinya lebih dalam memang paling pas dari ciri-ciri gurindam. Memang sama-sama berima seperti puisi, karena gurindam disebut pula sebagai puisi lama. Hanya saja jika disamakan dengan pantun tak bisa selaras. Pantun ini setiap baitnya terdiri dari empat baris, sementara gurindam hanya dua baris dalam setiap bait.

Untuk bisa membuatnya, penulis harus mengenali dan memahami ciri-ciri gurindam. Tentu saja agar tak salah ketika membuatnya. Selain ciri-ciri, mengetahui pengertian secara umum perlu dilakukan. Begitu juga dengan memahaminya dari sudut pandang ahli atau sastrawannya.

Berikut Liputan6.com ulas ciri-ciri gurindam, pengertian, jenis, dan nilainya dari berbagai sumber, Rabu (16/9/2020).

Pengertian Gurindam

Rajin Membaca
Ilustrasi Membaca Credit: unsplash.com/Priscilla

Gurindam merupakan puisi lama. Ciri-ciri gurindam ini hampir sama dengan pantun dan puisi. Hanya saja, gurindam terdiri dari dua bait. Pada setiap baitnya terdiri dari dua baris kalimat dan rimanya sama.

Gurindam disebut sebagai puisi lama yang dulunya dibawa oleh sastrawan Hindu. Konon gurindam ini pun berasal dari bahasa Tamil atau India. Kirindam yang memiliki makna perumapaan.

Pada baris pertama gurindam ini berisi syarat, masalah, persoalan, dan perjanjian. Sementara pada baris kedua berisi jawaban atas persoalan yang sudah dipaparkan pada baris pertama.

Perbedaan gurindam dan pantun ada pada baris pada tiap baitnya. Dalam satu bait pantun memiliki empat baris dalam setiap baitnya. Sementara gurindam hanya terdiri dari 2 baris dalam setiap baitnya.

Pada hakikatnya, gurindam merupakan kalimat majemuk yang saling berhubungan. Antar baris dan kalimatnya berisi sebab-akibat. Setiap setiap bait atau dua baris kalimatnya selalu memiliki rima yang sama.

Gurindam Menurut Para Ahli

Membaca
Ilustrasi Membaca Credit: freepik.com

Gurindam merupakan karya sastra lama yang mirip dengan pantun dan puisi. Sebelum mulai mengenali ciri-ciri gurindam, pahami terlebih dahulu pengertiannya menurut para ahli. Pengertian ini akan semakin memahamkan gurindam dalam dunia kesastraan yang sesungguhnya.

Ismail Hamid (1989)

Istilah gurindam berasal daripada bahasa Sanskrit. Walaupun berasal daripada bahasa asing, tetapi dalam perkembangan puisi melayu, gurindam yang berkembang dalam tradisi lisam melayu mempunyai bentuknya tersendiri dan berlainan dengan gurindam dalam bahasa Sanskrit.

Raja Ali Haji

Adapun gurindam itu, ialah perkataan bersajak akhir pasanganya, tetapi sempurna perkataanya  dengan  satu pasangannya sahaja, jadilah seperti sajak yang pertama itu syarat dan sajak yang kedua itu jadi seperti jawab” Sutan Takdir Alisjahbana, 1954).

Sutan Takdir Alisjahbana (1954)

Menjelaskan nahawa pembentukan gurindam yang biasanya terjad daripada sebuah kalimat majmuk, yang dibahagikan menjadi dua baris yang bersajak.

Tiap-tiap baris itu ialah sebuah kalimat, dan perhubungan antara dua buah kalimat itu biasanya ialah perhubungan anak kalimat dengan induk kalimat. Jumlah suku (suku kata) tiap-tiap baris itu tidak ditentukan. Demikian juga rimanya tiada tetap.

Za’ba (1962)

Gurindam merupakan puisi yang tidak mengandungi sukatan yang tetap. Puisi ini mengandungi fikiran yang bernas dan diubah dalam bahasa yang begitu indah untuk dinyayikan bagi tujuan hiburan.

Harun Mat Piah (1989)

Menjelaskan lagi definisi gurindam berdasarkan bentuknya iaitu sejenis puisi Melayu Lama yang tidak tetu bentuknya sama ada terikat ataupun tidak.

Bentuk yang terikat terdiri daripada dua baris serangkap, dan mengandungi tiga hingga enam patah perkataan dalam sebaris dengan rimanya a,a. Biasanya beberapa rangkap gurindam diperlukan untuk melengkapkan satu keseluruhan idea.

Ciri-Ciri Gurindam

Membaca
Ilustrasi Membaca Credit: freepik.com

Memahami gurindam dari pengertian secara umum memang terbilang cukup sederhana. Sedikit berbeda dengan gurindam menurut para ahli. Pengertiannya lebih kompleks dan sangat menegaskan dari sudut pandang sastra. Bagi yang sudah memahami dari sisi pengertian, kini saatnya mengenali dari ciri-ciri gurindam.

Berikut ciri-ciri gurindam:

1. Gurindam memiliki dua buah baris pada setiap baitnya.

2. Setiap baris terdapat 10-14 kata.

3. Terdapat hubungan sebab-akibat pada tiap barisnya.

4. Pada setiap baris memilki rima maupun saja A-A, B-B, C-C, D-D dan seterusnya.

5. Isi kesimpulan atau maksud dari gurindam terdapat pada baris kedua.

6. Isi keimpulan atau maksud berbentuk nasehat, filosofi, atau sebagainya.

Jenis-Jenis Gurindam

Memperbanyak Pengetahuan dan Wawasan
Ilustrasi Membaca Credit: pexels.com/MinAn

Gurindam ini terdiri dari dua jenis. Gurindam berangkai dan gurindam berkait. Apapun jenisnya, ciri-ciri gurindam tetaplah sama. Berikut ini jenis dan contoh gurindam:

Gurindam Berangkai

Gurindam berangkai ditandai dengan adanya kata yang sama pada baris pertama dan tiap baitnya. Lebih berima seperti puisi tetapi strukturnya mirip dengan pantun.

Contoh 1:

Temukan apa yang dimaksud sahabat

Temukan apa yang dimaksud maksiat

Janganlah menjadi orang yang memelas

Nanti kamu menjadi orang yang malas

Contoh 2:

Jika bekerja tidak berhati lurus

Pikiran akan menjadi tergerus

Jika pikiran selalu tergerus

Pikiran tak karuan tubuh menjadi kurus

Contoh 3:

Apabila selalu mencela orang

Tandanya dia bermain curang

Jika Anda bermain curang

Tentulah lawan menjadi berang

Gurindam Berkait

Gurindam berkait ditandai dengan adanya keterkaitan bait pertama dengan bait seterusnya. Tak seperti pantun yang pada tiap baitnya tak berkaitan. Justru gurindam ini lebih menekankan keterkaitan sehingga pesan bisa sampai lebih mendalam.

Contoh 1:

Sebelum berbicara pikir dahulu

Agar tak melukai hati  temanmu

Kalau berbicara semaumu

Tentulah banyak orang yang membencimu

Contoh 2:

Siapa tak ingin sesat dunia akhirat

Maka cepatlah taubat sebelum terlambat

Tapi siapa yang lekas bertaubat sebelum kiamat

Maka didapatlah itu yang namanya selamat

Contoh 3:

Barang siapa tidak memiliki agama

Pastilah sesat hidupnya di dunia

Barang siapa yang hidupnya tidak ingin sesat di dunia dan akhirat

Maka cepat-cepatlah bertaubat sebelum terlambat

Nilai-Nilai Gurindam

Membaca Buku
Ilustrasi Membaca Credit: freepik.com

Nilai moral kehidupan manusia dengan diri sendiri yang meliputi : kearifan, kesederhanaan, kejujuran, keberanian hidup, dan kewaspadaan hidup.

Nilai moral kehidupan manusia dengan orang lain yang meliputi : kesetiaan pada sesame manusia, kebersamaan hidup, dan penghormatan kepada orang lain.

Nilai moral kehidupan manusia dengan tuhan yang meliputi : kepercayaan kepada tuhan dan istiqomah.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya