Liputan6.com, Jakarta Metabolisme yang lambat dapat menjadi sumber masalah bagi kesehatan manusia. Maka mengetahui tanda metabolisme lambat sangat penting dilakukan, agar berbagai masalah kesehatan bisa dihindari.
Baca Juga
Advertisement
Metabolisme adalah cara tubuh mengolah lemak, protein, dan karbohidrat menjadi energi. Tak ayal, metabolisme menjadi rahasia untuk memiliki tubuh yang sehat dan prima.
Tanda metabolisme lambat merupakan respon tubuh memberikan sinyal masalah. Umumnya akan terlihat dari stamina, kondisi kulit, masalah psikis, kondisi rambut, pencernaan, suhu tubuh, dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, penting untuk mengetahui tanda metabolisme tubuh lambat. Jika sudah mengetahui tanda metabolisme tubuh lambat maka kamu bisa mengetahui penyebab dan melakukan solusinya. Berikut Liputan6.com ulas tanda metabolisme lambat dari berbagai sumber, Sabtu (16/1/2021).
Kelelahan dan Kulit Kering
Sering Kelelahan
Proses membakar energi yang berjalan lambat akan mengakibatkan tubuh merasa kelelahan lebih cepat. Beberapa di antaranya mengalami kantuk setiap saat.
Pada kondisi seperti ini, metabolisme membuat tubuh dapat meningkatkan berat badan dengan cepat. Begitu juga bisa menurunkan berat badan cepat.
Hal seperti ini adalah tanda metabolisme lambat yang mudah dikenali, terutama bagi yang lelah tanpa melakukan aktivitas berat. Kondisi ini menjadi ciri-ciri tubuh tidak menjalankan fungsinya dengan benar.
Kulit Selalu Kering
Tanda metabolisme lambat terlihat pada kondisi kulit yang kering. Tepatnya ketika mengonsumsi banyak air putih dan menggunakan pelembap tidak lagi menolong.
Pada kondisi ini, tubuh sedang kekurangan nutrisi yang dibutuhkan, utamanya pada bagian kulit. Nutrisi yang kurang seimbang pada kulit sangat dipengaruhi oleh laju metabolisme tubuh manusia.
Tanda yang sangat kentara adalah walaupun sudah minum air dan memberikan pelembab pada kulit, kulitmu akan nampak selalu kering dan kusam. Solusi yang bisa dilakukan adalah menerapkan gaya hidup sehat.
Advertisement
Depresi
Kesehatan perut sangat dipengaruhi oleh metabolisme. Hal ini yang menjadikan metabolisme lambat mempengaruhi suasana hati. Ketika mengalami tanda metabolisme lambat, maka memperlambat fungsi tubuh dan otak akan terjadi, perasaan depresi akan muncul.
Seseorang yang melakukan diet ketat, memiliki risiko depresi lebih tinggi. Selain depresi, diet ketat rendah kalori dapat memangkas habis berat badan dengan signifikan. Hal ini sangat memengaruhi laju metabolisme juga.
Tidak hanya diet ketat, tetapi kurangnya waktu tidur juga sangat memengaruhi psikis seseorang. Kurangnya waktu tidur dan kualitas tidur yang buruk pun termasuk penyebab metabolisme lambat yang umum terjadi.
Masalah yang tampak sepele ini bisa jadi masalah besar jika dibiarkan terjadi berlarut-larut. Ada baiknya lakukan konsultasi dengan dokter apabila gejala ini dirasakan, jangan dianggap remeh.
Berat Badan Naik
Tanda metabolisme lambat bisa terlihat dari kondisi berat badan seseorang. Terutama bagi yang kerap mendapati berat badan yang tidak stabil, padahal sudah mengonsumsi makanan dengan baik serta olahraga teratur.
Menurunkan berat badan menjadi terasa susah karena bertambahnya usia. Seiring bertambahnya usia, kemampuan untuk menghasilkan energi berkurang dan proses metabolisme tubuh melambat. Namun, pertambahan usia mutlak terjadi, alami dan tidak dapat dihindari.
Advertisement
Rambut Rontok
Sama halnya dengan kulit kering. Metabolisme yang menurun akan menunjukkan tanda rambut rontok. Pada kondisi ini, tubuh mengalami kesulitan untuk menutrisi rambut dengan baik. Hal inilah yang membuat rambut jadi mudah rontok. Untuk mengatasinya, kamu perlu membicarakannya pada dokter.
Selain nutrisi yang tidak tercukupi, sebenarnya masalah tanda metabolisme lambat saling berkaitan. Metabolisme yang lambat begitu berpengaruh pada suasana hati dan pikiran, salah satunya depresi atau stres. Lalu faktor usia dan ada gangguan hormon tiroid.
Pada kondisi seperti ini, rambut rontok bisa terjadi. Penyebab rambut rontok yang umum terjadi adalah stres. Stres bisa menyebabkan siklus rambut terganggu dan berisiko mengalami kerontokan.
Selanjutnya gangguan tiroid. Pada saat yang bersamaan, kelenjar tiroid yang seharusnya membantu melancarkan metabolisme, justru mengalami gangguan terutama saat produksi protein dan penggunaan oksigen.
Akhirnya gangguan pada tiroid akan memengaruhi produksi hormon metabolisme dan folikel rambut. Apabila terus dibiarkan dan menjadi semakin parah, kerontonkan rambut bisa terjadi terus-menerus.
Sembelit
Sistem metabolisme yang lambat akan membuat makanan sulit untuk dicerna. Hal ini akan menyebabkan sembelit. Selain masalah pencernaan, kondisi stres dan depresi karena pengaruh metabolisme lambat bisa menjadikan penyebabnya.
Sembelit yang dipengaruhi stres, terjadi karena otak manusia memiliki saraf penghubung ke saraf usus. Saat hubungan keduanya bermasalah, maka gerakan usus akan melambat dan menjadi sembelit.
Advertisement
Sering Pusing dan Kedinginan
Sering Pusing
Seseorang yang kerap mengalami sakit kepala perlu diwaspadai, karena bisa menjadi tanda metabolisme lambat. Kondisi ini kerap dialami oleh orang yang menjalankan diet keto, yakni suatu proses metabolisme tubuh untuk menggunakan lemak sebagai energi karena kekurangan karbohidrat untuk dibakar.
Seseorang yang melakukan diet keto, umumnya akan mengalami dehidrasi. Hal ini terjadi akibat tubuh berusaha keras mencari sumber energi atau glikogen. Semakin banyak glikogen yang digunakan tubuh untuk mendapatkan energi, semakin besar pula jumlah cairan yang hilang.
Padahal cairan adalah komponen penting dalam tubuh manusia yang berperan untuk metabolisme tubuh. Kekurangan cairan karena penyakit atau diet dapat menyebabkan metabolisme lambat.
Sering Kedinginan
Bukan merasa dingin seperti yang umum terjadi. Tanda metabolisme lambat membuat seseorang selalu merasa dingin dalam segala kondisi. Hal ini merupakan salah satu dari gangguan metabolisme yang terjadi pada tubuh manusia karena pengaruh suhu.
Normalnya tubuh manusia akan merespon kondisi suhu tubuh yang mengalami penurunan. Metabolisme akan meningkat ketika tubuh sedang mengalami kedinginan. Tujuan utamanya adalah menjaga suhu tubuh agar kembali normal dan organ tubuh dapat berfungsi dengan benar.