Tujuan Pembelajaran Daring, Pahami Komponen, Aplikasi, dan Layanan yang Direkomendasikan

Tujuan pembelajaran daring adalah memudahkan komunikasi penyampaian materi ajar dalam bidang pendidikan yang dilakukan jarak jauh.

oleh Laudia Tysara diperbarui 20 Jun 2023, 22:10 WIB
Diterbitkan 20 Jun 2023, 22:10 WIB
[Fimela] belajar daring
ilustrasi belajar daring | pexels.com/@julia-m-cameron

Liputan6.com, Jakarta Metode pembelajaran semakin berkembang. Ada pembelajaran yang bisa dilakukan tanpa perlu tatap muka, yakni daring. Tujuan pembelajaran daring adalah memudahkan komunikasi, terutama penyampaian materi ajar dalam bidang pendidikan yang dilakukan jarak jauh.

Keberadaan pembelajaran daring terus mewarnai bidang pendidikan karena konsepnya sederhana dan mudah dipraktikkan. Tujuan pembelajaran daring bukan hanya memudahkan pengajar menyusun materinya, tetapi mengadakan adanya penilaian meski pembelajaran dilakukan jarak jauh. 

Apabila sudah mengetahui inti dari tujuan pembelajaran daring, pahami komponen yang meliputinya. Mulai dari membuat sebuah panduan dan menganalisis hambatan yang akan dihadapi. Selain itu, pembelajaran daring bisa dilakukan dengan berbagai macam aplikasi dan layanan website.

Berikut Liputan6.com ulas tujuan pembelajaran daring, komponen, aplikasi, dan layanan yang direkomendasikan dari berbagai sumber, Selasa (16/3/2021).

Mengenal Pembelajaran Daring

Buat Suasana Kegiatan Belajar Kondusif Bagi Anak
Ilustrasi belajar daring | Credit: pexels.com/pixabay

Daring adalah istilah yang lekat dengan internet. Menurut KBBI, daring adalah akronim “dalam jaringan” yang berarti segala sesuatu dilakukan secara online. Daring adalah sejenis komunikasi yang bisa dilakukan dengan modal ponsel, laptop, komputer, tablet, dan internet.

Praktiknya, daring digunakan sebagai pembelajaran virtual, sebutan populernya adalah pembelajaran daring. Pembelajaran ini diperantarai dengan berbagai macam aplikasi. Aplikasi yang biasanya digunakan adalah Zoom, Google Meet, WhatsApp, Line, Skype, dan lain sebagainya.

Tujuan pembelajaran daring adalah memudahkan komunikasi penyampaian materi ajar dalam bidang pendidikan yang dilakukan jarak jauh. Tujuan pembelajaran daring umumnya diperuntukkan untuk metode ajar yang tidak tatap muka.

Tujuan Pembelajaran Daring

Membantu Memecahkan Masalah Belajar
Ilustrasi belajar daring | Credit: pexels.com/Julia

Meski pembelajaran daring dilakukan secara virtual dan jarak jauh, penyusunan dari tujuan pembelajaran daring bukan malah menjadi semakin kabur, tetapi semakin penting. Tenaga pengajar tetap penting dalam melakukan penyusunan rangkaian pengembangan desain pembelajaran.

Pada tahap ini, tenaga pengajar akan menentukan tujuan pembelajaran daring yang menjadi acuan untuk menentukan jenis materi pembelajaran, strategi pembelajaran, metode pembelajaran, dan media pembelajaran yang akan digunakan dalam  proses pembelajaran.

Tanpa tujuan pembelajaran daring yang jelas, pembelajaran daring justru akan menjadi kegiatan tanpa arah, tanpa fokus, dan menjadi tidak efektif.

Menentukan tujuan pembelajaran daring akan sangat memudahkan guru memilih dan menyusun bahan ajar. Tujuan pembelajaran daring pasti memudahkan guru menentukan kegiatan belajar dan media yang hendak digunakan.

Satu hal yang pasti, tujuan pembelajaran daring akan memudahkan guru mengadakan adanya penilaian meski pembelajaran dilakukan jarak jauh. Tujuan pembelajaran daring pun akan sangat memudahkan kegiatan belajar yang membuat siswa lebih mandiri.

Komponen Penulisan Tujuan Pembelajaran Daring

1. Mengungkapkan sesuatu yang memang harus dilaksanakan peserta didik pada saat pembelajaran berlangsung.

2. Memberikan pemberitahuan berupa apa saja keterampilan atau kemampuan yang harus dikuasainya.

3. Adanya panduan berupa masalah atau hambatan yang bisa muncul saat pembelajaran dilaksanakan

4. Adanya panduan yang jelas tentang parameter rendah dan tinggi suatu tujuan pembelajaran diraih.

Klasifikasi Tujuan Pembelajaran Daring

Ilustrasi
Ilustrasi buku | (dok. unsplash.com/@joaosilas)

Ranah Kognitif

1. Level Knowledge (Pengetahuan)

Siswa dituntut untuk bisa mengingat atau menghafal suatu materi (pelajaran). Selain itu siswa akan ditantang untuk bisa menjelaskan kembali pengetahuan yang sudah diterima sebelumnya.

2. Level Comprehension (Pemahaman)

Siswa diharuskan untuk bisa melakukan tafsiran, mengartikan, menerjemahkan dan menjelaskan dengan cara mereka sendiri mengenai pengetahuan yang sudah pernah diterima sebelumnya.

3. Level Application (Penerapan)

Menguji keahlian siswa dalam menerapkan pengetahuan untuk tujuan menyelesaikan masalah yang ada dalam soal maupun kehidupan nyata.

4. Level Analysis (Analisis)

Kemampuan siswa dalam mempraktekan segala pengetahuan yang diraih untuk membuat solusi dari kehidupan sehari hari.

5. Level Synthesis (Sintesis)

Keahlian siswa untuk bisa menghubungkan dan memadukan berbagai komponen dan aspek dari pengetahuan untuk dijadikan sebuah pengetahuan baru.

5. Level Evaluation (Evaluasi)

Keahlian siswa untuk menciptakan prediksi atau keputusan dari sebuah persoalan atau pengetahuan yang telah dipunya. 

Ranah Afektif (Sikap dan Perilaku)

1. Kemauan Menerima

Kemauan untuk bisa mengamati suatu fenomena dan mampu menerima secara lapang, seperti kemauan menerima pendapat orang lain.

2. Kemauan Menanggapi

Ketika siswa ikut serta secara aktif dalam acara tertentu, yang lebih condong pada perilaku inisiatif.

3. Berkeyakinan

Penerimaan siswa terhadap sistem nilai tertentu dalam diri personal masing masing.

4. Penerapan Karya

Pengakuan siswa pada sistem nilai yang bersifat subyektif pada sebuah karya. Contohnya adalah kesadaran pada hak dan kewajiban.  

5. Ketekunan dan Ketelitian

Siswa yang telah mempunyai sistem nilai akan bisa berkomitmen tentang apa yang sudah diyakini tentang sistem nilai tersebut. Ini bisa terlihat bila siswa telah bisa berperilaku objektif pada setiap hal.

Ranah Psikomotor

1. Persepsi

Hal yang berhubungan dengan cara pemakaian indra saat melaksanakan suatu aktivitas.

2. Kesiapan

Hal yang berkaitan dengan kesanggupan dalam melaksanakan sesuatu hal, seperti kesiapan fisik, pikiran, hingga mental.

3. Mekanisme

Aktivitas yang berhubungan dengan performa respon dalam sebuah habit (kebiasaan). Ini bisa dilihat saat seseorang bisa menampilkan performa pada bidang keahlian tertentu yang bersifat spesifik.

4. Respons Terbimbing

Berkaitan dengan cara menduplikasi atau meniru suatu aksi dari orang lain. Dan melakukan aksi tersebut secara identik.

5. Kemahiran

Tingkatan ini berhubungan dengan keterampilan pada kinerja gerakan motorik.

6. Adaptasi

Berkaitan dengan skill yang telah ada dan berkembang pada masing masing personal. Sehingga individu tersebut bisa mentransformasikan setiap gerakan yang ada dengan keadaan atau kondisi tertentu.

7. Originasi

Berhubungan dengan metode untuk membuat gerakan baru yang diadaptasi sesuai pada kondisi tertentu.

Aplikasi Pembelajaran Daring

Ilustrasi anak dengan disabilitas belajar (Sumber: Pixels)
Ilustrasi belajar daring | Foto oleh August de Richelieu dari Pexels

WhatsApp

Dengan jumlah pengguna lebih dari 2 miliar, aplikasi pesan milik Facebook ini memang sangat mudah digunakan dan dapat berfungsi di perangkat Android ataupun iOS.

Menawarkan fitur end-to-end encryption, ini berarti hanya kamu dan lawan bicara yang bisa membaca pesan dikirim.

Selain untuk berkirim pesan, tidak banyak orang yang mengetahui atau menggunakan WhatsApp sebagai panggilan video.

Tampilan yang mudah digunakan, aplikasi ini dapat menjadi pilihan bagi kamu yang ingin video call dengan satu lawan bicara.

Skype

Dibuat oleh Microsoft, Skype sudah tersedia untuk pengguna iOS, Android, PC Windows, dan Mac ini menawarkan panggilan video dan audio, serta chatting.

Hadir sebagai salah satu pilihan pengganti Zoom, Skype mendukung obrolan hingga 50 orang--panggilan audio. Sedangkan untuk video jumlahnya tergantung dari jenis perangkat yang digunakan.

Tak hanya itu, Skype juga memungkinkan penggunanya untuk merekam, menyimpan, dan membagikan video call, dan menambahkan teks atau subtitle secara langsung.

Microsoft Teams

Microsoft Office Mobile untuk iPhone dan Android kini gratis, termasuk fitur membuat dokumen dan mengedit dokumen yang sebelumnya berbayar.

Untuk perusahaan yang meluncurkan Office 365, Microsoft Teams mengabungkan fitur chat, video dan audio call, dan aplikasi Office seperti Word, Excel, dan PowerPoint ke dalam satu hub.

Bagi kamu yang sudah memiliki dan berlanganan Office 365, layanan ini sudah langsung tersedia dan dapat langsung digunakan.

Meski tidak punya, kamu bisa mengunduh software dan aplikasi ini secara gratis. Pada Maret, Microsoft meningkatkan batas pengguna pada versi gratis.

Tak hanya itu, perusahaan juga menawarkan trial secara cuma-cuma software tersebut selama enam bulan.

Google Hangouts Meet

Google Hangouts Meet merupakan platform konferensi video terintegrasi dalam platform G Suite yang memungkinkan penggunanya untuk melakukan meeting via web, laptop, atau aplikasi di smartphone.

Jika perusahaan kamu memakai atau berlangganan Google Apps, kamu dapat mengirim link meeting lewat aplikasi Google Calender.

Adapun orang yang bisa bergabung ke dalam sesi Meet ini mencapai 100 orang, dan sangat sesuai dipakai untuk meeting perusahaan, perkuliahan, atau sekolah.

Layanan Pembelajaran Daring

1. Akses Rumah Belajar: https://belajar.kemdikbud.go.id

2. Akses Google G Suite for Education: https://blog.google/outreach-initiatives/education/offline-access-covid19/

3. Akses Kelas Pintar: https://kelaspintar.id

4. Akses Microsoft Office 365: https://microsoft.com/id-id/education/products/office

5. Akses Quipper School: https://www.quipper.com/id/school/teachers/

6. Akses Sekolah Online Ruangguru Gratis: https://sekolahonline.ruangguru.com

7. Akses gratis belajar online Sekolahmu: https://www.sekolah.mu/tanpabatas

8. Akses Zenius: https://zenius.net/belajar-mandiri

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya