5 Penyebab Kampas Kopling Mobil Cepat Habis, Hindari Kebiasaan Ini

Ternyata penyebab kampas kopling mobil cepat habis justru berasal dari kebiasaan buruk ketika berkendara.

oleh Fakhriyan Ardyanto diperbarui 21 Jun 2023, 13:40 WIB
Diterbitkan 21 Jun 2023, 13:40 WIB
ilustrasi pedal kopling
Kaki yang sering menempel di pedal kopling bisa membuat kopling aus

Liputan6.com, Jakarta Penyebab kampas kopling mobil cepat habis bisa dikarenakanan kebiasaan yang dilakukan pengemudi itu sendiri. Ketika penyebab kampas kopling mobil cepat habis tersebut tidak diperhatikan dengan seksama, maka membuat jangka waktu penggantian kampas kopling menjadi lebih sering, dan hal tersebut membuat boros pengeluaran untuk membeli kampas kopling baru.

Kopling sendiri terdiri dari beberapa komponen penting seperti pedal, kamvas, kabel, dan druk laher. Jika salah salah satu komponen eror, kinerja kopling akan terganggu. Tapi memang, umumnya masalah yang menghinggapi kopling selalu dari sisi kampas kopling aus atau habis.

Akan tetapi penting untuk diketahui, umur kampas kopling pada tiap jenis mobil tidak sama dan sangat ditentukan oleh penggunaan mobil sehari-hari. Normalnya umur kampas kopling mobil bisa bertahan hingga tiga tahun, namun apabila cara mengemudi mobil dengan baik. Jika cara mengemudi mobil dengan kasar, maka kampas kopling hanya bisa bertahan selama satu tahun.

Jika Anda merupakan pemilik mobil dengan transmisi manual dan menggunakan kopling, maka Anda perlu mengetahui apa saja penyebab kampas kopling mobil cepat habis. Hal ini akan berguna agar Anda bisa mengantisipasi berbagai penyebab kampas kopling mobil cepat habis tersebut di kemudian hari.

Berikut ini Liputan6.com telah merangkum informasi mengenai penyebab kampas kopling mobil cepat habis tersebut dari berbagai sumber, Selasa (4/8/2020).

1. Melepas dan Menginjak Kopling dengan Kasar

Pedal Kopling
Mengatur pijakan pedal kopling membuat nyaman berkendara

Penyebab kampas kopling mobil cepat habis yang pertama, dan juga menjadi penyebab kopling mudah rusak, adalah kebiasaan menginjak dan melepas kopling dengan kasar. Padahal kebiasaan tersebut bisa dengan mudah menyebabkan kopling mobil cepat habis dan rusak.

Mengapa cara tersebut menyebabkan kampas cepat habis? Sebab ketika melepaskan pedal kopling dengan cepat dan kasar, transmisi mobil umumnya belum berpindah dengan sempurna dan terdengar bunyi kasar pada kopling. Itulah mengapa, pengemudi mobil harus memperhatikan keselarasan pedal kopling dan waktu perpindahan transmisi mobil.

2. Menginjak Setengah Kopling

Pedal Mobil
Pedal mobil manual (Foto: Cardomain).

Penyebab kampas kopling mobil cepat habis selanjutnya bisa dikarenakan kebiasaan menginjak setengah kopling. Hal ini mungkin sering menjadi kebiasaan ketika jalanan macet atau ketika mobil sedang di jalan menanjak. Ciri-ciri kampas kopling mobil mulai terkikis dengan cepat, ditandai dengan adanya bau menyengat yang muncul di sekitar mobil, seperti karet terbakar.

Yang dimaksud dari menginjak kopling setengah yaitu menahan kekuatan pegas kopling, sehingga membuat grip kampas kopling kurang menerima putaran dari plat penekan. Itulah mengapa, coba kurangi kebiasaan tersebut sedikit demi sedikit agar kampas kopling tidak terlalu boros.

3. Rumah Kopling Terkena Oli

Ganti Oli Mobil
Ilustrasi Foto Ganti Oli Mobil (iStockphoto)

Salah satu penyebab kampas kopling mobil cepat habis bisa dikarenakan tetesan oli yang ada di rumah kopling. Adanya tetesan oli bisa meminimalisir grip permukaan plat kopling dan membuatnya cepat habis. Tetesan oli tersebut mungkin berasal dari sambungan carter oli yang mengalami kebocoran. Atau, bisa juga dari oli transmisi maupun seal crankshaft yang bocor. Salah satu ciri kopling terkena tetesan oli, ditandai dengan adanya getaran ketika mobil digas disertai suara yang keras.

4. Kebiasaan Menginjak Pedal Kopling saat Jalan

Cara Mengemudi Mobil Manual yang Benar
Cara Mengemudi Mobil Manual yang Benar (Sumber: Pixabay)

Kebiasaan ini sebenarnya hampir mirip dengan menginjak setengah kopling di atas, hanya saja hal ini memang umum dilakukan tanpa sadar. Jika Anda memiliki kebiasaan untuk meletakkan kaki kiri di atas pedal kopling ketika sedang bekendara, maka ada baiknya untuk segera dihilangkan. Mungkin tujuannya bagus, yaitu untuk bersiap jika ada hambatan di depan.

Akan tetapi, tanpa sadar kebiasaan tersebut justru membuat Anda menjadi lebih sering menginjak sedikit pedal kopling. Meski terinjak sedikit, namun sudah cukup untuk menahan kekuatan yang ada pada pegas dari kopling.

Padahal, peran dari pegas kopling yaitu untuk membuat plat penekan dapat memberi tekanan pada kampas kopling. Apabila pegas kopling ditahan, maka tekanan plat penekan pada kampas kopling akan menjadi lemah. Jika sudah terlanjur begitu, grip kampas kopling pun menjadi kurang kuat dan memicu terjadi selip. Selip itulah yang membuat permukaan kampas kopling menjadi cepat terkikis bahkan cepat habis, dan akhirnya perlu dilakukan penggantian.

5. Posisi Gigi Transmisi yang Tidak Sesuai dengan Kecepatan Mobil

Kenapa Tuas Perpindahan Gigi Berpola H?
Pernahkan Anda bertanya, mengapa tuas perpindahan gigi pada mobil manual menggunakan pola `H`? Mengapa tidak garis lurus saja?

Lalu, penyebab kampas kopling mobil cepat habis yang terakhir bisa dikarenakan kebiasaan menggunakan gigi yang tidak sesuai dengan kecepatan mobil. Mungkin sebagian pengendara mobil tidak ingin melakukan banyak perpindahan gigi ketika sedang berkendara. Itulah mengapa ketika hendak menjalankan mobil justru langsung memasang gigi 2 atau 3.

Padahal, ada baiknya pengemudi menggunakan gigi satu terlebih dulu. Memang, memasang gigi 2 atau 3 membuat kendaraan lebih halus dan tidak perlu berpindah gigi bila sudah jalan. Tapi perlu dipahami, jika pemakaian gigi 2 dan 3 secara langsung ketika mobil baru dikendarai memerlukan RPM yang tinggi dan harus menggunakan setengah kopling. Jika hal ini terus dilakukan, akan membuat kopling selip dan mempercepat habisnya kampas kopling.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya