Liputan6.com, Jakarta Cara mendidik anak secara Islami sejak bayi perlu diketahui oleh orang tua baru. Cara mendidik anak ini disesuaikan dengan latar belakang dan kebutuhan anak. Namun, penting bagi orang tua Muslim untuk mendidik anak dengan cara Islami.
Anak yang merupakan amanah bagi setiap orang tua. Cara mendidik anak secara Islami sejak bayi bukan perkara yang mudah. Dibutuhkan kesabaran dan pola asuh yang tepat anak menjadi manusia saleh dan produktif. Tidak sedikit orang tua mengalami kesulitan dan merasa kewalahan saat menghadapi anak-anak.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Dalam Islam, mendidik anak jadi saleh tidak hanya untuk kebaikan anak kelak, tapi juga untuk kebaikan orang tua dan orang lain di sekitarnya. Seperti yang diriwayatkan Abi Dawud, “Ketika seseorang meninggal, tindakannya tidak akan dilanjutkan kecuali dengan tiga hal, sedekah, pengetahuan bermanfaat, dan seorang anak saleh berdoa untuknya.” Inilah pentingnya mendidik anak agar jadi anak saleh yang jujur dan bertanggung jawab.
Ada beberapa cara mendidik anak secara Islami sejak bayi yang bisa dilakukan oleh orang tua agar anak menjadi pribadi yang bermanfaat, saleh, dan bertanggung jawab. Berikut cara mendidik anak secara Islami sejak bayi yang telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Rabu (29/1/2020).
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak Bayi
Memberikan Nama yang Baik
Sebelum mengetahui lebih jauh cara mendidik anak secara Islami sejak bayi, Anda perlu memulainya dengan memberikan nama yang baik bagi anak. Sudah menjadi kewajiban bagi orang tua untuk memberikan nama.
Selain agar anak memiliki panggilan, nama juga merupakan sebuah doa dan harapan untuk anak. Dalam suatu hadits, diceritakan bahwa nabi pernah mengganti nama Hazan yang berarti kesedihan menjadi Sahal yang berarti kemudahan.
Nabi juga bersabda dalam hadits yang diriwayatkan oleh Ahmad, “Sesunggunya kalian akan dipanggil nanti pada hari kiamat dengan nama-nama kalian dan nama bapak-bapak kalian. Maka, perbaguslah nama-nama kalian.”
Tidak Memisahkan Anak dari Ibunya
Ibu punya ikatan batin yang kuat dengan anak. Melalui sosok seorang ibu lah, anak mendapatkan pendidikan pertamanya. Jadi jangan pisahkan keduanya.
Dalam suatu hadits Abu Ayyub mengatakan, bahwa Rasulullah pernah bersabda "Barang siapa memisahkan antara seorang ibu dan anaknya, niscaya Allah akan memisahkan antara dia dan orang-orang yang dicintainya pada hari kiamat."
Advertisement
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak Bayi
Berlaku Adil dan Tidak Membeda-bedakan
Berlaku adil kepada sesama anak merupakan salah satu hal penting dalam mendidik anak. Jangan membeda-bedakan anak, baik dari jenis kelaminnya atau bakatnya. Sebab setiap anak memiliki keistimewaan dan rezekinya masing-masing.
Di masa jahiliyah, anak perempuan dianggap aib bagi keluarga. Bahkan sampai ada kebiasaan mengubur bayi perempuan hidup-hidup. Namun ketika Islam datang, adat yang keji itu akhirnya hilang.
Dalam sebuah hadits, Rasulullah bersabda: "Bertakwalah kamu kepada Allah dan berlaku adil lah kamu di antara anak-anakmu.”
Mendidik dengan Kebaikan dan Kasih Sayang
Rasulullah SAW dikenal sebagai sosok penuh kasih sayang pada orang-orang di sekitarnya, terutama pada anak-anaknya. Dalam sebuah riwayat Abdullah bin Shaddad dikatakan bahwa, ketika Rasul sedang salat dan bersujud, seorang anak menaiki punggung Rasul, dan dibiarkan. Bahkan Rasul sangat lama bersujud menunggu sang anak turun dengan sendirinya.
Rasul mengajarkan pada kita, sifat dasar anak adalah bermain. Sudah wajar kalau mereka berbuat demikian, dan Rasul tidak berusaha menghentikan mereka, karena bermain dan bercanda penting untuk perkembangan anak. Baik perkembangan fisik, emosional, kognitif, dan sosial.
Cara mendidik anak secara Islami tidak harus selalu memaksa anak untuk belajar dan belajar, biarkan anak bermain dan bebas berekspresi seperti yang mereka inginkan. Jangan marahi mereka ketika berbuat salah, beri penjelasan dengan kasih sayang. Seperti yang sudah dilakukan oleh suri tauladan umat Islam, Nabi Muhammad SAW.
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak Bayi
Memperkenalkan Dasar-dasar Islam
Cara mendidik anak secara Islami sejak bayi dilanjutkan dengan mengenalkan dasar-dasar Islam. Hal ini dilakukan untuk menanamkan rasa cintanya pada Islam dan Allah SWT. Hal ini sesuai dengan Hadist dari Ibnu Abbas.
“Bukalah lidah anak-anak kalian pertama kali dengan kalimat “Lailaha-illaallah”. Dan saat mereka hendak meninggal dunia maka bacakanlah, “Lailaha-illallah”. Sesungguhnya barangsiapa awal dan akhir pembicaraannya “Lailah-illallah”, kemudian ia hidup selama seribu tahun, maka dosa apa pun, tidak akan ditanyakan kepadanya.” (H.R Ibnu Abbas)
Selain itu, dalam kitab Al Amali dari Imam Al Baqir serta Imam ash Shadiq pun mengatakan mengenai tahapan awal untuk mengenalkan anak pada Allah SWT. Dalam hadistnya disebutkan bahwa anak di usia 3 tahun, ajarkan kalimat Tauhid "Laila ha illallah" sebanyak tujuh kali. Kemudian saat anak menginjak usia 3 tahun 7 bulan, ajarkan sang anak kelimat " Muhammad Rasullullah".
Dengan menerapkan kedua kalimat ini, maka diharapkan sang anak pun bisa menanamkan rasa cintanya kepada Allah SWT dan juga Nabi Muhammad SAW. Selain itu, kamu bisa menanamkan rasa cinta sang anak kepada Rasul-Nya dengan menceritakan kisah-kisah Nabi dan Rasul. Tentu saja hal ini bisa kamu jadikan sebagai kebiasaan mendongeng sebelum tidur.
Selalu Memberikan Contoh
Cara mendidik anak secara Islami sejak bayi selanjutnya dengan selalu memberikannya contoh. Hal ini sangat perlu dilakukan karena lingkungan anak masih sangat kecil. Terbatas pada lingkungan orang tua, rumah, dan orang-orang terdekatnya saja.
Jika anak berbuat salah, perlu dikoreksi darimana ia meniru perilaku salah tersebut. Bisa jadi, anak meniru apa yang dilakukan orang tua, seperti apa yang mereka lihat dan dengar. Kondisi tersebut merupakan cara mendidik anak secara Islami yang paling mendasar.
Dimana orang tua harus berperilaku baik dan jadi contoh baik bagi anak. Tanpa disadari orang tua, kadang anak melihat kebiasaan-kebiasaan orang tua dan akan meniru. Jadi, orang tua harus benar-benar berhati-hati dalam berperilaku dan bertindak.
Seperti riwayat Al-Bukhari, “Anda (Kalian) adalah wali dan bertanggung jawab atas dakwaannya. Penguasa yang memiliki otoritas atas orang adalah wali dan bertanggung jawab atas mereka, seorang lelaki adalah penjaga keluarganya dan bertanggung jawab atas mereka, seorang wanita adalah penjaga rumah dan anak-anak suaminya, bertanggung jawab atas mereka…”
Dari riwayat tersebut, kita bisa tahu kalau setiap orang tua akan dipertanyakan bagaimana tanggung jawab mereka dalam mendidik anak di hari akhir kelak.
Advertisement
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak Bayi
Memperkenalkan Batasan-batasan
Dalam Islam, kita diajarkan tentang adanya batasan. Entah itu batasan dalam mengurusi urusan orang lain dan batasan bagaimana dalam bersikap dalam bermasyarakat. Batasan ini juga berlaku dalam cara mendidik anak secara Islami.
Anak membutuhkan batasan dalam pengasuhan. Dalam mengasuh anak, orang tua perlu memahami bahwa anak butuh kebebasan dalam bertindak dan berperilaku. Sangat penting untuk meminta pendapat anak, apabila orang tua hendak melakukan sesuatu pada anak.
Cara mendidik anak ini bisa dilakukan dengan menetapkan aturan dan batasan untuk setiap anggota keluarga, termasuk orang tua. Misalnya saja, ketika anak berada di jam bermain atau belajar, jangan ganggu mereka. Aturan dan batasan tersebut bisa dituliskan dalam selembar kertas yang menarik perhatian anak. Beri visualisasi warna-warni dan beri hadiah bila anak berhasil berperilaku baik sesuai aturan dan batasan tersebut.
Mengajarkan untuk Bertanggung Jawab
Cara mendidik anak secara Islami yang berikutnya dengan memberi anak tanggung jawab. Sekecil apapun tanggung jawab tersebut, bila anak bisa melakukannya dengan baik, akan sangat berguna bagi perkembangan anak dan bisa jadi bekalnya kelak saat dewasa.
Tanggung jawab mengajarkan anak untuk mandiri, jadi anak yang bisa diandalkan dan produktif. Misalnya saja saat bermain di rumah, beri ia tanggung jawab untuk membereskan sendiri mainan mereka dan menatanya dengan baik. Hal ini mungkin sepele, namun akan sulit dilakukan kalau anak sudah enggan dan tidak diberi contoh terlebih dahulu.
Memberi anak tanggung jawab sejak dini, bisa dilakukan dengan hal-hal kecil sederhana. Jangan memberi tanggung jawab yang terlalu besar, dan justru akan membebani anak. Beri pemahaman pada mereka betapa pentingnya tanggung jawab tersebut, dan risiko apa yang harus mereka terima kalau tanggung jawab itu tidak dilakukan dengan baik.
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak Bayi
Mengajarkan Anak untuk Mendirikan Salat
Cara mendidik anak secara Islami berikutnya dengan mangajarkannya untuk mendirikan salat. Mulailah sejak dini untuk mengajarkan anak-anak Anda salat. Meskipun tak selalu melaksanakan salat dengan penuh dan khusuk, namun ini bisa melatih anak bagaimana salat.
Saat anak telah memahami mana arah kanan ataupun arah kiri, kamu bisa mengajarkan mengenai arah kiblat. Setelah itu cobalah untuk mulai mengajaknya salat. Kemudian perlahan-lahan ajarilah anak Anda untuk berwudhu.
Tentu saja Anda harus memberikan tuntunan yang baik dan tidak membuat sang anak bingung. Saat anak Anda berusia 7 tahun, Anda bisa menyuruhnya untuk ikut melaksanakan sholat. Hal ini juga tertuang dalam sebuah Hadist dari Ahmad dan Abu Dawud.
“Suruhlah anak-anakmu salat ketika berumur tujuh tahun, pukullah mereka jika meninggalkannya setelah berumur sepuluh tahun dan pisahkanlah tempat tidurnya.” (HR. Ahmad dan Abu Dawud)
Melatih Anak Ikut Berpuasa
Saat bulan Ramadhan tiba, Anda bisa mengikut sertakan anak untuk ikut berpuasa. Ajaklah anak untuk ikut bangun saat waktu sahur tiba. Namun di Indonesia sendiri ada istilah puasa setengah hari. Kamu juga bisa mengajarkan anak kamu untuk berpuasa setengh hari pada awalnya.
Akan tetapi kamu juga harus mengajarkan puasa penuh untuknya. Selain itu, saat berpuasa ini, kamu bisa juga menceritakan kenapa harus berpuasa, ataupun manfaat berpuasa. Meskin tak semua anak kecil dapat memahaminya, akan tetapi masukan ini bisa terekam oleh memori kecilnya.
Advertisement
Cara Mendidik Anak Secara Islami Sejak Bayi
Mengajarkan Anak untuk Menutup Aurat
Rasulullah juga mengajarkan anak-anak dan keluarga untuk menggunakan pakaian yang disyariatkan oleh Islam. Misalnya seperti menyuruh anak perempuan dan wanita di keluarganya untuk menutup aurat.
Dalam sebuah hadits Rasulullah pernah menegur Asma' dan bersabda "Hai Asma', sesungguhnya wanita apabila sudah baligh, tidak pantas terlihat kecuali ini dan ini" Rasulullah menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya.
Memerhatikan Pendidikan Anak
Setiap orang tua pasti menginginkan pendidikan yang terbaik untuk anak. Mulai dari pendidikan, karakter anak pun akan terbentuk.
Dengan demikian, anak bisa mendapatkan ilmu dan mampu menerapkannya dalam kehidupan. Nabi pernah bersabda: "Hormatilah anak-anakmu dan perhatikan pendidikan mereka, karena anak-anakmu adalah karunia dari Allah kepadamu."