6 Makanan untuk Anak Diare, Begini Tips Penanganan Pertama dan Pencegahannya

Makanan untuk anak diare ini memiliki kandungan karbohidrat, serat larut, air, vitamin, dan mineral.

oleh Laudia Tysara diperbarui 28 Jun 2023, 07:10 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 07:10 WIB
[Bintang] Ilustrasi Anak Diare
Ilustrasi diare | (Sumber Foto: Youtube)

Liputan6.com, Jakarta Bagi orang dewasa, diare sudah biasa dialami dan bisa diatasi dengan mengonsumsi obat. Kondisi ini jelas berbeda ketika anak yang mengalami. Makanan untuk anak diare lebih dibutuhkan daripada obat-obatan.

Buang air besar lebih dari tiga kali bagi anak-anak sudah melelahkan sekali dan ancam dehidrasi. Untuk bisa mengatasi masalah ini, coba beri makanan untuk anak diare. Makanan ini berupa buah, sup, sampai rempah.

Makanan untuk anak diare ini memiliki kandungan karbohidrat, serat larut, air, vitamin, dan mineral yang baik untuk pemulihan. Mampu memadatkan feses, menghidrasi tubuh, dan mengambalikan fungsi sistem pencernaan.

Berikut Liputan6.com ulas makanan untuk anak diare dari berbagai sumber, Senin (19/10/2020).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Makanan untuk Anak Diare

Buah Pisang
Ilustrasi Buah Pisang Credit: pexels.com/Luis

Pisang

Pisang cocok dikonsumsi anak yang sedang mengalami diare. Pisang termasuk buah yang kaya serat dan nutrisi. Mudah ditelan dan diproses sistem pencernaan karena tekstur lembutnya.

Pisang pun termasuk sumber kalium yang baik. Ketika air dan elektrolit hilang, pisang bisa sekaligus mengembalikannya karena kalium yang dimiliki. Apalagi ketika diare tubuh membutuhkan asupan berat semacam karbohidrat.

Bagi anak, mengonsumsi nasi pasti masih merasa berat. Untungnya buah pisang juga memiliki kandungan karbohidrat yang mudah dicerna. Terdapat serat larut yang membantu feses lebih padat.

Oatmeal

Anak yang mengalami diare membutuhkan makanan yang mampu memadatkan fesenya. Feses yang cair jelas akan membuat duburnya panas, pedas, dan perih. Bagi orang dewasa mungkin mudah saja menahannya, tetapi tidak untuk anak-anak.

Berilah oatmeal untuk memadatkan feses ketika anak diare. Oatmeal juga lebih aman daripada obat kimia yang membahayakan ususnya. Manfaat oatmeal ini berasal dari serat larut yang dimilikinya.

Oats mengandung sejumlah besar serat makanan, terutama jenis yang dikenal sebagai serat beta-glukan. Beta-glukan dapat memperlambat pencernaan yang membantu mengatasi diare. Terdapat pula asam lemak tak jenuh, vitamin E, folat, seng, besi, selenium, tembaga, mangan, karoten, dan kolin.


Makanan untuk Anak Diare

Ilustrasi sup | Ponyo Sakana dari Pexels
Ilustrasi sup | Ponyo Sakana dari Pexels

Yogurt

Yogurt cocok dipakai untuk mengobati diare pada anak. Hal ini disebabkan karena yogurt termasuk sumber probiotik yang baik. Cocok pula dikonsumsi bagi anak yang memiliki intoleransi laktosa. Kesehatan usus tetap terjaga dan diare bisa diatasi segera.

Bakteri hidup atau probiotik, membantu mencegah dan mengurangi durasi diare. Sebuah ulasan yang diterbitkan dalam Cochrane Database of Systematic Review pada Mei 2013 melaporkan bahwa probiotik secara efektif mencegah diare yang disebabkan oleh bakteri jahat.

Kaldu

Penderita diare pada umumnya akan mengalami dehidrasi. Kondisi ini jelas membahayakan kondisi penderitanya. Bisa-bisa bikin ngedrop, apalagi jika terjadi pada anak-anak.

Untuk itu penting memberi asupan kaldu pada anak yang sedang mengalami diare. Kaldu dapat memberi efek menenangkan pencernaan sekaligus menghidrasi tubuh karena kuahnya. Tak terkecuali kaldu ayam, kaldu dagung, dan kaldu tulang.

Kaldu tulang dapat membantu menggantikan cairan dan natrium yang hilang akibat diare yang berulang-ulang. Cairan yang panas seperti kaldu juga dapat merangsang pergerakan usus. Menurut penelitian, terdapat pula glutamin pada kaldu tulang yang dapat meringankan diare dan menghambat peradangan usus.


Makanan untuk Anak Diare

Wortel
Ilustrasi Wortel Credit: pexels.com/Mali

Wortel

Beberapa anak memang tak menyukai wortel. Meski begitu, banyak pula anak yang menyukainya. Ini kesempatan bagi ibu agar diare anak bisa diredakan tanpa mengonsumsi obat-obatan. Wortel efektif membantu meringankan diare pada anak.

Wortel ini kaya gizi dan nutrisi, hingga membuatnya baik untuk sistem pencernaan. Terdapat pula vitamin yang dapat mengembalikan fungsi usus yang kacau karena masalah diare pada anak. Olah wortel dengan mencampurnya dalam sup, mengukus, atau membuatnya menjadi jus. Tinggal sesuaikan saja dengan kesenangan anak.

Jahe

Meski cocok dipakai untuk mengobati diare pada anak, perhatikan juga pemberiannya. Jangan berlebihan karena justru akan memperparah kondisi diare anak.

Jahe dapat mengatasi rasa mual, muntah, dan diare secara efektif. Perkembangan bakteri penyebab diare juga dapat dihambat. Gingerol, zat bioaktifnya mampu menurunkan risiko infeksinya.


Penanganan Pertama Diare Pada Anak

susu
ilustrasi anak minum/copyright Pexels/samer daboul

Perhatikan tanda-tanda dehidrasi

Hal pertama yang bisa dilakukan adalah memerhatikan apakah sudah ada tanda-tanda dehidrasi pada anak atau belum.

Tanda-tanda dehidrasi itu sendiri, misalnya frekuensi buang air kecil menurun, tidak ada air mata saat menangis, mulut kering, tampak sangat kehausan dan terlihat sangat lemas.

Jangan lupakan oralit

Oralit dapat diberikan pada anak yang sedang mengalami dehidrasi ringan, menolak makanan biasa atau muntah dan/atau diare. Kendati demikian, oralit mesti diberikan sedikit demi sedikit menggunakan sendok.

Dilansir dari KlikDokter, berikan 50 mL/kg selama 3–4 jam atau kurang lebih 5 mL setiap 1–2 menit. Untuk anak dengan berat badan 10 kilogram, ini setara dengan 500 mL. Gunakan sendok atau gelas takar agar sesuai.

Tetap berikan makan dan minum

Anggapan bahwa perut mesti diistirahatkan alias puasa selama diare ternyata kurang tepat.

Makanan yang disarankan untuk dikonsumsi adalah nasi, kentang, roti, gandum, daging tanpa lemak dan yoghurt. Hindari makanan berlemak tinggi, karena lebih sulit diserap dan bisa bikin keluhan semakin buruk.

Untuk minuman, sebaiknya fokus saja pada ASI, susu sapi, air putih dan oralit. Meski sama-sama cairan, jangan berikan teh, sports drink, apa lagi soda. Sebab, minuman-minuman ‘jahat’ tersebut tinggi kandungan gula dan memiliki kadar mineral yang tidak cocok dengan kondisi diare.

Berikan sirop atau tablet zink selama 10 hari berturut-turut

Zink merupakan salah satu elemen penting dalam penyembuhan diare. Pemberian sirop atau tablet zink selama 10 hari berturut-turut terbukti dapat memperpendek durasi diare dan mencegah kekambuhanya.

Zink diberikan satu kali sehari dengan dosis 10 miligram pada bayi di bawah enam bulan dan 20 miligram apabila usianya telah menginjak enam bulan atau lebih.

Jangan berikan antibiotik atau obat diare tanpa anjuran dokter

Banyak obat diare yang dapat dibeli secara bebas. Namun, sebaiknya, jangan berikan obat tersebut sebelum Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Hal yang ditakutkan, obat tersebut tidak cocok dengan kondisi pencernaan si Kecil dan justru bikin kondisi makin buruk. 

Hal yang sama berlaku untuk antibiotik. Obat jenis ini tidak boleh diberikan di luar pengawasan dokter apapun alasannya. Mengonsumsi antibiotik sembarangan atau tanpa anjuran dokter, akan membuat si Kecil mengalami resistensi antibiotik. Jika ingin memberikan obat, sekalian saja Anda memeriksakan anak diare ke dokter. 


Tips Mencegah Diare Pada Anak

Gemar Biskuit dan Cokelat, Bagaimana Cegah Gigi Anak Rusak?
Ilustrasi anak makan | (Foto: goenglishmagazine.es)

1. Makanan yang digoreng. Rendahnya kadar serat dan tingginya kadar lemak membuat makanan yang digoreng sulit untuk dicerna.

2. Produk susu, seperti susu dan mentega.

3. Bagi beberapa anak, buah jeruk yang kaya akan serat dapat menyebabkan sakit perut bahkan diare.

4. Makan jeruk yang terlalu banyak juga akan memicu diare, karena buah tersebut mengandung kadar asam yang tinggi.

5. Mengunyah terlalu banyak permen karet bebas gula yang mengandung sorbitol.

6. Kacang-kacangan mengandung gula yang sulit dicerna sehingga dapat menyebabkan kram.

7. Tubuh manusia tidak memiliki enzim untuk memecah zat gula tersebut. Solusinya, rendamlah kacang kering di dalam air selama empat jam.

8. Kubis, brokoli, dan sayuran lainnya. Kandungan serat yang tinggi membuat mereka sulit untuk dicerna jika dimakan secara berlebihan.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya