Liputan6.com, Jakarta Cara menangani asma pada anak perlu kamu terapkan agar penyakit tersebut tak sering kambuh. Asma merupakan penyakit yang bisa tiba-tiba kambuh dan membuat panik orang tua. Tentunya kamu perlu mengenali faktor pemicu dan gejalanya terlebih dahulu.
Baca Juga
Advertisement
Beberapa faktor pemicu asma seperti debu, bulu binatang, dan udara dingin tentunya harus dijauhkan dari anak. Biasanya anak yang terkena asma mengalami gejala sering batuk saat terkena infeksi virus yang terjadi saat anak tidur, atau dipicu oleh olahraga dan udara dingin. Asma juga bisa ditandai dengan suara napas berbunyi saat mengembuskan napas dan sesak napas atau bicara tersengal-sengal.
Cara menangani asma pada anak dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya. Hal ini bisa dilakukan di rumah sebagai pertolongan pertama. Selain itu, menghindari faktor pemicu ini tentunya juga bisa dilakukan untuk mencegah asma kambuh.
Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (27/11/2020) tentang cara menangani asma pada anak.
Cara Menangani Asma pada Anak di Rumah
Jaga Suhu Udara Agar Tidak Terlalu Dingin
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, cara menangani asma pada anak bisa dilakukan dengan menghindari faktor pemicunya, salah satunya udara dingin. Jaga suhu kamar anak agar tidak terlalu dingin jika asma biasanya diperburuk oleh udara dingin dan kering. Setelah itu, bersihkan kamar secara teratur setidaknya sekali seminggu untuk menghilangkan debu dan alergen pencetus asma.
Menghindari Debu
Menghindari debu merupakan salah satu cara menangani asma pada anak di rumah. Kamar dan ruangan yang banyak debu merupakan salah satu faktor pemicu asma dan dapat memperburuk gejala asma di malam hari.
Oleh karena itu, kamu bisa melakukan beberapa penanganan seperti membalut bantal dan kasur dengan penutup tahan debu atau rutin mengganti tirai jendela. Pertimbangkan juga untuk mengganti karpet dan memasang alas lantai yang mudah dibersihkan saja, terutama di kamar anak.
Advertisement
Cara Menangani Asma pada Anak di Rumah
Jauhkan dari Bulu Hewan Peliharaan
Jika asma pada anak disebabkan oleh bulu hewan peliharaan, sebaiknya kamu tidak memiliki hewan peliharaan yang berbulu. Kalaupun terlanjur memelihara hewan berbulu, rawat dengan baik untuk mengurangi jumlah bulu yang bertebaran. Jauhkan pula hewan peliharaan dari kamar anak. Alergi bulu hewan peliharaan menjadi salah satu faktor pemicu asma pada anak yang harus dihindari.
Pertahankan Kebersihan Udara dalam Rumah
Cara menangani asma pada anak selanjutnya adalah dengan mempertahankan kebersihan udara. Jika kamu tinggal di daerah beriklim lembap, bicarakan dengan dokter anak tentang penggunaan dehumidifier untuk menjaga udara tetap kering.
Mintalah teknisi pendingin udara untuk memeriksa sistem AC secara rutin. Pertimbangkan juga untuk memasang filter partikel kecil di sistem ventilasi.
Cara Menangani Asma pada Anak di Rumah
Arahkan Anak pada Posisi Duduk saat Kambuh
Saat serangan terjadi, pertolongan pertama pada anak asma adalah dengan mengarahkannya dalam posisi duduk. Hindari posisi berbaring yang lebih menyulitkan dalam bernapas. Selain itu, kamu tidak boleh panik. Sebaliknya, tenangkan anak dengan tujuan memperlambat pernapasannya supaya tidak kelelahan.
Mengajarkan Kebiasaan Hidup Sehat pada Anak
Mengajarkan kebiasaan hidup sehat juga bisa mengurangi kambuhnya asma pada anak. Mengajarkan anak tentang mencuci tangan dan kebiasaan hidup sehat lainnya untuk meminimalkan terjadinya pilek.
Selalu sediakan inhaler di tas, dan bekali anak dengan inhaler saat di sekolah atau saat beraktivitas di luar rumah. Pada anak yang lebih besar, ajarkan anak untuk menggunakan inhaler pada saat terjadi serangan asma.
Segera Gunakan Obat Sesuai Instruksi Dokter
Setelah membuat anak tenang dan memosisikan tubuh dengan baik, segera berikan obat serangan asma sesuai petunjuk dokter. Tunggulah 5 - 10 menit. Apabila gejala menghilang, anak dapat beraktivitas lagi.
Namun, jika kondisi tidak lekas membaik, segeralah bawa anak ke fasilitas kesehatan terdekat. Tetap pakai obat pereda asma beberapa menit sekali sesuai petunjuk dokter, hingga bantuan datang dan anak sudah ditangani oleh tenaga medis.
Advertisement