6 Penyebab Mata Berair pada Bayi dan Cara Mengatasinya yang Tepat

Penyebab mata berair pada bayi bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor.

oleh Husnul Abdi diperbarui 28 Jun 2023, 15:40 WIB
Diterbitkan 28 Jun 2023, 15:40 WIB
bayi
ilustrasi bayi/copyright Pexels/Bryan Schneider

Liputan6.com, Jakarta Penyebab mata berair pada bayi bisa dipengaruhi oleh berbagai macam faktor. Mata berair dapat terjadi ketika kelenjar yang memproduksi minyak tidak bekerja seperti yang seharusnya. Hal ini membuat air mata cepat menguap dan menjadikannya lebih cepat mengering.

Ketika mengedip, kelenjar pada kelopak mata akan memproduksi sedikit air mata untuk melembapkan indera penglihatan kamu. Biasanya produksi air mata menjadi lebih banyak ketika menguap, tertawa terbahak-bahak, atau menangis. Tapi, terkadang ada orang yang mengalami mata berair secara terus-menerus, termasuk pada bayi.

Penyebab mata berair pada bayi perlu dikenali agar dapat ditangani dengan tepat.  Apalagi, saluran air mata bayi belum berkembang secara sempurna. Beberapa keluhan dan gejala yang bisa muncul adalah mata merah, bengkak, dan keluarnya cairan kental dari sudut mata.

Berikut Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Jumat (1/1/2020) tentang penyebab mata berair pada bayi.

Penyebab Mata Berair pada Bayi

Ilustrasi bayi menangis (Pixabay)
Ilustrasi bayi menangis (Pixabay)

Saluran Air Mata Tersumbat 

Bayi mungkin mengalami penyumbatan saluran air mata yang menjadi penyebab mata berair pada bayi. Kondisi ini cukup umum terjadi pada bayi. Saluran air mata yang tersumbat terjadi ketika air mata tidak dapat bergerak dari sudut kelopak mata ke saluran yang melapisi hidung. 

Hal ini biasanya dipengaruhi oleh ujung membran saluran air mata tidak terbuka. Namun, biasanya kondisi ini akan sembuh dengan sendirinya. Beberapa penyebab saluran air mata tersumbat yaitu polip hidung, kista atau tumor, dan trauma pada mata (cedera). 

Flu 

Penyebab mata berair pada bayi juga bisa disebabkan karena gejala flu biasa. Apalagi, bayi lebih rentan terkena flu dibanding orang dewasa. Hal ini dikarenakan bayi belum memiliki sistem imunitas yang kuat untuk menangkal virus atau bakteri penyebab penyakit, dan lebih sering menyentuh wajahnya. 

Sering menyentuh wajah bisa menyebabkan bakteri pindah ke wajah. Pada akhirnya, bayi bisa mudah mengalami flu. 

Mata Kering

Ketika mata bayi kering, tubuhnya akan merangsang produksi air mata secara berlebihan sehingga menjadi penyebab mata berair pada bayi. Hal ini biasanya dipengaruhi oleh faktor cuaca dan lingkungan seperti angin, asap, atau cahaya yang terlalu terang.

Penyebab Mata Berair pada Bayi

Ilustrasi Bayi
Ilustrasi bayi. (Bola.com/Pixabay)

Alergi 

Alergi juga bisa menjadi penyebab mata berair pada bayi. Contohnya saja alergi terhadap debu, kotoran, atau bulu yang ada di sekitar rumah. Selain menyebabkan mata jadi berair, alergi juga bisa membuat anak merasa tidak nyaman dan menimbulkan gejala lainnya, seperti pilek, hidung gatal, bersin, dan hidung tersumbat. 

Iritasi 

Iritasi terhadap bahan kimia tertentu juga bisa menjadi penyebab mata berair pada bayi. Misalnya, mata bayi kemasukan debu atau cairan semprotan ruangan. Selain menyebabkan mata berair, iritasi juga membuat mata bayi gatal, bengkak, dan rewel kesakitan. 

Infeksi 

Salah satu infeksi pada mata yang sering dialami banyak orang termasuk bayi adalah konjungtivitis. Kondisi ini bisa terjadi ketika ada infeksi virus atau bakteri masuk ke mata dan menyebabkan mata jadi berwarna merah, berair, bengkak, dan nyeri. Bayi rentan mengalami kondisi penyebab mata berair pada bayi ini.

Cara Mengatasi Mata Berair pada Bayi

nama bayi
ilustrasi ibu dan anak/copyright rawpixel

Kondisi mata berair pada bayi bisa sembuh dengan sendirinya seiring berjalannya waktu. Salah satu penanganan yang bisa kamu lakukan di rumah adalah dengan melakukan pijatan lembut di kedua sisi batang hidung bayi ke arah bawah menuju sudut hidung. Pijatan ini bisa dilakukan 5-10 kali sehari.

Tapi, jika mata berair disebabkan karena infeksi, iritasi, dan alergi yang menyebabkan mata bengkak dan merah, maka butuh penanganan dokter. Saluran air mata yang tersumbat terkadang dapat terinfeksi dan mungkin memerlukan antibiotik atas rekomendasi dokter untuk mengobatinya. 

Jika penyumbatan saluran air mata tidak sembuh dengan sendirinya, maka bayi butuh perawatan medis yang lebih baik. Untuk mata berair yang disebabkan oleh infeksi konjungtivitis, kondisi ini harus dikonsultasikan terlebih dahulu kepada dokter. Biasanya, dokter akan memberikan antibiotik berupa tetes mata, obat topikal, atau lainnya.

Jadi, jika bayi mengalami gejala mata berair disertai bengkak, mengeluarkan kotoran dalam jumlah banyak, warna memerah, dan ada gatal atau nyeri, kamu harus segera memeriksakannya ke dokter agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya