Liputan6.com, Jakarta Pengertian syair adalah bagian dari karya sastra lama yang memiliki nilai tinggi. Syair termasuk jenis puisi klasik yang berasal dari Timur Tengah. Pengertian syair mengekspresikan pengalaman, ide, atau emosi dalam gaya yang lebih klasik dan imajinatif.
Memahami pengertian syair penting bagi kamu yang sedang mempelajari sastra. Pengertian syair pada dasarnya mirip dengan puisi. Isi syair bisa berupa ajaran agama, peristiwa sejarah, hingga kisah romantis.
Pengertian syair adalah bentuk sastra yang menggunakan kualitas bahasa yang estetis dan seringkali berirama. Pengertian syair memiliki sejarah panjang yang berkembang di dunia. Berikut pengertian syair, dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis(5/08/2021).
Advertisement
Pengertian syair
Syair adalah puisi lama yang dipakai untuk melukiskan hal-hal yang panjang contohnya tentang sebuah cerita, nasihat, agama, cinta, dan sebagainya. Oleh sebab itu, bait-bait dalam syair sangat banyak. Syair merupakan puisi yang berlarik empat tiap bait dan bersajak a a a a yang mengisahkan suatu hal.
Pengertian syair memiliki ciri dan unsur yang membedakannya dengan karya sastra lainnya. Syair adalah karya sastra yang sangat puitis, sarat makna, dan memuat nilai-nilai kuat. Syair sebagai hasil karya sastra lama berisi cerita yang disusun dalam bentuk rangkaian bait-bait yang terikat oleh jumlah baris dan sajak, maka syair tergolong pula kepada bentuk puisi naratif.
Advertisement
Asal usul syair
Istilah Syair berasal dari bahasa Arab yakni Syi’ir atau Syu’ur yang berarti perasaan menyadari. Kemudian kata Syu’ur berkembang menjadi Syi’ru yang berarti puisi dalam pengetahuan umum. Syair merupakan bentuk puisi klasik yang terbentuk dari pengaruh kebudayaan Arab.
Di Indonesia, syair dibawa oleh orang persia bersama dengan masuknya ajaran Islam. Dalam perkembangannya di Asia Tenggara, syair tersebut mengalami perubahan dan modifikasi sehingga menjadi khas melayu, tidak lagi mengacu pada tradisi sastra syair di negeri arab.
Syair dikenal berdasarkan ajaran tasawuf yang berkembang di Nusantara. Syair berbahasa Arab yang tercatat paling tua di Nusantara adalah catatan di batu nisan Sultan Malik al-Shaleh di Pasee, Aceh, tertanggal 1297 M (696/97 MI). Sedangkan syair berbahasa Melayu yang tertua adalah syair pada prasasti Minye Tujoh, Aceh, tertulis tahun 1380 M (781/82 AH).
Kriteria syair
Bahasa
Bahasa yang sering digunakan dalam syair adalah bahasa Melayu. Ini karena syair tergolong sebagai puisi lama. Bahasa Indonesia/bahasa melayu yang digunakan dalam syair haruslah indah dan membuat hati tenang dan bisa berupa bahasa kiasan.
Gagasan
Di dalam syair, gagasan berperan sebagai salah satu unsur batin penulisnya. Gagasan dalam sastra dianggap sebagai fakta atau sebuah kebenaran. Penamaan ini dilandasi oleh penggunaan gagasan yang benar-benar pernah terjadi dan harus diterima sebagai kenyataan.
Keseimbangan
Keseimbangan di dalam syair berbentuk pengulangan bunyi yang sama pada setiap akhir bait pada keseluruhan syair. Bentuk kesimbangan di dalam syair yaitu pola irama atau musikalisasi.
Sajak
Sajak merupakan kata akhir dari sebuah bait syair. Bait syair termasuk huruf-huruf hidup (berharakat) dan termasuk pula huruf hidup sebelum sukun pertama.
Imajinasi
Dalam syair yang dimaksud dengan imajinasi adalah daya khayal yang dikembangkan dari kenyataan dan pengalaman. Pembentukan imajinasi tidak serupa dengan kenyataan yang sesungguhnya. Penciptaan imajinasi didasarkan pada intuisi penulis yang mengacu pada perasaan pribadinya.
Advertisement
Unsur syair
Unsur intrinsik
1. Tema: merupakan ide pokok yang ingin penyair sampaikan melalui syairnya kepada para pembaca.
2. Perasaan: sesuatu yang ingin penyair utarakan/ungkapan yang berupa ciri khasnya, cara pandang, karakter dan lain sebagainya.
3. Nada: suatu intonasi atau juga penekanan dalam isi syair yang dapat berupa mengejek, menasehati, bergurau, bergembira,mengkritik, bernelas kasihan serta sebagainya.
4. Amanat: merupakan suatu pesan atau nasehat yang ingin penyair sampaikan kepada tiap-tiap pembaca.
Unsur ekstrinsik
- Latar belakang kehidupan penyairnya
- Pendidikan penyair
- Latar belakang budaya dan sosial
- Adat atau juga kebiasaan masyarakat setempat
Ciri-ciri syair
- Terdiri dari 4 baris: Syair bisa teridiri dari beberapa bait. Namun, di tiap baitnya, syair harus terdiri dari 4 baris.
- Tiap baris terdiri dari 4-6 kata
- Tiap baris terdiri atas 8-12 suku kata. Suku kata adalah jumlah gabungan 1 atau lebih huruf konsonan dan 1 huruf vokal.
- Semua baris adalah isi. Berbeda dengan pantun yang memiliki sampiran di dua awal barinya, syair hanya terdiri dari isi dalam 4 barisnya. Ciri-ciri syair inilah yang membedakannya dengan pantun dan puisi lama lainnya. Tiap baris dalam syair biasanya menyampaikan cerita atau pesan.
- Memiliki rima akhir a-a-a-a. Ciri-ciri syair lainnya adalah memiliki rima atau akhiran a-a-a-a tiap barisnya. Ini berbeda dengan ciri pantun yang memiliki rima a-b-a-b.
- Berisi cerita atau pesan: Syair biasanya berisi tentang sebuah cerita atau kisah yang mengandung unsur mitos, sejarah, agama/filsafat, ataupun rekaan belaka. Syair juga bisa berisi petuah atau nasihat bijak.
Advertisement
Jenis-jenis syair
Syair Panji
Syair panji merupakan Syair pelipur lara. Syair ini biasanya bertema kisah pengembaraan dan peperangan. selain itu dalam Syair panji pun terdapat unsur kisah percintaan.
Syair Romantis
Syair Romantis berisi tentang percintaan yang biasanya terdapat pada cerita alipur laram hikayat, maupun cerita rakyat.
Syair Kiasan
Syair kiasan menyampaikan pesan dalam bentuk kiasan. Syair ini disebut juga syair binatang dan bunga-bungaan. Isinya merupakan sindirian atau kiasan terhadap suatu peristiwa.
Syair Sejarah
Syair Sejarah adalah syair yang berdasarkan peristiwa sejarah. Sebagian besar syair sejarah berisi tentang peperangan.
Syair Agama
Syair Agama merupakan syair terpenting. Syair agama dibagi menjadi empat yaitu: syair sufi, syair tentang ajaran Islam, syair riwayat cerita nabi, dan syair nasihat.