Liputan6.com, Jakarta Pengertian bunyi adalah getaran di udara. Secara luas, pengertian bunyi adalah gelombang longitudinal yang ditimbulkan oleh getaran dari suatu sumber bunyi dan merambat melalui media atau penghantar lainnya.
Baca Juga
Secara sederhananya, bunyi adalah suatu gelombang yang dihasilkan oleh benda yang bergetar. Jadi, bunyi berasal dari gelombang yang dihasilkan. Sumber bunyi yang berada semakin jauh akan menghasilkan suara yang semakin lemah. Sedangkan, kuat lemahnya bunyi akan ditentukan oleh amplitudo, serta tinggi rendah nada bunyi yang ditentukan oleh frekuensi.
Advertisement
Dalam ilmu fisika, frekuensi bunyi adalah jumlah gelombang bunyi yang diterima oleh telinga setiap detik dengan satuan Herz (Hz). Frekuensi bunyi yang dapat didengar oleh telinga manusia berkisar dari 16-20.000 Hz.
Berikut ini ulasan mengenai proses terjadinya bunyi, beserta sifat dan jenis-jenisnya yang telah dirangkum oleh Liputan6.com dari berbagai sumber, Kamis (10/2/2022).
Proses Terjadinya Bunyi
Proses terjadinya bunyi harus memenuhi tiga syarat, yakni sumber bunyi, medium penghantar, dan pendengar. Apabila salah satu syarat tersebut tidak terpenuhi, bunyi tidak akan timbul. Bunyi berasal dari benda yang bergetar. Misalnya, pita suara manusia, harmonika yang ditiup, gendang yang ditabuh, gitar yang dipetik, dan lainnya.
Getaran tersebut akan menimbulkan gelombang bunyi di udara. Semakin kuat benda bergetar, semakin kuat pula bunyi yang ditimbulkan. Sebaliknya, semakin lemah benda bergetar, maka semakin lemah bunyi yang ditimbulkan oleh benda tersebut.
Bunyi yang ada di udara ditangkap oleh daun telinga. Kemudian, bunyi ini masuk ke liang telinga dan mengenai gendang telinga hingga bergetar. Getaran tersebut diteruskan ke tulang martil, tulang landasan, tulang sanggurdi dan bergerak menuju rumah siput. Getaran ini membuat rumah siput bergetar dan sel rambut melengkung. Selanjutnya, saraf auditori mengirim sinyal ke otak. Lalu, otak menerjemahkan sinyal tersebut sebagai bunyi.
Advertisement
Syarat Terjadinya Bunyi
Seperti dijelaskan sebelumnya, bunyi hanya bisa terjadi jika memenuhi beberapa syarat. Berikut adalah penjelasan lengkapnya:
1. Sumber Bunyi
Syarat terjadinya bunyi yang pertama, yakni adanya sumber bunyi. Dalam hal ini, bunyi akan sampai pada pendengar dengan cara merambat melalui media perantara.
2. Media Penghantar
Media penghantar bunyi dapat berupa udara, zat cair, hingga benda padat. Bunyi yang merambat lewat benda padat dan zat cair akan terdengar lebih jelas jika dibandingkan dengan bunyi yang merambat lewat udara. Udara memegang peranan penting dalam keberadaan bunyi. Manusia dapat berkomunikasi dengan mudah di bumi lantaran ada udara. Sementara itu di luar angkasa, komunikasi sulit dilakukan karena tidak ada udara. Di sisi lain, bunyi yang merambat melalui benda cair bisa diketahui dari suara lumba-lumba yang tertangkap radar kapal selam. Sedangkan, bunyi yang merambat lewat benda padat bisa diketahui dari suara kereta api dari jarak jauh yang terdengar saat telinga ditempelkan di rel kereta api.
3. Pendengar
Terakhir, syarat bunyi adalah pendengar. Dalam hal ini, keberadaan pendengar atau orang lain dibutuhkan untuk mendengarkan bunyi.
Sifat-Sifat Bunyi
Ternyata bunyi itu memiliki sifat-sifat tertentu. Berikut ini beberapa sifat bunyi adalah:
1. Bunyi dapat dipantulkan
Pantulan bunyi terjadi ketika bunyi mengenai suatu penghalang sehingga dapat terjadi gema ataupun gaung. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar jelas. Contoh gema, ketika kita berteriak di pinggir tebing nanti akan terdengar dengan jelas. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar kurang jelas. Contoh gaung, kita berteriak di dalam goa atau di dalam sebuah ruangan. Biasanya kita akan mendengar suara-suara tidak jelas.
2. Bunyi merambat memerlukan medium
Perambatan bunyi dapat terjadi lewat medium, baik padat cair atau gas. Namun bunyi tidak dapat merambat di ruang hampa, karena tidak ada medium di ruang hampa.
3. Bunyi dapat dibiaskan
Pasti anda pernah mendengar suara petir. Jika didengarkan lebih seksama suara petir di malam hari lebih keras daripada siang hari. Pada siang hari udara di permukaan lebih panas dibandingkan di malam hari. Akibatnya kerapatan udara di siang hari jadi lebih renggang dibandingkan pada malam hari. Perbedaan kerapatan udara inilah yang menyebabkan bunyi dapat dibiaskan.
Advertisement
Jenis-jenis Bunyi
Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis. Berikut jenis-jenis bunyi adalah:
1. Audiosonik
Audiosonik merupakan jenis bunyi yang dapat didengar oleh manusia. Jumlah getaran bunyi audiosonik berkisar antara 20 hingga 20.000 getaran per detik.
2. Infrasonik
Infrasonik adalah bunyi yang sangat lemah. Jumlah getarannya kurang dari 30 getaran per detik. Oleh karena itu, manusia tidak dapat mendengarkannya. Bunyi infrasonik hanya didengar oleh hewan tertentu seperti anjing, angsa, dan jangkrik.
3. Ultrasonik
Ultrasonik merupakan bunyi yang sangat kuat. Jumlah getarannya lebih dari 20.000 getaran per detik. Seperti bunyi infrasonik, bunyi ultrasonik juga tidak dapat didengar manusia. Hewan yang bisa mendengarnya, yakni lumba-lumba dan kelelawar.