Cara Menurunkan Demam dan Meredakan Batuk pada Omicron

Demam, batuk atau sakit tenggorokan, dan pilek adalah gejala Omicron paling sering terjadi.

oleh Laudia Tysara diperbarui 30 Jun 2023, 04:30 WIB
Diterbitkan 30 Jun 2023, 04:30 WIB
Ilustrasi varian COVID-19, omicron
Ilustrasi varian COVID-19, omicron. (PHoto by brgfx on Freepik)

Liputan6.com, Jakarta Jumlah pasien rawat inap varian baru virus Corona COVID-19, Omicron sesuai data awal dilaporkan Badan Keamanan Kesehatan Inggris (UKHSA) 50-70 persen lebih rendah daripada Delta.

Kemudian Kementerian Kesehatan RI memberikan imbauan kepada pasien positif Omicron bergejala ringan dan tanpa gejala untuk melakukan isolasi mandiri di rumah merujuk pada SE Menkes Nomor HK.02.01/MENKES/18/2022 yang disahkan pada 17 Januari 2022.

Melansir dari Time, pada Senin (21/2/2022) sejumlah otoritas kesehatan telah menekankan beberapa tanda khas atau gejala paling sering muncul dari varian Omicron, yaitu batuk dan demam. Maka memahami cara menurunkan demam dan meredakan batuk pada pasien Omicron selama isolasi mandiri ini penting.

“Masih banyak yang harus dipelajari, tapi inilah yang kita ketahui sejauh ini tentang gejala Omicron,” dipaparkan.

Hal yang sama diungkap Juru Bicara Vaksinasi COVID-19, Siti Nadia Tarmizi dalam keterangan resminya, pada 14 Januari 2022 lalu bahwa gejala Omicron paling sering muncul di Indonesia seperti demam, batuk, dan pilek tersebut, tidak ada perbedaannya dengan transmisi luar negeri.  

Memberi solusi dari kedua gejala Omicron paling sering muncul, Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD membagikan cara menurunkan demam dan meredakan batuk pada Omicron melalui akun Instagram resminya di @dokterdecsa, mengutip dari Mayoclinic dan Medscape.

Bagaimana? Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang cara menurunkan demam dan meredakan batuk pada Omicron, Senin (21/2/2022).

Cara Menurunkan Demam pada Omicron

Ilustrasi demam | Polina Tankilevitch dari Pexels
Ilustrasi demam | Polina Tankilevitch dari Pexels

Demam adalah gejala Omicron yang paling sering dialami oleh pasien di Indonesia selain gejala penyerta seperti batuk atau sakit tenggorokan dan pilek.

Jubir Siti Nadia Tarmizi menjelaskan ketiga gejala Omicron tersebut, tidak ada perbedaannya dengan transmisi luar negeri. Bagaimana cara menurunkan demam pada Omicron tersebut?

Dokter Spesialis Penyakit Dalam, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD membagikan cara menurunkan demam pada Omicron melalui akun Instagram resminya di @dokterdecsa, mengutip dari Mayoclinic dan Medscape.

1. Cukupkan Waktu Tidur

Cara menurunkan demam pada Omicron harus dengan mencukupkan waktu tidur, pastikan menggunakan pakaian yang nyaman. Tidur yang cukup, minimal dilakukan selama 8 jam.

“Mengurangi aktivitas dan istirahat adalah kunci agar tubuh dapat fokus untuk mengeliminasi sumber penyebab demam,” ujarnya.

Mengenakan baju yang nyaman selama masa pemulihan demam karena Omicron adalah kunci tubuh bisa mengeluarkan suhu panas secara optimal.

2. Cukup Minum Air Putih

Mencukupkan konsumsi air putih adalah cara menurunkan demam pada Omicron. Seseorang yang sedang mengalami demam hebat akan kehilangan banyak cairan, maka dari itu harus diganti dengan mengonsumsi air putih lebih banyak.

“Jumlahnya sudah tentu antara 8-10 gelas per hari. Jika demam lebih tinggi bisa ditambah 1-2 gelas lagi,” dijelaskan.

Air putih dipilih sebagai cara menurunkan demam pada Omicron karena dinilai paling baik. Pastikan memonitor kecukupan air putih saat demam dengan melihat dari warna urinnya.

“Klo masih kuning masih kurang minum, klo uda jernih cukup,” tambahnya.

3. Kompres dengan Air Suhu Normal

Cara menurunkan demam pada Omicron selanjutnya, mengompres kepala dengan air yang suhunya normal. Menurunkan demam dengan kompres air panas dan dingin es tidak direkomendasikan.

“Jadi jangan malah dikompres air hangat atau panas ya, logikanya tubuh ini mengeluarkan suhu panas, jika ditambah kompres panas maka bisa jadi makin panas,” ujarnya.

4. Bantu Obat Demam

Jangan ragu untuk mengonsumsi obat sebagai cara menurunkan demam pada Omicron. Konsumsi obat demam bisa dilakukan apabila kondisi demam tidak segera membaik setelah melakukan tiga cara menurunkan demam pada Omicron yang sudah dijelaskan.

“Jika demam tidak segera membaik temen-temen boleh membeli dan mengonsumsi obat demam sesuai aturan yang ada di kemasan,” katanya.

Dicontohkan, mengonsumsi paracetamol 500mg 3x1 untuk orang dewasa. Namun, saat kondisi demam pada Omicron tidak juga reda setelah mengonsumsi obat demam, maka sangat dirasakan untuk segera mengonsultasikannya ke dokter.

Cara Meredakan Batuk pada Omicron

Ilustrasi Batuk.
Ilustrasi Batuk. Photo by Towfiqu Barbuiya on Unsplash

Gejala Omicron di Indonesia yang paling sering muncul selain demam dan flu adalah sakit tenggorokan atau batuk. Hal ini diungkap dalam data hasil penelitian ZOE COVID Study melansir Time, ada lima gejala paling umum dari Omicron salah satunya sakit tenggorokan atau batuk.

“Data ZOE menunjukkan bahwa lima gejala paling umum yang terkait dengan Omicron adalah pilek, sakit kepala, kelelahan, bersin, dan sakit tenggorokan,” dijelaskan.

Bagaimana cara meredakan batuk pada Omicron tersebut?

Selain membagikan cara menurunkan demam pada Omicron, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD juga membagikan cara meredakan batuk pada Omicron melalui akun Instagram resminya di @dokterdecsa, mengutip dari Mayoclinic dan Medscape.

1. Minum Air Putih

Cara meredakan batuk pada Omicron pertama, mulailah dengan mengonsumsi banyak air putih. Direkomendasikan untuk mencukupi konsumsi air putih minimal 8-10 gelas setiap harinya.

Kondisi batuk, umumnya berhubungan dengan adanya iritasi pada saluran pernapasan dan tenggorokan, maka tubuh berusaha mengeluarkannya dengan batuk.

“Tahukah Anda bahwa saat kita minum air putih itu akan membuat lembap tenggorokan dan mengenverkan dahak agar dapat dibatukkan keluar,” dijelaskan.

Apabila tidak mencukupkan konsumsi air putih, kondisi batuk akan semakin terasa menyakitkan karena tenggorokan akan kering disebabkan berkurangnya produksi lendir di tenggorokan berkurang.

2. Mengurangi Penggunaan AC

Tak bisa dipungkiri, penggunaan AC dapat membuat udara di sekitar menjadi lebih kering. Apabila udara AC terhirup oleh tenggorokan yang teriritasi, maka akan menjadi kering sehingga memperburuk kondisi batuk pasien Omicron.

Maka direkomendasikan untuk mengurangi penggunaan AC sebagai cara meredakan batuk pada Omicron karena hal ini dapat mengurangi frekuensi batuk.

“Pada beberapa orang yang sensitif, sebaiknya kurangi penggunaan AC dan mengganti dengan udara luar dengan membuka jendela kamar,” ujarnya.

3. Menggunakan Pelembap Udara (Air Humidifier)

Penggunaan AC dapat memperburuk kondisi batuk pasien Omicron. Sebaliknya, gunakan pelembap udara atau air humidifier sebagai cara meredakan batuk pada Omicron.

“Bagi yang memiliki pelembap udara atau air humidifier, temen-temen bisa memanfaatkan untuk membuat udara menjadi lembap (contohnya pada ruangan ber-AC),” dijelaskan.

Tujuan dari menggunakan pelembap udara adalah membatu saluran napas selalu lembab dan tidak kering. Tentu saja, cara meredakan batuk pada Omicron ini bisa mengurangi frekuensinya.

 4. Bantu dengan Obat Batuk

Jangan ragu mengonsumsi obat batuk sebagai cara meredakan batuk pada Omicron. Paling mudah dari memilih obat yang pas sesuai jenis batuk (seperti batuk kering, batuk berdahak, dan lain-lain) adalah mengonsultasikannya dengan dokter karena beberapa obat batuk juga membutuhkan resep dari dokter.

“Temen-teman bisa membeli obat batuk untuk menurunkan keluhan batuknya. Contoh obat batuk: OBH, Asetilsistein, codein, Ambroxol, dll,” dijelaskan.

5. Minum Hangat

Cara meredakan batuk pada Omicron selanjutnya, cobalah mengonsumsi minuman hangat. Mengonsumsi minuman hangat seperti teh atau wedang dapat membantu mengurangi keluhan batuk termasuk mengurangi frekuensinya.

6. Mencuci Hidung

Terakhir dari cara meredakan batuk pada Omicron adalah mencuci hidung. Ini cocok untuk seseorang dengan riwayat alergi tertentu.

“Pada orang yang dengan riwayat alergi, temen-temen bisa memanfaatkan cuci hidung untuk memperbaiki gejala batuk,” ujarnya.

Selain itu, cukupkan waktu istirahat dan pastikan melakukan diet dengan seimbang.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya