Dabbah Adalah Binatang Akhir Zaman, Ini 6 Ciri dan Tujuan Kemunculannya

Dabbah adalah sejenis hewan melata seperti reptil yang diyakini akan muncul menjelang Hari Kiamat.

oleh Laudia Tysara diperbarui 15 Jun 2023, 16:32 WIB
Diterbitkan 15 Jun 2023, 16:30 WIB
Semarak Ramadan di Masjid Agung Sanaa
Sejumlah pria membaca Al-Quran selama bulan Ramadan di Masjid Agung Sanaa, Yaman, Minggu (26/4/2020). Masjid Agung Sanaa merupakan salah satu masjid pertama yang dibangun atas perintah Nabi Muhammad SAW. (Mohammed HUWAIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Dabbah adalah hewan akhir zaman yang menurut penafsiran para ulama, termasuk sejenis hewan melata seperti reptil yang diyakini akan muncul menjelang Hari Kiamat. Hari itu merupakan saat di mana seluruh alam semesta beserta isinya akan mengalami kehancuran, dan manusia akan dimintai pertanggungjawaban atas perbuatan mereka selama hidup di dunia.

Secara bahasa, Dabbah Al-Ardh menjadi frasa yang menggambarkan binatang buas atau monster yang muncul dari perut bumi.

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

"Ada tiga hal yang jika keluar, maka tidak akan berguna lagi keimanan orang yang belum beriman sebelumnya atau belum mengusahakan kebaikan yang dilakukan dalam keimannya, terbitnya matahari dari barat, Dajjal, dan binatang bumi (dabbah)." (HR. Muslim)

Dalam sebuah penelitian yang berjudul Dabbah Al-Ardh dalam Al-Qur’an dan Relevansinya dengan Reptilia (2022) oleh Dery Andika Dirmi, disebutkan bahwa Dabbah Al-Ardh atau Dabbah adalah binatang melata yang akan muncul di kota Mekah dekat gunung Shafa. Keunikan dari Dabbah ini adalah kemampuannya untuk berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Hal ini menjadi salah satu karakteristik yang membedakan Dabbah dari hewan-hewan lainnya.

Tujuan kemunculan Dabbah adalah memberikan tanda pengenal kepada orang mukmin dan kafir, dengan menggunakan tongkat Musa dan cincin Sulaiman Alaihissallam. Peristiwa ini akan menyebabkan orang-orang yang sedang berkumpul merujuk satu sama lain dengan menyebut "Wahai, Mukmin!" atau "Wahai, Kafir!"

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang Dabbah, ciri-ciri, dan tujuan kemunculannya ke Bumi, Kamis (15/6/2023).

Binatang Akhir Zaman

Kudapan Es Loli Penyejuk Para Hewan di Kebun Binatang Roma
Seekor anjing laut makan dari es dengan ikan beku pada hari yang panas di Bioparco di Roma, Italia, Selasa (19/7/2022). Gelombang panas kembali menyerang sejumlah negara di Eropa, termasuk Italia dengan suhu diperkirakan akan mencapai lebih dari 40 derajat Celcius.lip (AP Photo/Andrew Medichini)

Kemunculan Dabbah adalah tanda-tanda Hari Kiamat. Dabbah diyakini akan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman. Tongkat Musa memiliki sejarah penting dalam agama Yahudi, di mana Musa menggunakannya untuk memperlihatkan keajaiban-keajaiban Tuhan kepada bangsa Israel. Sementara itu, cincin Sulaiman merupakan lambang kekuasaan yang diberikan oleh Allah kepada Nabi Sulaiman, yang memiliki kekuatan untuk mengendalikan jin dan hewan-hewan.

Dalam buku berjudul Tanda-tanda Kiamat (2007) oleh Shufiy, terdapat beberapa ciri khas dan karakteristik yang dimiliki oleh hewan Dabbah. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci dalam informasi yang diberikan, dapat disimpulkan bahwa Dabbah memiliki sifat-sifat yang sangat berbeda dengan hewan-hewan pada umumnya yang ada di bumi ini. Karakteristik tersebut berkaitan dengan kekuatan dan peran Dabbah dalam di hari kiamat.

۞ وَاِذَا وَقَعَ الْقَوْلُ عَلَيْهِمْ اَخْرَجْنَا لَهُمْ دَاۤبَّةً مِّنَ الْاَرْضِ تُكَلِّمُهُمْ اَنَّ النَّاسَ كَانُوْا بِاٰيٰتِنَا لَا يُوْقِنُوْنَ ࣖ82 

"Dan apabila perkataan (ketentuan masa kehancuran alam) telah berlaku atas mereka, Kami keluarkan makhluk bergerak yang bernyawa dari bumi yang akan mengatakan kepada mereka bahwa manusia dahulu tidak yakin kepada ayat-ayat Kami." (QS. an-Naml ayat 82)

Tujuan kemunculan Dabbah adalah memberikan tanda pengenal kepada orang mukmin dan kafir, dengan menggunakan tongkat Musa dan cincin Sulaiman Alaihissallam. Tanda tersebut berupa perubahan pada hidung seorang kafir yang terlihat karena adanya cincin, serta cahaya yang memancar dan wajah yang memutih pada seorang mukmin yang disebabkan oleh tongkat tersebut. Peristiwa ini akan menyebabkan orang-orang yang sedang berkumpul merujuk satu sama lain dengan menyebut "Wahai, Mukmin!" atau "Wahai, Kafir!"

"Seekor binatang akan keluar dengan membawa tongkat Musa dan cincin Sulaiman Alaihissallam, lalu dia akan memberikan tanda (cap sebagai tanda pengenal) kepada seorang kafir-Affan (salah seorang perawi hadis) berkata, 'Pada hidung seorang kafir-dengan cincin, dan menjadikan bercahaya serta memutihkan wajah seorang mukmin dengan tongkat sehingga orang-orang yang sedang berkumpul pada hidangan makanan akan saling menyeru, maka yang ini berkata, 'Wahai, Mukmin!' Sementara yang lain berkata, 'Wahai, Kafir!'" (HR. Imam Ahmad dan Tirmizi)

Perhatikan karakteristik atau ciri-ciri Dabbah sebagaimana diungkap Deri Andika dalam penelitannya. Ada 6 ciri-ciri Dabbah yang dijuluki sebagai binatang akhir zaman.

1. Binatang yang Hidup di Laut

Suasana Evakuasi Warga Pulau Sebuku di Perairan Selat Sunda
Gunung Anak Krakatau memuntahkan material vulkanik selama letusan seperti yang terlihat dari kapal Angkatan Laut Indonesia di perairan Selat Sunda (28/12). (AP Photo/Fauzy Chaniago)

Menurut Wahbah al-Zuhaili dalam Tafsir Al-Munir, Dabbah adalah memiliki makna sebagai makhluk hidup yang melata di bumi, khususnya binatang laut. Allah mengeluarkan binatang melata tersebut dari bumi untuk berbicara kepada manusia dan mengingatkan mereka bahwa sebagian besar manusia tidak mempercayai ayat-ayat Allah. Binatang melata ini diberi nama Jassasah.

2. Berbulu Halus dan Panjang Kakinya 60 Hasta

Hewan Dabbah tersebut memiliki bulu yang halus, memiliki kaki, dan memiliki panjang sekitar 60 hasta. Ciri-ciri ini memberikan gambaran fisik tentang bagaimana Dabbah terlihat. Selain itu, dalam pandangan Abdullah bin Ibnu Umar RA, Dabbah disebut sebagai al-Jasasah. Pendapat ini memberikan nama khusus untuk hewan tersebut dan menambahkan dimensi keidentikan dalam mengenali Dabbah di masa depan.

3. Memiliki Empat Kaki dan Bersayap

Dalam sebuah riwayat yang diterima dari Abu Hurairah, disebutkan Dabbah adalah hewan yang memiliki ciri-ciri panjang tubuh yang mencapai 60 hasta dan tingginya mencapai awan, sementara jarak antara kedua tanduknya setara dengan perjalanan satu farsakh. Dabbah juga memiliki dua bentuk, dengan empat kaki yang dilengkapi bulu panjang yang menyerupai burung, serta memiliki dua sayap. Ciri-ciri ini memberikan gambaran lebih jelas tentang dimensi fisik dan penampilan Dabbah yang dijelaskan dalam riwayat tersebut.

4. Kepala, Mata, Telinga, Tanduk, Dada, dan Warnanya Berbeda

Dalam riwayat dari Ibnu Juraij, bentuk fisik Dabbah adalah kepalanya menyerupai kepala banteng, matanya menyerupai mata babi, telinganya menyerupai telinga gajah, tanduknya menyerupai tanduk rusa, dadanya menyerupai dada singa, warnanya menyerupai warna harimau, kukunya menyerupai kuku sapi betina, ekornya menyerupai ekor domba, dan telapak kakinya menyerupai telapak unta.

5. Masuk Kategori Reptil

Dalam Surat An-Naml ayat 82, terdapat penjelasan mengenai karakteristik dan bentuk Dabbah yang akan muncul menjelang hari kiamat. Meskipun tidak ada bentuk yang konkret yang dapat dibuktikan, ayat tersebut memberikan gambaran Dabbah al-Ardh merupakan hewan melata atau reptil, yang berbeda dengan makhluk-makhluk normal pada umumnya.

Reptil merupakan kelompok hewan vertebrata berdarah dingin yang memiliki sisik sebagai penutup tubuh. Mereka adalah hewan melata. Tubuh reptil dilindungi oleh sisik yang terbentuk dari keratin, baik berbentuk rata maupun berduri. Sisik tersebut memiliki fungsi penting, yaitu mengatur sirkulasi air untuk mencegah dehidrasi ketika reptil berada jauh dari perairan.

Demikian, meskipun bentuk sebenarnya dari Dabbah belum dapat dipastikan, ayat tersebut menggambarkan bahwa Dabbah al-Ardh memiliki karakteristik yang mirip dengan reptil. Ini sejenis hewan melata yang memiliki tubuh tertutup oleh sisik sebagai perlindungan.

6. Memiliki Semua Warna

Dalam buku berjudul Tanda Kiamat Besar, Ibnu Abbas mengungkapkan Dabbah memiliki semua warna hewan yang ada dan mempunyai karakteristik yang mencakup karakter setiap umat. Salah satu karakteristiknya adalah kemampuannya berbicara dengan bahasa Arab yang fasih. Itu artinya, Dabbah dapat berkomunikasi dengan manusia menggunakan bahasa yang mereka pahami, seperti yang diterjemahkan oleh Mahir Ahmad Ash Syufiy.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya