10 Efek Samping Operasi Potong Lambung untuk Kurangi Berat Badan, Ini Biayanya

Efek samping operasi potong lambung pada setiap pasien berbeda.

oleh Laudia Tysara diperbarui 25 Jul 2023, 17:05 WIB
Diterbitkan 25 Jul 2023, 17:05 WIB
Bahaya Obesitas
Dua orang wanita melakuan kampanye yang mendukung gaya hidup sehat agar tak idap obesitas. Credits: pexels.com by Moe Magners

Liputan6.com, Jakarta - Operasi potong lambung atau bedah bariatrik adalah prosedur medis yang dilakukan untuk mengobati obesitas berat atau gangguan obesitas. Selain memberikan manfaat bagi pasien dalam menurunkan berat badan dan meningkatkan kondisi kesehatan secara keseluruhan, operasi potong lambung juga dapat menyebabkan efek samping jangka pendek dan panjang.

Mengutip Kementerian Kesehatan RI, menurut Dr. Errawan Wiradisuria, SpB-KBD, M.Kes., seorang ahli bedah saluran cerna di Mayapada Hospital Lebak Bulus, presiden Perhimpunan Bedah Endolaparoskopik Indonesia (PBEI), dan sekjen Ikatan Ahli Bedah Digestif Indonesia, bedah bariatrik atau operasi potong lambung masih merupakan prosedur yang jarang dilakukan di Indonesia karena jumlah orang dengan kelebihan berat badan (obesitas), terutama morbid obesitas (berat badan 200 kilogram lebih), di Indonesia masih terbilang sedikit.

Operasi bariatrik bukanlah metode yang murah dan tidak bisa dilakukan untuk semua orang. Biaya operasi potong lambung bervariasi di berbagai rumah sakit. Menurut laman resmi EMC Healthcare, kisaran harga operasi bariatrik adalah Rp49.999.000, yang mencakup kamar perawatan, tindakan bedah, dan obat-obatan.

Efek samping operasi potong lambung pada setiap pasien berbeda. Ditegaskan oleh Dr. Errawan, meskipun bedah bariatrik yang sama dilakukan pada dua orang berbeda, efek dan hasilnya dapat berbeda. Hal ini disebabkan karena tubuh memiliki kemampuan untuk beradaptasi dan merevitalisasi dirinya sendiri. Setelah menjalani operasi bedah bariatrik, kesuksesan dalam mencapai tujuan penurunan berat badan dan perbaikan kesehatan bergantung pada perubahan gaya hidup mereka, didukung oleh kesadaran dan kedisiplinan tinggi.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang efek samping operasi potong lambung yang dimaksudkan, Selasa (25/7/2023).

Efek Jangka Pendek

ilustrasi operasi
Dokter sedang melakukan prosedur operasi bagian menjahit. | pexels.com/@shvetsa

Melansir dari WebMD, ini efek samping operasi potong lambung jangka pendek yang perlu diketahui:

1. Pendarahan berlebih

Seperti pada setiap jenis operasi, risiko pendarahan selalu ada. Selama prosedur potong lambung atau bariatrik, dokter melakukan sayatan pada jaringan dan pembuluh darah. Pendarahan berlebih dapat terjadi selama operasi atau setelah operasi saat proses penyembuhan. Dokter dan tim medis akan berusaha untuk mengontrol pendarahan selama operasi dan memberikan perawatan lanjutan jika diperlukan.

2. Infeksi

Risiko infeksi meningkat setelah operasi karena sayatan pada kulit dan akses ke saluran pencernaan. Infeksi dapat terjadi di area operasi atau menyebar ke bagian lain tubuh. Infeksi pasca operasi memerlukan perawatan dengan antibiotik dan pengawasan medis yang cermat untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.

3. Pembekuan darah

Setelah operasi, pasien cenderung lebih rentan terhadap pembekuan darah. Ini disebabkan oleh berkurangnya aktivitas fisik selama masa pemulihan dan perubahan dalam sistem pembekuan darah pasca operasi. Pembekuan darah yang tidak terkontrol dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti emboli paru (penggumpalan darah di paru-paru), yang memerlukan perawatan medis segera.

4. Masalah paru-paru atau pernapasan

Setelah operasi potong lambung atau bariatrik, beberapa pasien dapat mengalami masalah pernapasan atau kesulitan bernapas. Hal ini dapat disebabkan oleh efek anestesi, perubahan dalam kapasitas paru-paru setelah operasi, atau komplikasi lainnya. Mobilisasi dini dan latihan pernapasan yang tepat dapat membantu mengurangi risiko masalah pernapasan.

5. Kebocoran di sistem pencernaan

Kebocoran adalah salah satu komplikasi serius yang bisa terjadi setelah operasi potong lambung atau bariatrik. Kebocoran terjadi ketika ada kegagalan penyembuhan pada sambungan (anastomosis) antara lambung yang tersisa dan usus setelah operasi. Ini menyebabkan cairan pencernaan bocor ke rongga perut, yang bisa menyebabkan peritonitis atau infeksi perut lainnya. Kebocoran harus segera diidentifikasi dan ditangani melalui prosedur bedah darurat.

 

Efek Jangka Panjang

Ilustrasi operasi
Dokter sedang melakukan prosedur operasi. (dok.unsplash)

Melansir dari Siloam Hospitals, ini efek samping operasi potong lambung jangka panjang yang perlu diketahui:

1. Gangguan penyerapan nutrisi

Operasi potong lambung mengubah anatomi sistem pencernaan dengan cara mengurangi ukuran lambung atau membuat saluran baru untuk makanan menghindari sebagian lambung dan usus halus. Hal ini dapat menyebabkan penurunan kemampuan tubuh untuk menyerap nutrisi tertentu, terutama vitamin dan mineral seperti vitamin B12, zat besi, kalsium, dan vitamin D.

Gangguan penyerapan nutrisi dapat menyebabkan masalah kesehatan jangka panjang, termasuk anemia, kekurangan vitamin, osteoporosis, dan masalah kesehatan lainnya. Untuk mengatasi hal ini, pasien biasanya disarankan untuk mengonsumsi suplemen vitamin dan mineral secara rutin dan mengikuti diet yang seimbang.

2. Kesulitan makan dan gejala pencernaan

Setelah operasi potong lambung, beberapa pasien mungkin mengalami kesulitan makan dan mengalami gejala pencernaan seperti mual, diare, berkeringat, pusing, dan lemas setelah makan. Hal ini bisa terjadi karena perubahan pada sistem pencernaan dan respons tubuh terhadap perubahan pola makan. Pasien harus mengikuti panduan diet dan makan secara perlahan untuk membantu mencegah gejala ini dan memastikan penyerapan nutrisi yang optimal.

3. Pembentukan batu empedu

Penurunan berat badan yang drastis dalam waktu cepat setelah operasi potong lambung dapat menyebabkan perubahan dalam metabolisme kolesterol dan menyebabkan pembentukan batu empedu. Batu empedu adalah kristal yang terbentuk di kantung empedu dan dapat menyebabkan gejala seperti nyeri perut atau bahkan menyumbat saluran empedu. Pengelolaan batu empedu dapat melibatkan perubahan pola makan atau kadang-kadang operasi untuk mengangkat kantung empedu.

4. Hernia

Hernia adalah kondisi ketika organ internal atau jaringan menonjol melalui celah atau area lemah pada dinding perut. Setelah operasi potong lambung, ada risiko terjadinya hernia pada bekas sayatan atau di area lain di sekitar operasi. Peningkatan tekanan intra-abdominal dan aktivitas fisik yang berat dapat meningkatkan risiko hernia. Jika hernia terjadi, mungkin memerlukan prosedur bedah tambahan untuk memperbaikinya.

5. Luka atau lubang di saluran cerna

Efek samping lain dari operasi potong lambung adalah kemungkinan terjadinya luka atau lubang di saluran cerna. Ini bisa terjadi akibat kerusakan pada dinding lambung atau usus selama prosedur. Jika luka atau lubang tidak diobati dengan tepat, dapat menyebabkan infeksi serius dan peritonitis.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya