Macam-Macam Puasa Wajib yang Tidak Boleh Ditinggalkan, Lengkap Niat dan Waktunya

Ada berbagai macam-macam puasa wajib yang perlu anda laksanakan, yakni puasa Ramadan, qaha, nazar, dan kifarat atau denda.

oleh Ayu Rifka Sitoresmi diperbarui 26 Jul 2023, 19:20 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2023, 19:20 WIB
Macam-Macam Puasa Wajib yang Tidak Boleh Ditinggalkan, Lengkap Niat dan Waktunya
Ilustrasi puasa, Ramadan, Islami. (Photo by Ahmed Aqtai: https://www.pexels.com/photo/photo-of-ramadan-light-on-top-of-table-2233416/)

Liputan6.com, Jakarta Macam-macam puasa wajib yang tidak boleh ditinggalkan penting untuk diketahui oleh setiap umat Muslim. Pasalnya, puasa merupakan salah satu amalan yang memberikan berbagai macam keutamaan bagi umat Islam. 

Puasa adalah menahan diri dari dua syahwat (yaitu perut dan kemaluan) serta dari segala yang memasuki tenggorokan yang dilakukan mulai dari terbit fajar kedua/shadiq hingga waktu berbuka puasa yaitu terbenamnya matahari kembali. Sementara puasa wajib adalah puasa yang harus dilakukan oleh semua umat Islam yang memenuhi syarat.

Ada berbagai macam-macam puasa wajib yang perlu anda laksanakan, yakni puasa Ramadan, qaha, nazar, dan kifarat atau denda. Macam-macam puasa wajib tersebut memiliki bacaan niat dan waktu pelaksanaan masing-masing.

Berikut Liputan6.com ulas mengenai macam-macam puasa wajib beserta bacaan niat dan waktu pelaksanaannya yang telah dirangkum dari berbagai sumber, Rabu (26/7/2023).

1. Puasa Ramadan

Macam-Macam Puasa Wajib yang Tidak Boleh Ditinggalkan, Lengkap Niat dan Waktunya
Ilustrasi Berpuasa Credit: pexels.com/Hint

Macam-macam puasa wajib yang pertama adalah puasa Ramadan. Puasa ini wajib dikerjakan oleh semua umat Muslim selama satu bulan penuh saat bulan Ramadan. Bahkan dalam surat Al-Baqarah ayat 183, Allah SWT memerintahkan umatNya untuk mengerjakan puasa Ramadan, yang artinya:

"Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah 183)

Puasa Ramadan ini merupakan puasa wajib yang hanya dikerjakan dalam kurun waktu satu tahun sekali. Hukum dari melaksanakan puasa Ramadhan adalah fardhu ain. Puasa Ramadhan menjadi rukun iman yang ketiga. Bulan Ramadhan menjadi bulan yang dipenuhi oleh keberkahan dan ampunan Allah SWT. 

Selain itu, dalam bulan Ramadhan juga terdapat malam yang mempunyai kemuliaan lebih dari seribu bulan sekalipun yakni Lailatul Qadar. Pada malam Lailatul Qadar kita sebagai umat muslim dianjurkan untuk beribadah dan memohon ampunan kepada-Nya supaya mendapatkan rahmat-Nya. 

  1. Bagi umat Muslim yang ingin mengerjakan puasa Ramadan, wajib mengetahui syaratnya adalah sebagai berikut:
  2. Mempunyai keyakinan Islam atau beragama Islam
  3. Telah melalui masa baligh atau telah mencapai umur dewasa
  4. Mempunyai akal
  5. Sehat jasmani dan rohani
  6. Bukan seorang musafir atau sedang melakukan perjalanan jauh
  7. Suci dari haid dan nifas
  8. Mampu atau kuat melaksanakan ibadah puasa Ramadhan

Sementara, untuk bacaan niatnya umat Muslim dapat dibaca saat  sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Niat doa puasa Ramadhan diucapkan sebelum fajar tiba. Beberapa hadist menjelaskan juga bahwa niat bisa diucapkan malam harinya sebelum sahur atau setelah sholat tarawih. Berikut bacaan niat puasa Ramadan, yakni:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانِ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu shauma ghodin 'an adaa'i fardhi syahri romadhoona hadihis-sanati lillahi ta'aalaa.

Artinya: “Aku berniat puasa esok hari untuk menunaikan fardhu di bulan Ramadhan tahun ini, karena Allah ta’ala.”

2. Puasa Qadha

Macam-Macam Puasa Wajib yang Tidak Boleh Ditinggalkan, Lengkap Niat dan Waktunya
Ilustrasi puasa. (Foto oleh Engin Akyurt dari Pexels)

Masih berkaitan dengan puasa Ramadan, macam-macam puasa wajib berikutnya adalah puasa Qadha. Kenapa berkaitan, yaitu karena puasa ini tujuannya untuk menggantikan jumlah puasa Ramadan yang tidak bisa dijalankan karena halangan, seperti sakit parah, bepergian jauh, atau menstruasi dan nifas di bulan Ramadan.

Seperti halnya melaksanakan ibadah puasa lainnya, puasa qadha diwali dengan membaca niat. Berikut ini bacaan niat puasa qadha Ramadan dalam bahasa Arab, Latin dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءِفَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ لِلهِ تَعَالَى

Arab Latin : Nawaitu shauma ghadin ‘an qadha’I fardhi syahri Ramadhana lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat untuk meng-qadha puasa Ramadhan esok hari karena Allah SWT.”

Seperti puasa Ramadan, puasa qadha dapat dilakukan setelah terbitnya fajar hingga terbenamnya matahari. Bagi umat muslim yang mengerjakan puasa qadha dianjurkan untuk melakukannya secara berurutan. Selain itu, seseorang harus melakukan puasa qadha sebanyak puasa Ramadan yang telah ditinggalkan. Namun apabila lupa jumlah puasa Ramadan yang ditinggalkan, maka umat muslim harus menjalankan puasa qadha dengan mengambil jumlah terbanyak hutang puasa.

Waktu pelaksanaan puasa qadha sendiri bisa dilaksanakan kapan saja asalkan di luar bulan Ramadan dan tidak di hari-hari yang diharamkan bagi seorang Muslim untuk berpuasa. Hari-hari yang dimaksud adalah Idulfitri (1 Syawal) dan Iduladha (10 Zulhijah). Usahakan untuk mengganti puasa Ramadan sebelum pelaksaan puasa Ramadan berikutnya.

3. Puasa Nazar

Macam-Macam Puasa Wajib yang Tidak Boleh Ditinggalkan, Lengkap Niat dan Waktunya
Ilustrasi puasa. (Photo created by 8photo on www.freepik.com)

Macam-macam puasa wajib yang berikutnya adalah puasa nazar. Puasa nazar dilaksanakan karena sebuah janji dalam kebaikan untuk melakukan puasa jika keinginannya tercapai. Nazar yang harus dilaksanakan ialah nazar yang berupa perilaku baik. Puasa yang dinazarkan hukumnya wajib dan harus ditepati oleh orang yang bernazar.

Bacaan niat puasa nazar penting untuk dihafalkan oleh umat Muslim, sebab niat puasa nazar inilah yang membedakan puasa nazar dengan puasa lainnya. Niat puasa nazar ini hendaknya dilafalkan pada malam hari sebelum hari puasa atau menjelang terbitnya matahari di hari puasa. Berikut ini bacaan niat puasa nazar dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya:

نَوَيْتُ صَوْمَ النَّذَرِ لِلّٰهِ تَعَالىَ

Arab Latin: Nawaitu shaumannadzri lillâhi ta’âlâ

Artinya: "Saya berniat puasa nazar karena Allah ta’ala.”

Waktu pelaksanaan puasa nazar penting untuk diperhatikan. Waktu mengerjakan puasa nazar disesuaikan dengan jenis puasa yang anda niatkan. Misalnya, anda bernazar untuk puasa Senin-Kamis, maka pelaksanaan puasa nazar dilakukan pada hari Senin dan Kamis.

4. Puasa Kifarat atau Denda

Macam-Macam Puasa Wajib yang Tidak Boleh Ditinggalkan, Lengkap Niat dan Waktunya
Ilustrasi puasa. (Photo created by pvproductions on www.freepik.com)

Macam-macam puasa wajib yang terakhir adalah puasa kifarat atau puasa denda. Puasa kifarat atau denda dilakukan untuk menggantikan dam atau denda atas pelanggaran yang hukumnya wajib. Puasa ini dikerjakan karena adanya perbuatan dosa, sehingga bertujuan untuk menghapus dosa yang telah dilakukan tersebut. Seperti suami istri yang melakukan zhimar dan berhubungan badan saat puasa Ramadan.

Puasa kafarat adalah jenis puasa yang dilakukan dengan tujuan untuk menutup dosa yang dilakukan seseorang supaya dosa tersebut tidak lagi berpengaruh terhadap kehidupan individu tersebut di dunia maupun di akhirat. Sama seperti puasa wajib yang yang lainnya, puasa ini juga harus diawali dengan bacaan niat.

Berikut ini bacaan niat puasa kifarat atau denda yang harus dihafalkan oleh umat Muslim, yakni:

نوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ لِكَفَارَةِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitu sauma gadin likaffarin lillahi ta'ala.

Artinya: "Saya niat puasa esok untuk melaksanakan kifarat (sebut kifaratnya) fardhu karena Allah Ta’ala."

Pembayaran puasa kafarat atau denda sebaiknya dilakukan secepat mungkin setelah pelanggaran dilakukan atau sebelum datangnya bulan Ramadan berikutnya. Dalam agama Islam, puasa kafarat dikerjakan sesuai dengan dosa yang diperbuat, apabila dosanya lupa untuk melaksanakan puasa nazar, maka wajib membayar puasa kifarat sebanyak 3 hari. Sedangkan perbuatan dosa seperti berhubungan badan selama puasa Ramadan, maka harus membayar puasa kifarat sebanyak 60 hari.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya