Kunci Surga Ada di Dua Perkara Ini, Banyak Orang Belum Menyadarinya

Allah SWT menciptakan surga sebagai tempat bagi orang-orang yang senantiasa beramal baik. Dan ada dua perkara yang paling banyak membuat orang masuk ke dalam surga-Nya.

oleh Silvia Estefina Subitmele Diperbarui 08 Apr 2025, 20:13 WIB
Diterbitkan 08 Apr 2025, 12:43 WIB
Ilustrasi - Surga. Nabi Musa AS. Nabi Khidir AS. (Foto: Istimewa/SS YT Tafakkur Fiddin)
Ilustrasi - Surga. Nabi Musa AS. Nabi Khidir AS. (Foto: Istimewa/SS YT Tafakkur Fiddin)... Selengkapnya

Liputan6.com, Jakarta Banyak amalan yang dapat dilakukan untuk dapat meraih tiket menuju surga Allah. Sebagaimana firman-Nya dalam QS. Al-A’raf ayat 43:

وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: "Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan."

Namun kenyataannya, manusia kerap terbuai oleh urusan dunia yang fana, sehingga lupa untuk menyiapkan bekal menuju kehidupan abadi di akhirat. Maka dari itu, sudah sepatutnya kita senantiasa berupaya untuk istiqamah dalam beribadah dan memperbaiki diri, agar kelak kita dapat tergolong sebagai penghuni surga-Nya.

Dalam salah satu artikel di rumaysho.com, disebutkan bahwa terdapat dua amalan utama yang paling banyak menjadi sebab seseorang dimasukkan ke dalam surga. Apakah dua perkara tersebut? Simak penjelasan lengkpa yang dirangkum pada Selasa (8/4/2025).

Dua Perkara yang Paling Banyak Memasukkan Orang ke Surga

Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)
Ilustrasi surga indah (sumber: Freepik)... Selengkapnya

Di antara sekian banyak amalan yang dapat mengantarkan seorang hamba menuju surga, terdapat dua hal yang sangat menentukan: ketakwaan kepada Allah dan akhlak yang mulia. Keduanya bukan hanya menjadi pondasi dalam hubungan antara manusia dengan Tuhannya, tetapi juga dalam interaksi sesama manusia. Ketakwaan mencerminkan kualitas hubungan vertikal, sedangkan akhlak baik menggambarkan hubungan horizontal yang sehat dan harmonis.

Namun, amat disayangkan bahwa kedua hal ini justru sering kali luput dari perhatian sebagian orang, termasuk mereka yang telah lama berkecimpung dalam lingkungan keagamaan. Tidak sedikit orang yang telah rutin menghadiri majelis ilmu, mengaji bertahun-tahun, dan mendalami berbagai cabang keilmuan Islam, tetapi masih belum menjadikan amanah, kelembutan hati, dan akhlak mulia sebagai karakter utama dalam kesehariannya.

Dengan tampilannya yang jenggotan, namun terlihat sangar (tidak murah senyum) dan kasar. Seolah-olah yang dipentingkan adalah penampilan lahiriyah tanpa memperhatikan akhlak yang santun, amanat dan lemah lembut. Padahal seharusnya dengan rajinnya menuntut ilmu dan sudah menjalankan ajaran Rasul semakin terbimbing pada akhlak yang baik. Karena takwa dan akhlak baik itulah yang mengantarkan pada surga.

Dari Abu Hurairah, ia berkata,

سُئِلَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ الْجَنَّةَ فَقَالَ « تَقْوَى اللَّهِ وَحُسْنُ الْخُلُقِ ». وَسُئِلَ عَنْ أَكْثَرِ مَا يُدْخِلُ النَّاسَ النَّارَ فَقَالَ « الْفَمُ وَالْفَرْجُ »

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya mengenai perkara yang banyak memasukkan seseorang ke dalam surga, beliau menjawab, “Takwa kepada Allah dan berakhlak yang baik.” Beliau ditanya pula mengenai perkara yang banyak memasukkan orang dalam neraka, jawab beliau, “Perkara yang disebabkan karena mulut dan kemaluan.” (HR. Tirmidzi no. 2004 dan Ibnu Majah no. 4246. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadis ini shahih).

1. Takwa

ilustrasi surga
ilustrasi surga, sumber : freepik.com... Selengkapnya

Takwa asalanya adalah menjadikan antara seorang hamba dan seseutu yang ditakuti suatu penghalang. Sehingga takwa kepada Allah berarti menjadikan antara hamba dan Allah suatu benteng yang dapat menghalangi dari kemarahan, murka dan siksa Allah. Takwa ini dilakukan dengan melaksanakan perintah dan menjauhi maksiat.

Namun takwa yang sempurna kata Ibnu Rajab Al Hambali adalah dengan mengerjakan kewajiban, meninggalkan keharaman dan perkara syubhat, juga mengerjakan perkara sunnah, dan meninggalkan yang makruh. Inilah derajat takwa yang paling tinggi.

Al Hasan Al Bashri berkata,

“Orang yang bertakwa adalah mereka yang menjauhi hal-hal yang diharamkan dan menunaikan berbagai kewajiban.”

‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz berkata,

“Takwa bukanlah hanya dengan puasa di siang hari atau mendirikan shalat malam, atau melakukan kedua-duanya. Namun takwa adalah meninggalkan yang Allah haramkan dan menunaikan yang Allah wajibkan. Siapa yang setelah itu dianugerahkan kebaikan, maka itu adalah kebaikan pada kebaikan.”

Tholq bin Habib mengatakan,

“Takwa berarti engkau menjalankan ketaatan pada Allah atas petunjuk cahaya dari Allah dan engkau mengharap pahala dari-Nya. Termasuk dalam takwa pula adalah menjauhi maksiat atas petunjuk cahaya dari Allah dan engkau takut akan siksa-Nya.”

Ibnu Mas’ud ketika menafsirkan ayat bertakwalah pada Allah dengan sebenar-benarnya takwa yang terdapat dalam surat Ali Imran ayat 102, beliau berkata,

“Maksud ayat tersebut adalah Allah itu ditaati, tidak bermaksiat pada-Nya. Allah itu terus diingat, tidak melupakan-Nya. Nikmat Allah itu disyukuri, tidak diingkari.” (HR. Al Hakim secara marfu’, namun mauquf lebih shahih).

Yang dimaksud bersyukur pada Allah adalah dengan melakukan ketaatan pada-Nya.

Adapun maksud mengingat Allah dan tidak melupakan-Nya adalah selalu mengingat Allah dengan hati pada setiap gerakan dan diamnya, begitu saat berucap. Semuanya dilakukan hanya untuk meraih pahala dari Allah. Begitu pula larangan-Nya pun dijauhi. (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 397-402)

2. Akhlak yang Baik

tujuan akhlak
tujuan akhlak ©Ilustrasi dibuat AI... Selengkapnya

Dalam hadis Abu Dzar disebutkan,

“Bertakwalah kepada Allah di mana saja engkau berada. Ikutilah kejelekan dengan kebaikan niscaya ia akan menghapuskan kejelekan tersebut dan berakhlaklah dengan manusia dengan akhlak yang baik.” (HR. Tirmidzi no. 1987 dan Ahmad 5/153. Abu ‘Isa At Tirmidzi mengatakan bahwa hadis ini hasan shahih)

Ibnu Rajab mengatakan bahwa berakhlak yang baik termasuk bagian dari takwa. Akhlak disebutkan secara bersendirian karena ingin ditunjukkan pentingnya akhlak. Sebab banyak yang menyangka bahwa takwa hanyalah menunaikan hak Allah tanpa memperhatikan hak sesama. (Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 454).

Bahkan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan akhlak yang baik sebagai tanda kesempurnaan iman. Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya.” (HR. Abu Daud no. 4682 dan Ibnu Majah no. 1162. Al Hafizh Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan)

Akhlak yang baik (husnul khuluq) ditafsirkan oleh para salaf dengan menyebutkan beberapa contoh. Al Hasan Al Bashri mengatakan,

“Akhlak yang baik adalah ramah, dermawan, dan bisa menahan amarah.”

Asy Sya’bi berkata bahwa akhlak yang baik adalah,

“Bersikap dermawan, suka memberi, dan memberi kegembiraan pada orang lain.” Demikianlah Asy Sya’bi, ia gemar melakukan hal itu.

Ibnul Mubarok mengatakan bahwa akhlak yang baik adalah,

“Bermuka manis, gemar melakukan kebaikan dan menahan diri dari menyakiti orang lain.”

Imam Ahmad berkata,

“Akhlak yang baik adalah jangan engkau marah dan cepat naik darah.” Beliau juga berkata, “Berakhlak yang baik adalah bisa menahan amarah di hadapan manusia.”

Ishaq bin Rohuwyah berkata tentang akhlak yang baik,

“Bermuka manis dan jangan marah.” (Lihat Jaami’ul ‘Ulum wal Hikam, 1: 457-458).

Semoga Allah mengaruniakan kepada kita sifat takwa dan akhlak yang mulia. Hanya Allah yang memberi taufik dan hidayah.

Tujuh Golongan yang Mendapat Naungan Allah pada Hari Kiamat

1. Pemuda yang Tumbuh dalam Ketaatan kepada Allah

Masa muda merupakan masa penuh energi, semangat, dan potensi untuk berkembang. Sayangnya, banyak pemuda yang menyia-nyiakan waktu berharga ini hanya untuk mengejar kesenangan dunia. Tidak sedikit yang menunda beribadah dengan dalih masih muda dan masih memiliki banyak waktu di masa tua. Padahal, ajal bisa datang kapan saja, tanpa menunggu usia senja.

2. Pemimpin yang Berlaku Adil dalam Kepemimpinannya

Kepemimpinan adalah amanah besar yang akan dimintai pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT. Seorang pemimpin tidak hanya dituntut mampu memimpin, tetapi juga wajib menegakkan keadilan dan menyampaikan hak kepada yang berhak.

3. Laki-laki yang Hatinya Terpaut pada Masjid

Masjid bukan hanya tempat ibadah, tetapi juga simbol kedekatan seorang hamba dengan Allah. Laki-laki yang menjadikan masjid sebagai pusat kehidupannya, yang merasa tenang ketika berada di dalamnya, dan yang selalu merindukan waktu sholat berjamaah di masjid, adalah orang yang hatinya terikat dengan rumah Allah.

4. Dua Orang yang Saling Mencintai Karena Allah

Persahabatan dan hubungan antar manusia sering kali dibangun atas dasar kepentingan atau kesenangan semata. Namun, hubungan yang paling mulia adalah yang dilandasi cinta karena Allah SWT. Dua orang yang saling menyayangi, bertemu, dan berpisah hanya karena ingin mendapatkan ridho-Nya, akan diberi naungan Allah di hari kiamat.

5. Seseorang yang Menolak Godaan Zina karena Takut kepada Allah

Zina adalah salah satu dosa besar yang sangat dikecam dalam Islam. Godaan untuk melakukan zina, apalagi jika datang dari lawan jenis yang menarik dan dalam keadaan memungkinkan, adalah ujian berat bagi keimanan.

6. Orang yang Bersedekah dengan Ikhlas dan Merahasiakannya

Bersedekah adalah amalan yang sangat dianjurkan, namun keikhlasan dalam bersedekah adalah hal yang lebih utama. Orang yang bersedekah secara diam-diam, hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan oleh tangan kanannya, adalah bentuk sedekah yang sangat murni dari riya dan keinginan dipuji.

7. Seseorang yang Mengingat Allah dalam Kesendirian hingga Meneteskan Air Mata

Mengingat Allah tidak hanya dilakukan di tengah keramaian atau saat sedang beribadah formal. Salah satu bentuk dzikir yang paling menyentuh adalah ketika seseorang mengingat Allah dalam kesendiriannya, lalu hatinya tersentuh hingga ia menangis karena rasa takut, rindu, atau syukur.

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

EnamPlus

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya