Bisakah Baby Blues Dialami Pria? Kenali Gejala dan Cara Mengatasinya

Meskipun baby blues lebih umum pada wanita, beberapa pria juga dapat mengalami perasaan ini.

oleh Mabruri Pudyas Salim diperbarui 05 Sep 2023, 17:35 WIB
Diterbitkan 05 Sep 2023, 17:35 WIB
Depresi (iStock)
Ilustrasi depresi dan baby blues pada pria. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Baby blues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan sedih, cemas, atau stres yang dialami oleh beberapa orang setelah melahirkan atau setelah pasangan mereka melahirkan. Ini biasanya muncul dalam beberapa hari hingga beberapa minggu setelah kelahiran anak.

Meskipun baby blues lebih umum pada wanita, beberapa pria juga dapat mengalami perasaan ini. Penyebabnya bisa beragam, seperti perasaan stres, perubahan dalam hubungan, kurangnya tidur, atau ketidakpastian mengenai peran sebagai orang tua baru.

Penting untuk diingat bahwa baby blues biasanya bersifat sementara dan berlangsung selama beberapa minggu. Jika perasaan sedih atau stres berlanjut atau menjadi lebih parah, itu bisa menjadi tanda depresi pasca persalinan atau gangguan kecemasan yang memerlukan perhatian medis dan dukungan psikologis.

Dalam situasi seperti ini, sangat penting bagi pria untuk mencari dukungan dari pasangan, keluarga, atau profesional kesehatan mental untuk membantu mereka mengatasi perasaan tersebut dan beradaptasi dengan peran baru mereka sebagai orang tua.

Untuk memahami bagaimana penanganan baby blues pada pria, simak penjelasan selengkapnya berikut ini seperti yang telah dirangkum Liputan6.com dari berbagai sumber, Selasa (5/9/2023).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa yang dimaksud dengan baby blues?

Baby blues adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan perasaan dan gejala emosional yang muncul pada sebagian besar ibu baru setelah melahirkan. Gejala baby blues biasanya mencakup perubahan mood, episode menangis, kecemasan, dan kesulitan tidur. Kondisi ini umumnya dimulai dalam 2 hingga 3 hari setelah melahirkan dan dapat berlangsung hingga dua minggu.

Dilansir dari Mayo Clinic, baby blues biasanya bersifat sementara dan cenderung membaik dengan sendirinya dalam beberapa minggu. Ini adalah respons emosional alami terhadap perubahan besar dalam kehidupan ibu dan peran baru sebagai orang tua.

Namun, beberapa ibu mengalami bentuk depresi yang lebih parah dan berkepanjangan yang dikenal sebagai "postpartum depression." Gejala postpartum depression lebih intens dan dapat berlangsung lebih lama. Gejala ini dapat meliputi perasaan yang sangat suram, kesulitan dalam membentuk ikatan dengan bayi, perubahan makan dan tidur yang ekstrem, peningkatan kelelahan, perasaan tidak berharga, kecemasan yang parah, dan bahkan pikiran tentang menyakiti diri sendiri atau bayi.

Selain baby blues dan postpartum depression, ada juga kondisi yang sangat jarang terjadi yang disebut "postpartum psychosis." Ini adalah kondisi serius yang memerlukan perawatan segera dan dapat melibatkan gejala seperti kebingungan, obsesi tentang bayi, halusinasi, kecemasan yang parah, dan bahkan upaya untuk menyakiti diri sendiri atau bayi.


Baby Blues pada Pria

Depresi (iStockphoto)
Ilustrasi depresi dan baby blues pada pria. (iStockphoto)

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, meskipun baby blues lebih umum dialami oleh wanita, beberapa pria juga dapat mengalami perasaan ini. Bahkan seperti dilansir dari babycentre, satu dari 10 ayah mengalami gejala baby blues.

Baby blues pada pria, juga dikenal sebagai postnatal depression (PND), adalah kondisi di mana seorang ayah mengalami gejala depresi setelah kelahiran anak mereka. Ini adalah kondisi yang kurang umum dibandingkan dengan baby blues atau depresi pascamelahirkan pada wanita, tetapi bisa sangat berpengaruh pada kesejahteraan mental seorang ayah dan hubungannya dengan pasangan dan bayinya.

Beberapa faktor yang dapat menyebabkan baby blues pada pria antara lain adalah:

  1. Ketakutan Menjadi Ayah: Rasa takut terhadap peran sebagai ayah dan kekhawatiran tentang tanggung jawab baru sebagai keluarga, serta hilangnya kebebasan pribadi.
  2. Masalah Keuangan: Stres terkait dengan biaya kehidupan sebagai keluarga dan pengelolaan keuangan dengan pendapatan tunggal.
  3. Kecemasan tentang Peran Baru: Kecemasan tentang apakah akan menjadi seorang ayah yang baik. Pengalaman buruk dari masa kecil juga dapat muncul kembali dengan kedatangan bayi, menghadirkan kekhawatiran untuk menjadi orang tua yang berbeda dari ayah mereka.
  4. Dampak Pasangan yang Mengalami PND: Jika pasangan ayah mengalami PND, ini dapat meningkatkan risiko ayah mengalami depresi juga.

Baby blues pada pria biasanya didorong oleh kebiasaan pria yang seringkali sulit untuk mengungkapkan perasaan mereka atau berbagi ketakutannya. Mereka mungkin merasa harus "menanggungnya seperti seorang pria" dan "menghadapinya sendiri." Namun, menahan emosi atau mencoba melupakan masalah dengan minum alkohol atau sibuk dengan pekerjaan justru dapat meningkatkan stres.


Cara Mengatasi Baby Blues pada Pria

Ilustrasi Depresi
Ilustrasi Depresi

Mengatasi baby blues pada pria adalah langkah penting untuk menjaga kesejahteraan mental selama masa new fatherhood yang mungkin penuh tantangan. Dilansir dari Cleveland Clinic, berikut adalah beberapa cara yang dapat membantu mengatasi baby blues pada pria:

1. Perhatikan Pola Makan

Memastikan asupan nutrisi yang baik dapat membantu menjaga kesehatan fisik dan mental. Makan makanan seimbang dan hindari mengandalkan makanan cepat saji atau makanan yang tidak sehat.

2. Berolahraga

Olahraga teratur dapat membantu melepaskan endorfin, yang dikenal sebagai hormon kebahagiaan. Bahkan aktivitas fisik ringan seperti berjalan dapat memberikan efek positif pada suasana hati.

3. Istirahat yang Cukup

Walaupun ketika memiliki bayi biasanya orang tua akan sulit tidur, tapi cobalah untuk tidur sebanyak yang Anda bisa. Mintalah bantuan dari pasangan Anda atau orang lain dalam merawat bayi sehingga Anda dapat merasa lebih segar.

4. Hindari Perilaku Berisiko

Menghindari kebiasaan seperti minum alkohol, berjudi, atau perilaku berisiko lainnya sangat penting. Ini dapat memperburuk perasaan depresi dan memengaruhi kesejahteraan Anda secara keseluruhan.

5. Ungkapkan Perasaan Anda

Terbuka tentang perasaan Anda dengan seseorang yang dapat Anda percayai, seperti pasangan, anggota keluarga, saudara, atau teman. Berbicara tentang apa yang Anda rasakan dapat membantu melepaskan tekanan dan memberikan pemahaman yang diperlukan.

6. Jangan Ragu untuk Mencari Bantuan Profesional

Jika gejala baby blues pada pria Anda berlangsung lebih dari dua hingga tiga minggu atau semakin parah, pertimbangkan untuk mencari bantuan dari seorang konselor atau psikoterapis. Ini adalah langkah penting untuk mendapatkan dukungan dan perawatan yang Anda butuhkan.

Penting untuk diingat bahwa mengakui perasaan baby blues bukanlah tanda kelemahan, tetapi langkah pertama menuju pemulihan. Merawat kesehatan mental Anda adalah investasi dalam menjadi pasangan yang baik dan ayah yang terbaik bagi bayi Anda.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya