50 Contoh Kata Frasa Sesuai Jenis, Perhatikan Penjelasannya

Ada sepuluh jenis kata frasa yang perlu diketahui.

oleh Laudia Tysara diperbarui 16 Jan 2024, 11:58 WIB
Diterbitkan 16 Jan 2024, 10:15 WIB
[Fimela] Anak Belajar Membaca
Anak perempuan berambut pirang ini membaca buku di atas meja dekat jendela dengan menyilangkan kaki. | pexels.com/@olly

Liputan6.com, Jakarta - Frasa diartikan sebagai gabungan kata yang bersifat nonpredikatif atau dikenal juga sebagai gabungan kata yang mengisi satu fungsi sintaksis (subjek, objek, pelengkap, keterangan) dalam kalimat dikutip dari buku "Cendekia Berbahasa" oleh Erwan Juhara, dkk.

Ramlam, seperti yang disebutkan dalam buku "Pengantar Sintaksis" karya Drs. Suparmin, M.Hum., menjelaskan bahwa frasa merupakan satuan gramatikal yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak melebihi batas fungsi dalam unsur klausa.

Ada berapa jenis kata frasa? Menurut buku "Pintar Pidato: Kiat menjadi Orator Hebat" karya Arif Yosodipuro dan "Linguistik Umum" karya Kartika Tiara Syarifuddin, terdapat sepuluh jenis kata frasa. Pengetahuan mengenai jenis-jenis frasa ini sangat penting untuk memahami struktur bahasa. Frasa dapat berupa nomina, verba, adjektiva, adverbia, numeralia, preposisional, apositif, eksosentrik, koordinatif, dan subordinatif.

Contoh kata frasa ini mencakup berbagai bentuk seperti "rumah besar," "bermain di taman," "sangat cantik," dan lainnya, sesuai dengan jenis frasa yang bersangkutan.

Pemahaman yang mendalam tentang pengertian frasa dan jenis-jenisnya, dapat memperkaya kemampuan sintaksisnya dan memahami struktur kalimat dengan lebih baik. Kemampuan ini penting untuk menyusun kalimat yang gramatikal dan efektif dalam berkomunikasi.

Berikut Liputan6.com ulas lebih mendalam tentang jenis kata frasa sesuai jenisnya yang dimaksudkan, Selasa (16/1/2024).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


1. Contoh Kata Frasa Numeralia

Perpustakaan Nasional RI
Siswa Sekolah Dasar (SD) membaca buku di ruang baca Perpustakaan Nasional (Perpusnas), Jakarta, Selasa (18/2/2020). Selain megah dan memiliki koleksi lengkap, Perpusnas juga menyediakan ruangan perpustakaan untuk anak-anak, layanan untuk penyandang disabilitas dan lansia. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Frasa numeralia adalah kelompok kata yang memiliki bentuk kata bilangan atau dapat digunakan sebagai pengganti kata bilangan dalam sebuah kalimat. Frasa ini digunakan untuk memberikan informasi tentang jumlah atau urutan suatu objek dalam kalimat.

Contohnya, dalam kalimat "Lita memiliki dua ekor anjing," frasa numeralia adalah "dua ekor," yang merujuk pada jumlah anjing yang dimiliki oleh Lita. Frasa numeralia sangat penting dalam membentuk kalimat yang jelas dan spesifik terkait kuantitas suatu objek.

Berikut adalah lima contoh kata frasa numeralia beserta penjelasannya:

  1. Tiga buah: Dalam kalimat "Sinta memetik tiga buah apel," frasa numeralia ini memberikan informasi tentang jumlah apel yang dipetik oleh Sinta.
  2. Lima lembar: Dalam kalimat "Dia menulis dengan lima lembar kertas," frasa ini mengindikasikan jumlah lembar kertas yang digunakan untuk menulis.
  3. Dua pasang: Dalam kalimat "Mereka membeli dua pasang sepatu," frasa numeralia "dua pasang" menunjukkan jumlah sepatu yang dibeli oleh mereka.
  4. Sepuluh biji: Dalam kalimat "Petani itu menanam sepuluh biji bibit," frasa ini menggambarkan jumlah biji bibit yang ditanam oleh petani.
  5. Empat potong: Dalam kalimat "Dia memotong kue menjadi empat potong," frasa numeralia "empat potong" memberikan informasi tentang bagaimana kue itu dipotong menjadi empat bagian.

2. Contoh Kata Frasa Preposisional

Frasa preposisional adalah kelompok kata yang terdiri dari kata depan dan objeknya, berfungsi sebagai petunjuk atau unsur penjelas dalam kalimat. Kata depan ini memberikan informasi tentang hubungan temporal, spasial, atau logis antara objek dan unsur lain dalam kalimat.

Contohnya, dalam kalimat "Kucing itu terus berdiam di depan rumah majikannya," frasa preposisional adalah "di depan rumah majikannya," yang menggambarkan lokasi di mana kucing berdiam dan menggunakan kata depan "di" sebagai petunjuknya.

Berikut adalah lima contoh kata frasa preposisional beserta penjelasannya:

  1. Dengan penuh semangat: Dalam kalimat "Anak itu mengejar mimpinya dengan penuh semangat," frasa preposisional "dengan penuh semangat" memberikan informasi tentang cara atau keadaan bagaimana anak itu mengejar mimpinya.
  2. Di sepanjang jalan: Dalam kalimat "Bunga-bunga mekar di sepanjang jalan," frasa ini menunjukkan lokasi atau ruang di mana bunga-bunga mekar, menggunakan kata depan "di" sebagai petunjuk lokasi.
  3. Selama pertemuan: Dalam kalimat "Mereka membahas proyek itu selama pertemuan," frasa preposisional "selama pertemuan" memberikan informasi tentang durasi atau waktu kapan pembahasan proyek berlangsung.
  4. Dengan penuh perhatian: Dalam kalimat "Guru itu memberikan penjelasan dengan penuh perhatian," frasa ini menjelaskan bagaimana guru memberikan penjelasan, menambahkan informasi tentang suasana atau cara pembelajaran.
  5. Untuk keberhasilan tim: Dalam kalimat "Semua anggota tim bekerja keras untuk keberhasilan tim," frasa preposisional "untuk keberhasilan tim" memberikan tujuan atau maksud dari usaha yang dilakukan oleh anggota tim.

3. Contoh Kata Frasa Eksosentrik

Frasa eksosentrik adalah kelompok kata yang tidak dapat dipisahkan atau dihilangkan satu komponennya tanpa mengubah makna keseluruhan frasa tersebut. Dalam frasa ini, masing-masing kata atau unsur memiliki kontribusi penting terhadap arti keseluruhan, dan jika salah satu di antaranya dihapus, akan mengubah makna frasa tersebut.

Sebagai contoh, dalam kalimat "Theo belajar di sekolah," frasa eksosentriknya adalah "di sekolah," di mana kata "di" dan "sekolah" sama-sama berperan dalam memberikan informasi bahwa Theo belajar di institusi pendidikan.

Berikut adalah lima contoh kata frasa eksosentrik beserta penjelasannya:

  1. Dengan senang hati: Dalam kalimat "Mereka membantu dengan senang hati," frasa eksosentriknya adalah "dengan senang hati." Kedua kata ini bekerja bersama untuk menunjukkan bahwa bantuan yang diberikan dilakukan dengan penuh sukacita.
  2. Untuk kepentingan bersama: Dalam kalimat "Kerjasama diperlukan untuk kepentingan bersama," frasa eksosentriknya adalah "untuk kepentingan bersama." Kata-kata ini tidak dapat dipisahkan karena memberikan informasi tentang tujuan atau manfaat kerjasama secara keseluruhan.
  3. Dari hari ke hari: Dalam kalimat "Perkembangan teknologi terjadi dari hari ke hari," frasa eksosentriknya adalah "dari hari ke hari." Tanpa salah satu kata, frasa ini kehilangan nuansa perkembangan yang berlangsung secara bertahap.
  4. Dengan sepenuh hati: Dalam kalimat "Mereka bekerja dengan sepenuh hati," frasa eksosentriknya adalah "dengan sepenuh hati." Keduanya membentuk satu kesatuan yang menyampaikan bahwa pekerjaan dilakukan dengan dedikasi penuh.
  5. Di tengah keramaian: Dalam kalimat "Rumah mereka terletak di tengah keramaian kota," frasa eksosentriknya adalah "di tengah keramaian." Tanpa salah satu komponen ini, informasi tentang lokasi rumah yang terletak di tengah keramaian tidak lengkap.

 


4. Contoh Kata Frasa Adjektiva

Frasa adjektiva adalah gabungan kata-kata sifat yang membentuk kelompok kata yang dapat digunakan untuk memberikan keterangan tambahan pada kata sifat itu sendiri. Frasa ini seringkali dipasangkan dengan kata keterangan seperti agak, sangat, harus, atau paling, untuk memberikan nuansa lebih intens atau spesifik pada sifat yang diungkapkan.

Sebagai contoh, dalam kalimat "Cuaca hari ini sangat panas karena tidak hujan," frasa adjektiva adalah "sangat panas," yang menggambarkan tingkat kepanasan cuaca.

Berikut adalah lima contoh kata frasa adjektiva beserta penjelasannya:

  1. Agak lembab: Dalam kalimat "Hari ini udaranya agak lembab," frasa adjektiva "agak lembab" menunjukkan tingkat kelembaban yang tidak terlalu tinggi.
  2. Sangat ramai: Dalam kalimat "Pasar ini sangat ramai pada hari Sabtu," frasa adjektiva "sangat ramai" memberikan informasi tentang sejauh mana tingkat keramaian pasar pada hari tertentu.
  3. Harus hati-hati: Dalam kalimat "Mengendarai di jalanan basah harus hati-hati," frasa adjektiva "harus hati-hati" menekankan perlunya kewaspadaan ekstra ketika mengemudi di jalanan yang basah.
  4. Paling berwarna: Dalam kalimat "Pertunjukan kembang api ini paling berwarna," frasa adjektiva "paling berwarna" memberikan penekanan bahwa pertunjukan kembang api tersebut memiliki sejumlah warna yang lebih banyak dibandingkan yang lain.
  5. Sangat bising: Dalam kalimat "Pesta itu sangat bising," frasa adjektiva "sangat bising" menggambarkan tingkat kebisingan yang tinggi selama pesta berlangsung.

5. Contoh Kata Frasa Nomina

Frasa nomina adalah kumpulan kata yang terdiri dari kata benda atau padanan kata benda yang digunakan sebagai satu kesatuan dan dapat berfungsi sebagai pengganti atau penjelasan dari suatu kata benda dalam kalimat. Frasa ini membentuk unit makna yang lebih spesifik daripada kata benda tunggal dan seringkali digunakan untuk memberikan rincian lebih lanjut.

Sebagai contoh, dalam kalimat "Jinnie mendapat hadiah ulang tahun berupa jam tangan mewah," frasa nomina adalah "jam tangan," yang merupakan satu kesatuan kata benda yang merinci hadiah ulang tahun yang diterima oleh Jinnie.

Berikut adalah lima contoh kata frasa nomina beserta penjelasannya:

  1. Buku teks: Dalam kalimat "Mahasiswa membawa buku teks ke kelas," frasa nomina "buku teks" merujuk pada buku yang digunakan sebagai sumber pembelajaran dalam konteks perkuliahan.
  2. Kamera digital: Dalam kalimat "Fotografer itu membawa kamera digital," frasa nomina "kamera digital" mengacu pada perangkat fotografi modern yang menggunakan teknologi digital.
  3. Kartu nama: Dalam kalimat "Setelah pertemuan, dia memberikan kartu nama," frasa nomina "kartu nama" merinci jenis kartu yang diberikan, yang berfungsi sebagai alat identifikasi dan kontak.
  4. Topi baseball: Dalam kalimat "Anak itu selalu mengenakan topi baseball," frasa nomina "topi baseball" menyiratkan jenis topi yang sering dikenakan dalam konteks olahraga baseball.
  5. Mobil mewah: Dalam kalimat "Pria kaya itu memiliki mobil mewah," frasa nomina "mobil mewah" menggambarkan mobil yang memiliki kualitas dan fitur premium.

6. Contoh Kata Frasa Endosentrik

Frasa endosentrik adalah kelompok kata yang membentuk struktur serupa atau setara, di mana satu elemen atau unsur dalam frasa dapat dihilangkan tanpa mengubah makna atau kejelasan keseluruhan frasa. Dalam frasa ini, setiap komponen memiliki peran yang setara dalam menyampaikan makna, dan struktur frasa dapat dipahami dengan baik bahkan jika satu unsur dihilangkan.

Sebagai contoh, dalam kalimat "Adi membeli HP baru merek yang terkenal," frasa endosentriknya adalah "merek yang terkenal," di mana jika kata "merek yang terkenal" dihilangkan, makna kalimat tetap jelas, yaitu Adi membeli HP baru.

Berikut adalah lima contoh kata frasa endosentrik beserta penjelasannya:

  1. Pria berjaket hitam: Dalam kalimat "Pria itu berjalan dengan penuh percaya diri, berjaket hitam," frasa endosentriknya adalah "berjaket hitam." Jika kata "berjaket hitam" dihilangkan, makna kalimat tetap terjaga, yaitu pria itu berjalan dengan percaya diri.
  2. Wanita bersepatu merah: Dalam kalimat "Di dalam kerumunan, terlihat wanita bersepatu merah," frasa endosentriknya adalah "bersepatu merah." Penghilangan kata "bersepatu merah" tidak mengubah makna kalimat, yang tetap menyatakan bahwa dalam kerumunan terlihat seorang wanita.
  3. Anak bermain di taman: Dalam kalimat "Anak-anak riang bermain di taman," frasa endosentriknya adalah "bermain di taman." Jika kata "bermain di taman" dihilangkan, kalimat tetap menjelaskan bahwa anak-anak riang sedang bermain.
  4. Kucing berbulu lebat: Dalam kalimat "Di sudut ruangan, terdapat kucing berbulu lebat," frasa endosentriknya adalah "berbulu lebat." Meskipun kata "berbulu lebat" dihapus, makna kalimat tetap utuh, yaitu ada kucing di sudut ruangan.
  5. Bunga berwarna merah muda: Dalam kalimat "Di kebun, terdapat bunga berwarna merah muda," frasa endosentriknya adalah "berwarna merah muda." Penghilangan kata "berwarna merah muda" tidak mengubah informasi bahwa di kebun ada bunga.

 


7. Contoh Kata Frasa Koordinatif

Meningkatkan Minat Baca Anak dengan Perpustakaan Keliling
Anak-anak membaca buku di Perpustakaan Keliling kawasan Jatinegara, Jakarta, Rabu (29/9/2021). Mobil Perpustakaan Keliling yang difasilitasi Dinas Perpustakaan dan Kearsipan DKI itu merupakan sarana dan upaya pemerintah dalam meningkatkan minat baca anak sejak dini. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Frasa koordinatif adalah konstruksi gramatikal yang terdiri dari dua komponen atau lebih yang memiliki tingkat atau derajat yang sama. Frasa ini dapat dihubungkan dengan konjungsi koordinatif tunggal, seperti "dan," "atau," "tetapi," "maupun," dan lain-lain. Dalam penggunaannya, frasa koordinatif sering digunakan untuk menyusun kalimat yang memiliki kesetaraan antara elemen-elemen yang terlibat.

Contoh frasa koordinatif yang menggunakan konjungsi "dan":

  1. Cerita pendek dan puisi: Frasa ini menggabungkan dua jenis karya sastra yang setara, yaitu cerita pendek dan puisi, untuk menunjukkan variasi bentuk sastra yang dibahas atau diapresiasi.
  2. Warna merah dan biru: Frasa ini menyusun dua warna yang setara, yaitu merah dan biru, untuk memberikan deskripsi yang lebih lengkap tentang variasi warna yang mungkin terdapat dalam suatu konteks.
  3. Membaca buku dan menulis esai: Frasa ini menggunakan konjungsi "dan" untuk menghubungkan dua aktivitas yang setara, yaitu membaca buku dan menulis esai, untuk menunjukkan kegiatan belajar dan berkembang.
  4. Hari Senin atau Kamis: Frasa ini memberikan pilihan hari yang setara, yaitu Senin atau Kamis, untuk merinci pilihan dalam suatu jadwal atau rencana.
  5. Tas besar tetapi ringan: Frasa ini menggunakan konjungsi "tetapi" untuk menghubungkan dua sifat yang setara, yaitu besar dan ringan, untuk memberikan deskripsi yang lebih kompleks tentang suatu objek.

8. Contoh Kata Frasa Subordinatif

Frasa subordinatif adalah kelompok kata yang terdiri dari dua unsur atau lebih, tetapi unsur-unsurnya tidak memiliki kedudukan yang setara. Dalam frasa ini, satu unsur mendominasi yang lainnya, dan unsur tersebut tidak dapat saling menggantikan atau disisipkan dengan kata atau frasa lain. Penggunaan frasa subordinatif memberikan struktur dan hierarki dalam kalimat, di mana satu unsur memiliki peran yang lebih dominan daripada unsur yang lain.

Contoh frasa subordinatif yang tidak dapat dipisahkan atau digantikan unsur-unsurnya:

  1. Rumah besar: Dalam frasa ini, kata "rumah" mendominasi dan tidak dapat dipisahkan menjadi "rumah" atau "besar." Unsur "besar" merupakan sifat yang melekat pada "rumah" dan tidak dapat berdiri sendiri.
  2. Mobil hitam tua: Frasa ini menggabungkan kata-kata menjadi "mobil hitam tua," di mana unsur "mobil" mendominasi dan tidak dapat dipisahkan menjadi "mobil" atau "hitam tua." Kedua sifat "hitam" dan "tua" melekat pada "mobil" secara keseluruhan.
  3. Anak perempuan pintar: Frasa ini membentuk kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, di mana unsur "anak perempuan" tidak dapat digantikan dengan "anak" atau "perempuan" saja. Sifat "pintar" melekat pada keseluruhan frasa.
  4. Pohon rindang di taman: Dalam frasa ini, unsur "pohon" mendominasi, dan tidak mungkin dipisahkan menjadi "pohon" atau "rindang di taman." Sifat "rindang" mendeskripsikan keadaan pohon secara menyeluruh.
  5. Gunung tinggi di pegunungan: Frasa ini tidak dapat dipisahkan menjadi "gunung" atau "tinggi di pegunungan." Unsur "gunung tinggi" membentuk suatu kesatuan yang tidak dapat digantikan satu sama lain.

9. Contoh Kata Frasa Apositif

Frasa apositif adalah bentuk frasa yang salah satu unsurnya berfungsi sebagai keterangan, dan keterangan tersebut dapat menggantikan kedudukan yang diterangkannya. Dalam struktur kalimat, frasa apositif memberikan informasi tambahan tentang suatu subjek atau objek dan sering kali dapat dipahami sebagai penjelasan atau identifikasi tambahan terhadap unsur yang diterangkan.

Contoh frasa apositif dalam kalimat:

  1. Teman lama saya, Rani, mengunjungi rumah saya. Frasa "teman lama saya" berfungsi sebagai apositif yang memberikan keterangan tambahan tentang siapa Rani, dan frasa ini dapat menggantikan atau menjelaskan kedudukan "Rani" dalam kalimat.
  2. Piala bergilir, hadiah prestisius dalam perlombaan tersebut, diberikan kepada atlet terbaik. Frasa "hadiah prestisius dalam perlombaan tersebut" berperan sebagai apositif yang memberikan informasi lebih lanjut tentang piala bergilir, dan frasa ini dapat diterangkan sebagai keterangan terhadap piala tersebut.
  3. Mobil hitam, kendaraan baru di garasi, menjadi perhatian tetangga. Frasa "kendaraan baru di garasi" berfungsi sebagai apositif yang memberikan keterangan tambahan tentang mobil hitam, dan frasa ini dapat dianggap sebagai penjelasan tentang mobil tersebut.
  4. Ayahku, seorang dokter terkenal di kota ini, akan memberikan kuliah umum besok. Frasa "seorang dokter terkenal di kota ini" bertindak sebagai apositif yang menggambarkan siapa ayahnya, dan frasa ini dapat diterangkan sebagai keterangan tentang ayah dalam kalimat.
  5. Pekerja keras, rekan kerja yang pantas mendapat penghargaan, meraih prestasi tertinggi di perusahaan. Frasa "rekan kerja yang pantas mendapat penghargaan" berperan sebagai apositif yang memberikan keterangan lebih lanjut tentang pekerja keras, dan frasa ini dapat menggantikan atau menjelaskan pekerja keras dalam kalimat.

10. Contoh Kata Frasa Verbal

Frasa verbal adalah kumpulan kata yang terdiri dari kata kerja dan dapat berfungsi sebagai satu kesatuan dalam kalimat. Frasa ini tidak hanya menyertakan kata kerja, tetapi juga mungkin mencakup objek, pelengkap, atau kata-kata lain yang melengkapi aksi yang dijelaskan oleh kata kerja tersebut.

Frasa verbal sering digunakan sebagai pengganti kata kerja tunggal dalam kalimat untuk memberikan informasi lebih rinci tentang suatu tindakan atau aktivitas. Sebagai contoh, dalam kalimat "Tata pergi ke pasar untuk membeli sayur dan buah," frasa verbalnya adalah "pergi ke pasar," yang mencakup tindakan pergi beserta tujuan dan niat untuk membeli sayur dan buah.

Berikut adalah lima contoh kata frasa verbal beserta penjelasannya:

  1. Menggambar pemandangan di taman: Frasa ini mencakup aksi "menggambar" beserta informasi tambahan tentang objek yang digambar dan lokasinya, yaitu pemandangan di taman.
  2. Berlari secepat mungkin ke stasiun kereta: Frasa ini menyertakan tindakan "berlari secepat mungkin" yang diikuti dengan tujuan atau lokasi ke stasiun kereta.
  3. Menonton film horor bersama teman-teman: Frasa ini mencakup aksi "menonton" dan konteks tambahan, yaitu menonton film horor bersama teman-teman.
  4. Mempersiapkan hidangan lezat untuk keluarga: Frasa ini melibatkan aksi "mempersiapkan" beserta informasi tambahan bahwa hidangan tersebut ditujukan untuk keluarga.
  5. Mengajar anak-anak membaca dan menulis: Frasa ini mencakup tindakan "mengajar" dan informasi lebih lanjut tentang subjek pengajaran, yaitu membaca dan menulis kepada anak-anak.

 

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya