Apa Itu Frasa? Ini Pengertian, Ciri, Jenis dan Contohnya

Pengertian frasa dan cirinya, beserta dengan jenis dan contohnya.

oleh Woro Anjar Verianty diperbarui 26 Sep 2023, 16:00 WIB
Diterbitkan 26 Sep 2023, 16:00 WIB
Struktur Kalimat Persuasif
Ilustrasi Kalimat Persuasif Credit: pexels.com/Enzo

Liputan6.com, Jakarta Apa itu frasa? Ini adalah pertanyaan yang sering kali muncul dalam pemahaman dasar tata bahasa dalam bahasa Indonesia. Bagi sebagian orang, konsep ini mungkin terdengar asing, tetapi sebenarnya, frasa adalah unsur penting dalam pembentukan kalimat. Jadi, apa itu frasa, dan mengapa kita perlu memahaminya dengan baik?

Frasa adalah komponen bahasa yang menarik perhatian para penulis, penyair, dan pembicara selama berabad-abad. Jadi, apa itu frasa? Secara sederhana, frasa adalah kelompok kata yang bekerja sama untuk membawa makna lebih lanjut dalam sebuah kalimat. Itu bisa menjadi kata benda, kata kerja, kata sifat, atau bahkan kata keterangan. 

Frasa adalah fondasi dari ekspresi bahasa kita. Mereka membantu kita menjelaskan ide dengan lebih rinci, memberikan warna dan nuansa dalam kalimat, dan memungkinkan kita untuk berkomunikasi secara lebih efektif. Dengan memahami apa itu frasa dalam bahasa Indonesia, Anda dapat mengasah keterampilan berbicara dan menulis.

Untuk lebih jelasnya tentang apa itu frasa. Berikut ini telah Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber pada Selasa (26/9/2023). Pengertian frasa dan cirinya, beserta dengan jenis dan contohnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Apa itu frasa dan apa saja cirinya?

Ilustrasi menulis kalimat SPOK.(Photo by John on Pexels)
Ilustrasi menulis kalimat SPOK.(Photo by John on Pexels)

Frasa adalah sekelompok kata yang terdiri dari dua atau lebih kata yang digabungkan bersama untuk membentuk makna yang lebih spesifik daripada makna individu kata-kata tersebut. Frasa biasanya digunakan dalam kalimat untuk menyampaikan informasi lebih lanjut tentang suatu objek, tindakan, atau hubungan antar objek. Cirinya adalah:

  1. Ketergantungan pada Konteks: Frasa perlu bergantung pada konteks kalimat untuk memahami maknanya sepenuhnya. Misalnya, frasa "meja kayu" akan memiliki makna yang berbeda jika digunakan dalam kalimat yang berbeda.
  2. Tidak Memiliki Subjek atau Predikat: Frasa tidak memiliki subjek (pelaku) atau predikat (tindakan) yang lengkap. Ini hanya berfungsi sebagai unit makna tambahan dalam kalimat.
  3. Menggabungkan Kata-kata: Frasa terdiri dari dua atau lebih kata yang digabungkan bersama. Kata-kata dalam frasa saling berhubungan dan membentuk makna yang lebih spesifik daripada jika mereka digunakan secara terpisah.
  4. Memiliki Peran Gramatikal: Setiap kata dalam frasa memiliki peran gramatikal yang berbeda. Misalnya, dalam frasa "anak perempuan", "anak" berperan sebagai kata benda dan "perempuan" berperan sebagai kata sifat.
  5. Berbagai Jenis Frasa: Ada berbagai jenis frasa yang berfungsi berbeda dalam kalimat, seperti frasa nomina (yang berfungsi sebagai kata benda), frasa verba (yang berfungsi sebagai kata kerja), frasa adjektiva (yang berfungsi sebagai kata sifat), dan lainnya.

Penggunaan frasa yang tepat dalam kalimat dapat membantu meningkatkan ketepatan dan kejelasan komunikasi. Frasa digunakan untuk memberikan detail, menjelaskan, atau menggambarkan hal-hal yang ada dalam kalimat sehingga pembaca atau pendengar dapat lebih memahami konteks dan pesan yang disampaikan.


Jenis frasa dan contohnya 

Ilustrasi menulis, kalimat retoris
Ilustrasi menulis, kalimat retoris. (Photo by JESHOOTS.COM on Unsplash)

Terdapat beberapa jenis frasa dalam bahasa Indonesia, dan masing-masing memiliki peran gramatikal yang berbeda dalam kalimat. Berikut adalah beberapa jenis frasa beserta contohnya dalam bahasa Indonesia:

1. Frasa Nomina

Frasa nomina adalah frasa yang berfungsi sebagai kata benda dalam kalimat.

Contoh:

Buku pelajaran

Anak perempuan

Kota besar

2. Frasa Verba

Frasa verba berfungsi sebagai kata kerja dalam kalimat.

Contoh:

Berlari cepat

Membaca buku

Menulis surat

3. Frasa Adjektiva

Frasa adjektiva berfungsi sebagai kata sifat atau penggambang dalam kalimat.

Contoh:

Warna biru

Sangat cerah

Kaya rasa

4. Frasa Adverbial

Frasa adverbia berfungsi sebagai kata keterangan yang memberikan informasi tambahan tentang bagaimana, kapan, di mana, atau mengapa sesuatu terjadi.

Contoh:

Dengan hati-hati

Pada waktu malam

Secara tiba-tiba

5. Frasa Preposisional

Frasa preposisional terdiri dari preposisi (kata depan) dan objeknya. Frasa ini biasanya memberikan informasi tentang lokasi, waktu, atau hubungan antara dua objek dalam kalimat.

Contoh:

Di rumah

Pada pukul delapan

Dalam buku

6. Frasa Participial

Frasa partisipial terdiri dari bentuk partisipan (biasanya berakhiran -i atau -an) dan dapat berfungsi sebagai kata sifat atau kata kerja dalam kalimat.

Contoh:

Anak yang tertidur (frasa adjektiva)

Buku yang sudah dibaca (frasa adjektiva)

Makanan yang dimasak ibu (frasa verba)

7. Frasa Infinitif

Frasa infinitif terdiri dari kata "untuk" diikuti oleh bentuk dasar kata kerja (infinitif). Frasa ini sering digunakan untuk menyatakan tujuan atau alasan.

Contoh:

Untuk belajar

Untuk berlibur

Untuk makan

8. Frasa Numeral

Frasa numeral berfungsi untuk mengindikasikan jumlah atau urutan dalam kalimat.

Contoh:

Dua puluh lima

Pertama kali

Keempat tahun

Setiap jenis frasa memiliki peran dan fungsi yang berbeda dalam kalimat, dan pemahaman tentang jenis-jenis frasa ini dapat membantu dalam membangun kalimat yang lebih jelas dan padat dalam bahasa Indonesia.

 

Contoh penggunaan frasa dalam kalimat

Jenis paragraf menurut letak kalimat utamanya
Ilustrasi Menulis Credit: pexels.com/Jill

Berikut adalah contoh penggunaan berbagai jenis frasa dalam kalimat:

Frasa Nomina:

Saya suka membaca buku petualangan.

Mobil itu adalah kendaraan yang mahal.

Dia sedang mencari pekerjaan yang baik.

Frasa Verba:

Mereka sedang bermain sepak bola di lapangan.

Ibu sedang memasak makan malam.

Dia akan mengikuti kursus bahasa Inggris.

Frasa Adjektiva:

Lukisan itu memiliki warna-warna yang indah.

Pohon itu sangat tinggi dan tegap.

Restoran ini terkenal dengan masakan lezat.

Frasa Adverbial:

Dia berbicara dengan penuh semangat.

Mereka tiba pada saat yang tepat.

Dia bertindak secara tiba-tiba.

Frasa Preposisional:

Buku itu berada di atas meja.

Kita akan bertemu pada jam 3 sore.

Uangnya tersembunyi di dalam laci.

Frasa Partisipial:

Bunga yang mekar sangat cantik.

Pria yang terluka dilarikan ke rumah sakit.

Kucing yang diberi makan akan bahagia.

Frasa Infinitif:

Saya belajar bahasa Spanyol untuk berbicara dengan teman-teman saya.

Kami bekerja keras untuk mencapai tujuan kami.

Dia pergi ke pasar untuk membeli makanan.

Frasa Numeral:

Ada dua puluh anak di kelas ini.

Tim kami finis pertama dalam perlombaan.

Saya ingin membeli lima buah apel.

Dalam setiap contoh di atas, frasa digunakan untuk memberikan informasi tambahan tentang objek, tindakan, atau hubungan dalam kalimat. Frasa membantu menyampaikan makna yang lebih spesifik dan kaya dalam bahasa Indonesia.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya