Liputan6.com, Jakarta Doa keluar WC merupakan doa yang diajarkan dalam agama Islam, untuk mengucapkan rasa syukur kepada Allah setelah selesai buang air kecil atau besar. Selain itu, adab juga patut diperhatikan bagi umat muslim, sebagai bentuk ketaatan terhadap ajaran agama.
Baca Juga
Advertisement
Dalam Islam, terdapat doa keluar WC khusus yang diajarkan untuk dibaca setelah selesai buang air, yaitu "Ghufronaka". Doa ini mengandung makna memohon ampunan kepada Allah dan mengakui kesalahan dan dosa yang telah dilakukan. Dengan mengucapkan doa ini, umat Islam diingatkan untuk selalu merasa bersyukur atas nikmat kebersihan dan kesehatan yang diberikan oleh Allah.
Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bercerita, Iblis meminta tempat tinggal kepada Allah SWT seperti halnya Allah SWT memberikan tempat tinggal anak-anak Adam berada di bumi.
‘‘Ya Allah, Adam dan keturunannya Engkau beri tempat tinggal di bumi, maka berilah pula aku tempat tinggal,’’ kata iblis.
Allah SWT berfirman; ‘‘Tempat tinggalmu adalah WC (kamar mandi atau jamban),’’ (HR. Bukhari).
Setelah membaca doa di depan pintu kamar mandi, hendaknya melangkah dengan kaki kiri terlebih dahulu. Sedangkan jika sudah ingin keluar dari toilet, sebaiknya mendahulukan kaki kanan. Dengan memperhatikan doa keluar WC serta adabnya, diharapkan umat Islam dapat selalu mengingat kebesaran Allah dalam setiap aktivitas sehari-hari, termasuk saat melakukan kegiatan sepele seperti keluar WC.
Berikut ini doa keluar WC yang Liputan6.com rangkum dari berbagai sumber, Selasa (20/2/2024).
Doa Keluar dan Masuk WC
Doa keluar wc
غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ
"Ghufranaka alhamdulillahilladzi azhaba 'annil adzaa wa'aafaanii."
Artinya: "Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan."
Doa keluar kamar mandi versi panjang
غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ لِلهِ الذي أَذْهَبَ عَنِّيْ الْأَذَى وَعَافَانِيْ اللهم اجْعَلْنِيْ مِنَ التَّوَّابِيْنَ وَاجْعَلْنِيْ مِنَ الْمُتَطَهِّرِيْنَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِيْ مِنَ النِّفَاقِ وَحَصِّنْ فَرْجِيْ مِنَ الْفَوَاحِشِ
"Guhfroonaka alhamdulillahi alladzi adzhaba ‘anni al-adza wa ‘aafaani. Allahumma ij’alni minat tawwaabiina waj’alni minal mutathohhiriin. Allahumma thohhir qolbi minan nifaaqi wa hashshin farji minal fawaahisyi."
Artinya:" Dengan mengharap ampunanmu, segala puji bagi Allah yang telah menghilangkan penyakit dari tubuhku, dan menyehatkan aku. Ya Allah, jadikanlah aku sebagai bagian orang yang bertobat dan jadikanlah aku bagian dari orang yang suci. Ya Allah, bersihkan hatiku dari kemunafikan, dan jaga kelaminku dari perbuatan keji (zina)."
Kata ghufrānaka pada doa di atas merujuk pada Kitab Sunan Abi Dawud dan Sunan At-Tirmiżi.
ثم سبب الحمد في هذا المقام ترادف الفضل والإنعام على المتبرز بإزالة ضرر ما في جوفه الذي لو بقي منه أدنى شيئ لأضرّ إضرارا بينا
Artinya, “Sebab tahmid atau hamdalah pada konteks ini setara dengan keutamaan dan syukur nikmat atas keluarnya zat yang akan mengganggu metabolisme tubuh bila tetap bertahan di dalamnya. (al-Futūhāt al-Rabbāniyyah ‘alā al-Ażkār al-Nawāwiyyah, juz I/404).
Doa masuk kamar mandi atau wc
اَللّٰهُمَّ اِنّىْ اَعُوْذُبِكَ مِنَ الْخُبُثِ وَالْخَبَآئِثِ
"Allahumma innii a'uudzubika minal khubutsi wal khabaaitsi."
Artinya:"Sesungguhnya aku memohon perlindungan kepada-Mu dari (godaan) setan laki-laki dan setan perempuan."
Doa masuk kamar mandi ini hendaknya dibaca saat kita masih berada di depan pintu kamar mandi atau WC. Dianjurkan untuk melangkahkan kaki kiri terlebih dahulu ketika hendak masuk kamar mandi.
Advertisement
Adab Ketika Masuk ataupun Keluar Kamar Mandi
1. Melangkah Dahulu dengan Kaki Kiri
Salah satu adab yang perlu diperhatikan adalah melangkah keluar dari kamar mandi dengan kaki kiri. Hal ini mengajarkan kebersihan dan tata cara yang baik dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melangkah keluar dengan kaki kiri, umat muslim diingatkan untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesopanan.
Saat keluar wc, membaca doa "Ghufranak" di mana doa ini mengandung makna memohon ampunan kepada Allah SWT atas dosa-dosa yang telah terjadi serta meminta perlindungan dari penyakit. "Ghufranaka alhamdulillahilladzi azhaba 'annil adzaa wa'aafaanii." Artinya: "Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan."
Etika ini juga sudah diajarkan secara langsung oleh Rasulullah SAW dan seharusnya diikuti setiap umat islam. Bahkan sudah diperkuat dalam suatu hadis yang telah diriwayatkan oleh muslim, yaitu:
كَانَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – يُعْجِبُهُ التَّيَمُّنُ فِى تَنَعُّلِهِ وَتَرَجُّلِهِ وَطُهُورِهِ وَفِى شَأْنِهِ كُلِّهِ
“Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lebih suka mendahulukan yang kanan ketika memakai sandal, menyisir rambut, ketika bersuci dan dalam setiap perkara (yang baik-baik).” (HR. Muslim, No. 268).
Dengan memperhatikan adab-adab yang patut diperhatikan saat keluar wc, umat muslim diharapkan dapat menjaga kebersihan dan kesopanan dalam kehidupan sehari-hari. Semoga dengan melaksanakan adab-adab tersebut, Allah SWT senantiasa menjaga dan memberkahi umat muslim.
2. Hindari Bersuara Saat di dalam Kamar Mandi
Adab yang patut diperhatikan bagi umat Muslim selanjutnya adalah hindari bersuara, saat berada di dalam kamar mandi. Hal ini merupakan bentuk kesopanan dan kehormatan terhadap tempat yang digunakan untuk membersihkan diri. Umat Muslim diajarkan untuk menjaga kesucian dan ketenangan, saat berada di dalam kamar mandi. Dengan memperhatikan adab ini, umat Muslim dapat menunjukkan rasa hormat dan ketaatan kepada ajaran agama Islam.
أَنَّ رَجُلاً مَرَّ وَرَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَبُولُ فَسَلَّمَ فَلَمْ يَرُدَّ عَلَيْهِ.
“Ada seseorang yang melewati Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan beliau sedang kencing. Ketika itu, orang tersebut mengucapkan salam, namun beliau tidak membalasnya.” (HR. Muslim)
3. Dilarang Membelakangi dan Menghadap ke Arah Kiblat
Selain mengucapkan doa, adab juga patut diperhatikan agar tindakan keluar WC ini tetap dalam keadaan bersih dan menyenangkan bagi Allah SWT. Salah satunya adalah dilarang untuk membelakangi, atau menghadap arah kiblat ketika keluar dari WC.
Hal ini dimaksudkan sebagai wujud penghormatan dan kepatuhan kepada Allah SWT. Sebagai umat muslim, kita harus selalu memperhatikan adab-adab Islam dalam setiap tindakan sehari-hari, termasuk ketika keluar WC. Dengan menjaga adab ini, diharapkan tindakan keluar WC kita akan mendapat ridho Allah SWT dan menjadi amal ibadah yang bermanfaat.
إِذَا أَتَيْتُمُ الْغَائِطَ فَلاَ تَسْتَقْبِلُوا الْقِبْلَةَ وَلاَ تَسْتَدْبِرُوهَا ، وَلَكِنْ شَرِّقُوا أَوْ غَرِّبُوا » . قَالَ أَبُو أَيُّوبَ فَقَدِمْنَا الشَّأْمَ فَوَجَدْنَا مَرَاحِيضَ بُنِيَتْ قِبَلَ الْقِبْلَةِ ، فَنَنْحَرِفُ وَنَسْتَغْفِرُ اللَّهَ تَعَالَى
“Jika kalian mendatangi jamban, maka janganlah kalian menghadap kiblat dan membelakanginya. Akan tetapi, hadaplah ke arah timur atau barat.” Abu Ayyub mengatakan: “ Dulu kami pernah tinggal di Syam. Kami mendapati jamban kami dibangun menghadap ke arah kiblat. Kami pun mengubah arah tempat tersebut dan kami memohon ampun pada Allah Ta’ala.” (HR. Bukhari)
4. Hindari Membawa Suatu Benda yang Menyematkan Asma Allah dan Nabi
Doa keluar dari WC adalah salah satu doa yang diajarkan dalam agama Islam, untuk menjaga kesucian dan kebersihan setelah selesai buang air. Adab berikutnya yang perlu diperhatikan adalah hindari membawa suatu benda yang menyematkan asma Allah dan Nabi.
Hal ini karena WC adalah tempat yang tidak layak untuk menyematkan nama-nama suci tersebut. Oleh karena itu, sebelum masuk ke WC, pastikan untuk meletakkan atau menyematkan benda yang mengandung asma Allah dan Nabi di tempat yang layak dan tidak tercemar oleh kotoran.
Ibnu ‘Abidin mengatakan, andaikan seorang berwudhu di kamar kecil, apakah dianjurkan baginya membaca bismillah dan kesunahan lainnya dari membaca do’a wudhu demi menjaga kesunahan atau meninggalkannya mengingat tempatnya?
Ibnu Abidin memberikan pendapat yang jelas bahwa meninggalkan kesunahan karena sebagian ulama mengutamakan larangan ketimbang perintah.
5. Menyelesaikan Istinja dengan Sempurna
Istinja merupakan tindakan membersihkan diri setelah buang air besar atau kecil. Menyelesaikan istinja dengan sempurna berarti membersihkan diri secara menyeluruh, agar tubuh menjadi suci dan siap untuk melakukan ibadah. Hal ini juga sebagai bentuk ketaatan kepada perintah agama.
Selain itu, menyelesaikan istinja dengan sempurna juga meliputi penggunaan air untuk membersihkan diri. Air merupakan salah satu kesucian dalam agama Islam, sehingga penggunaannya dalam istinja sangat dianjurkan. Sebagai umat Muslim, kita juga dianjurkan untuk membaca doa keluar WC setelah selesai melakukan istinja. Doa ini mengandung permohonan kepada Allah SWT agar dilindungi dari godaan syetan dan dijauhkan dari penyakit.
Advertisement